Ketika Takut Menghantui
Ketika Takut Menghantui
Oleh: Siti Ropiah
Rabu sore merupakan waktu yang kupilih untuk menyambangi dokter gigi. Tersebab ada rasa ngilu yang kurasa di salah satu gigi depan. Sepertinya ada lubang kecil di pangkal gigi.
Sekira pukul 15.30 WIB aku berboncengan dengan keponakanku meluncur ke dokter gigi yang jaraknya sekira 10 KM dari rumah. Alhamdulillah, pukul 16.00 WIB kami sampai di sana, sesuai jadwal yang telah disepakati. Walau saat itu agak kesasar sedikit, karena baru pertama kali ke dokter gigi itu.
Kami diterima dengan ramah oleh petugas administrasi dan diarahkan segera ke dokter gigi yang berada di lantai dua, setelah pemeriksaan awal.
Rasa takut menghantui diriku. Aku memang paling takut ke dokter. Terlebih ini dokter gigi. Menyeramkan... Itu bayangan di kepalaku. Tersebab cerita orang yang pernah scaling itu berdarah darah, katanya. Hal ini membuatku makin takut.
Memasuki ruangan dokter gigi, aku disambut oleh dokter cantik berjilbab dan lelaki yang menjadi asistennya. Alhamdulillah, batinku dalam hati. Tetapi keteganganku tidak menurun. Hal itu disampaikan oleh sang dokter. "Maaf,Bu. Jangan tegang." Aku katakan pada dokter, bahwa ini kali pertama aku ke dokter gigi selama 52 tahun. Dokter cantik itu, tersenyum sambil mengangguk. Diikuti asistennya yang juga turut tersenyum, walau dibalik masker. Terlihat dari sorot matanya.
Dokter dengan penuh kelembutan memberikan motivasi kepadaku untuk tenang dan tidak takut. Sebab penambalan gigi dan Scaling bukan merupakan hal yang perlu ditakutkan. Bila tak nyaman saat dilakukan tindakan, aku boleh mengangkat tangan, tanda tindakan harus dihentikan.
Mulailah dokter memeriksa gigiku. Ditemukan kejanggalan bahwa gusiku mengalami penurunan. Hal ini dapat disebabkan karena ada penyakit gula atau cara sikat gigi yang salah. Kusampaikan pada dokter sepertinya cara sikat gigi yang kulakukan selama ini yang salah. Sebab aku tak mengidap gula.
Dengan penuh kesabaran dua orang tenaga kesehatan tersebut melakukan tindakan penambalan dan Scaling. Tak tanggung-tanggung 2 jam waktu yang diperlukan untuk itu. Sayup-sayup terdengar suara azdan dari luar, pertanda magrib menjelang. Alhamdulillah, aku senang karena tidak ada berdarah darah. Bahkan rasa linu pun tidak terlalu kurasakan. Mungkinkah karena sebelum ke dokter gigi, siang harinya aku mencicipi durian Bawor dan Montong terlebih dahulu, hingga linu itu tidak terasa, hehehe...
Berdasarkan pengalaman di dokter gigi tersebut, aku harus memperbaiki cara menyikat gigi, yaitu harus benar, hingga tidak berdampak pada gigiku.
Sejatinya Ketenangan Diperlukan Saat Hadapi Dokter
Salam Perindu Literasi
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan yang luar biasa bunda, sangat mencerahkan dan menginspirasi
Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Alhamdulillah semua berjalan baik. Salam literasi semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu Vivi
Alhamdulillah. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Pemeriksaan gigi sebaiknya.memang dilakukan 6 bulan sekali agar gigi tetap sehat dan tidak ada masalah
Trimksh ulasannya bunda, saya juga takur unt ke dokter gigi. Salam sehat selalu dan bahagia.
Trimksh ulasannya bunda, saya juga takur unt ke dokter gigi. Salam sehat selalu dan bahagia.
Aku baru tahu, kalo mau ke dokter gigi.. biar gak takut di sogok duren dulu..ha..ha.ha.. semoga semua baik baik saja... Oke bu Doktor Vivi cantik,sholehah.. selalu sehat,dan berkah... Salam SaSyuik
Begitu deh kira kira Bund. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Semoga sehat selalu Bu doktor
Hehe... kalau mau ke dokter gigi , makan durian dulu, Ya Bu. Biar ga tegang. Semoga tidak ada masalah gigi lagi. Salam sehat, ibu.
Begitu Bund. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Mantul Bu. Tetap tenang. Jangan takut. Pengalaman berharap untuk dibagikan. Salam sehat dan sukses selalu.
Keren selalu tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu bu DR
Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Ulasan yg runut dan mantul... keren bun
Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik
Waduh sama bunda sampai sekarang gigi aku blm juga dicabut karena rasa was was dan cemas. sehat selalu bunda Siti Ropiah yang baik dan bersahaja.
Ayo Pak jangan takut. Terima kasih atas kunjungannya dan barakallahu fiik