Wow, Akhirnya Kudapatkan

Oleh: Siti Ropiah

Hari Rabu 20 Oktober 2021, sekira pukul 11.00 WIB dengan ditemani keponakan meluncur ke Rumah Durian Bawor Cikarang (RDBC). Berada di wilayah Cikarang Pusat. Waktu tempuh diperlukan sekira 35 menit dari rumahku.

Sekira pukul 11.35 WIB sampailah kami di tempat tujuan. Aku meminta pada keponakan untuk menepikan si hitam di pinggi jalan. Namun rumah durian tersebut terlihat masih tutup, hingga kuminta seorang keponakan (wanita) untuk mengeceknya. Alhamdulillah, ternyata RDBC tersebut baru buka.

Kami berenam segera menuju tempat yang aku idamkan. Tiga keponakanku, dua perempuan dan satu laki-laki, serta dua anak kecil yang merupakan anak dari keponakan yang paling besar, tak mau ketinggalan ikut bersama.

Ketika aku masuk, sudah tercium wangi durian yang sungguh nikmat. Kami pun tersuguhi buah berduri tersebut yang berjejer rapi di rak-rak yang menempel di tembok sebelah kanan. Sementara tembok sebelah kiri penuh dengan gambar para pencinta durian yang sedang menikmati kelezatannya di tempat itu. Agak masuk ke dalam, tersedia beberapa meja dan kursi yang diperuntukkan bagi yang ingin menikmati durian di tempat.

Seorang pelayan menyambut kami dengan sopan dan menawarkan buah durian apa yang kami inginkan. Disampaikan terdapat beberapa jenis buah durian, yaitu durian Bali, durian Montong, durian, dan Bawor. Aku meminta tiga buah durian, yaitu Bali, Bawer dan Montong. Ntah yang besarnya berapa, aku serahkan sepenuhnya pada pedagangnya.

Tak lama kemudian, tersedia tiga buah durian yang siap disantap. Aku coba durian Bali, ups, ternyata rasanya pahit. Padahal dari tekstur buahnya terlihat lezat. Kemudian kucoba durian Bawor dan Montong. Pilihanku pada durian Montong. Akhirnya durian Bawor disantap habis oleh para keponakanku. Kemudian aku minta satu lagi durian Montong.

Kami sangat menikmati durian-durian tersebut. Semakin nikmat karena sambil bercengkrama. Tetiba salah seorang pelayan menghampiriku dan meminta izin untuk mengambil gambar kami yang sedang menyantap durian dengan penuh semangat. Benar saja, foto kami bertengger indah di IG rumah durian tersebut.

Sekira satu jam, kami pun memutuskan untuk pulang dengan tak lupa membungkus durian yang tak sempat kami habiskan. Sebab lumayan banyak yang kubeli. 4 buah durian tak dapat dihabiskan oleh 4 orang. Tersebab dua anak keponakanku tidak mau menyantap durian tersebut.

Saat aku membayar durian tersebut, sempat kutanyakan terkait durian Musangking. Ternyata ada, namun tersisa satu. Karena tinggal satu, aku tak tertarik untuk membeli. Karena tidak ada pilihan. Sepertinya aku akan kembali, ketika ada banyak pilihan dari durian Musangking, gumamku dalam hati.

Sejatinya Durian Selalu Memesona Bagiku

Salam Perindu Literasi