Ketika Iri Menemani Diri
Ketika Iri Menemani Diri
Oleh: Siti Ropiah
Aku menyadari kelemahanku dalam menulis. Yap, dari berbagai jenis tulisan, aku hanya mampu menulis yang berjenis kolom. Itu pun hanya yang terkait hukum Islam. Jadilah tulisanku hampir seluruhnya berisi hukum Islam.
Namun bagiku, apa yang kutulis menjadi cambuk untuk aku dapat jalankan. Terlebih bila terkait ibadah. Aku tak berani menulis sesuatu (terkait ibadah) bila aku belum menjalankannya. Terasa ada beban yang menghimpit diri ini bila hanya berupa tulisan. Karenanya dari hari ke hari berbagai amalan berusaha kulakukan. Walau terkadang belum bisa Istiqomah.
Aku berusaha ingin menulis jenis tulisan lainnya, namun kemampuanku tentang hal itu terbatas. Jadilah aku hanya mampu memendam rasa iri di dalam hati. Tersebab melihat kepiawaian teman-teman dalam meracik tulisan hingga hasilkan karya luar biasa.
Sejatinya Iri Masih Bertandang di dalam Diri
Salam Perindu Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aku justru iri padamu. Kapan ya bisa nulis dg tautan dan rujukan hukum Islam.
Wah, bisa aja Bu Casmi, hehehe. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Mantap teh. Ayeuna juga demikian. Agak berat menyampaikan apa yang kita sendiri belum mampu melakukannya.. Tapi semua tulisan teteh tentang agama, menyadarkan dan mencerahkan para pembacanya.. Sukses selalu
Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Tulisan penuh hikmah dan pembelajaran. Sukses selalu Bu Siti. Salam literasi
Iri dalam ilmu pengetahuan itu diharuskan agar kita terus berkembang, Barokallahu fiiki Bu Vivi, semoga terus sehat dan bahagia
Iya Pak Guru. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Justru saya yang iri berat dengan tulisan bunda. Luar biasa.
Barakallah bu. Selalu bermanfaat. Sukses selalu.
Hayuukk coba tls apapun bunda. Sy dl jg ga PD. Trs coba meski blm bgs tp sy nekat. Ayo bareng sy temani menulis genre lain. Sukses sllu...
Wah, aku masih belum bisa Bu. Terima kasih atas kunjungannya
Apa yang Bunda tuliskan adalah warisan emas yang tak sembarang orang bisa melakukannya. Baarakallah... Bunda.
Puisi bunda bagus juga bun. Kolom sangat luar biasa dan menginspirasi
Tulisan bunda tetap manfaat.
Terima kasih support dan kunjungannya. Barakallahu fiik