Siti Sanusi

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
18. It’s Time for Coffee!

18. It’s Time for Coffee!

It’s time for coffee!

Bulan cinta sudah berakhir. Setelah beberapa waktu menghadapi rutinitas yang jauh dari kata cinta dan (rasanya) sama saja setiap hari, mari kita awali awal bulan dengan nongkrong di sebuah cafe. Dan Aroma Coffee Corner yang terletak di Jalan Raya Bandung, menjadi pilihan saya berafeksi.

Hazelnut Latte, varian kopi yang saya pilih dan ini adalah minuman favorit yang sering saya pesan setiap kali ke Aroma Coffee Corner. Hazelnut Latte itu berupa double shot espresso dengan komposisi susu yang lebih banyak, memiliki milk foam tipis, dan ditambah dengan essens sirup hazelnut. As always, saya selalu memintanya disajikan panas.

Saya merasa latte adalah minuman yang memiliki karakter kuat. Tidak terlalu manis, meskipun cukup milky dan ada keunikan dari essens rasa hazelnutnya. The best one for this latte choise, dengan harga terjangkau cuma beberapa puluh ribuan saja.

Eh, jangan tertukar antara latte dengan cappuccino. They're tottaly different! Latte seringkali disimpulkan sama dengan cappuccino, dan latte ga jauh beda dengan cappuccino. Padahal ada kekhasan di antara ke duanya.

Cappuccino, dia tidak memiliki art tapi akan kita dapati froth (buih) di atas permukaan dengan diberi taburan bubuk cokelat. Umumnya, kita akan merasakan foam yang agak tegas dan bold di saat pertama tegukan, lalu diikuti kopi dengan rasa milky yang kuat setelahnya.

Sementara latte itu berpermukaan art, bercita rasa cenderung milky, dan bermicro foam halus dan tidak tebal. Micro foam tersebut dihasilkan dari proses steaming susu menggunakan alat yang akan menimbulkan bunyi "hisss" di akhir prosesnya, hal itu karena ada udara yang masuk ke dalam susu.

Adapun cita rasa Hazelnut dari varian latte yang saya pesan, itu didapat dari syrupy. Cita rasanya akan muncul dan sempurna, di kala ekstrak kopi dicampur syrupy hazelnut dan dituangi susu panas hasil dari proses steaming.

Sensasi cita rasa kacangnya itu lho, yang didapat pada saat saya mereguknya dengan tanpa mengaduk. Muncul sensasi syrupy aroma hazelnut, lalu rasa coklat di ujung lidah. Sesaat kemudian mereka menyatu di dalam mulut, memberikan keseimbangan cita rasa antara manis, pahit, dan gurih.

Ah, saya cinta mati pada segelas kopi ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post