Ketika Kesabaran Diuji

Oleh: Siti Ropiah

Hari Rabu 3 Nopember 2021 aku miliki keberanian kembali untuk mengurus kartu ATM yang tertelan. Tersebab sudah dua kali aku mendatangi kantor bank namun informasi menyatakan bahwa kartu ATM habis, hingga aku tak mungkin memaksa ke sana untuk mengurus kartu ATM tersebut.

Rangkaian yang ditempuh dalam mengurus kart ATM tersebut dimulai dari pukul 05.30 WIB. Pada jam itu aku harus mengambil daftar antrean. Aku dapatkan antrean nomor 14. Satpam menginformasikan padaku untuk datang ke bank sekira pukul 10.00 WIB.

Berdasarkan informasi tersebut, aku memutuskan untuk mengajar terlebih dahulu. Kebetulan Hari Rabu, aku ada jadwal mengajar di jam pertama dan ketiga.

Sekira pukul 10.30 WIB aku pun meluncur menuju bank. Sesampainya di sana, kulihat antrean nomor 9 yang sedang dilayani oleh petugas CS. Aku pun duduk di tempat yang tersedia dengan tetap jalankan prokes.

Waktu terus berjalan, namun nomor antrean tak bergeser sedikit. Resah dan jenuh menghampiriku. Kucoba bersabar dengan membaca tulisan para sahabat baik di WA grup maupun di Gurusiana. Tiga puluh menit berlalu, namun petugas CS masih melayani nasabah dengan nomor antrean 9.

Kegelisahan makin kurasakan manakala satu jam berlalu tanpa ada perubahan nomor antrean. Kulihat beberapa orang di sekitarku juga tak kalah resahnya seperti yang kurasakan. Hingga jam dinding yang ada di ruangan tersebut menunjukkan pukul 11.50 WIB nasabah nomor 9 belum beranjak dari tempat duduk di hadapan petugas CS.

Melihat kondisi seperti ini, aku putuskan untuk pulang agar aku dapat laksanakan Shalat Zuhur. Kupikir dari pada menunggu yang belum pasti, sementara waktu shalat sudah masuk, lebih aku lakukan shalat terlebih dahulu. Setelah shalat, aku kembali ke bank dan menunggu antrean lagi. Namun kali ini tidak terlalu lama. Pukul 13.30 WIB nomorku dipanggil. Hanya butuh waktu 10 menit, transaksi selesai. Alhamdulillah.

Sejatinya Sabar Perlu Terus Dipupuk.

Salam Perindu Literasi