Pentigraf 4
EKOR CICAK
Oleh : Siti Setyo Rini
Ahmad adalah pemuda kampung yang sedang melanjutkan studinya di ibukota Jawa Tengah. Ia ingin menjadi orang yang sukses setelah lulus nanti supaya Emak dan Bapaknya bangga melihatnya setiap pagi berangkat ke kantor dan berseragam.
Meskipun Ahmad sudah menjadi mahasiswa tapi ia sering pulang kampung untuk membantu bapaknya di sawah jika tidak ada jadwal masuk kuliah. Maklum, Ahmad adalah anak pertama dari lima bersaudara. Ia tidak mau orang tuanya terbebani karena membiayai kuliahnya di kota. Maka bus antar kota setia menemani Ahmad menikmati perjalanannya dari Semarang menuju kampungnya. Dan terminal Terboyo adalah tempat paling indah bagi Ahmad untuk melepaskan dahaga.
Seperti siang ini, Ahmad baru saja sampai di terminal. Panasnya kota Semarang semakin menambah rasa haus. Perutnya pun sudah kukuruyuk minta diisi. Lalu Ahmad mencari warung di sekitar area terminal. Sambil memesan nasi rames dan es teh ia mencari tempat duduk paling pojok. Tak lama pesanan pun datang. Dan Ahmad langsung menyantap nasi rames favooritnya. Belum selesai makannya, Ahmad cepat-cepat minum es teh yang dingin itu tanpa mengaduknya lebih dulu. Cleguk.... cleguk... aahh segaarr. Namun ketika sampai tegukan ketiga, Ahmad merasakan ada sesuatu ikut masuk ke dalam mulutnya. Cepat-cepat ia muntahkan es teh beserta benda padat itu yang ternyata adalah potongan ekor cicak! Ahmad pun segera membayar nasi rames dan es teh rasa ekor cicak itu sambil menahan mual di perutnya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Es teh rasa cicak... ehh nikmatnya tiada tara
Temenku baca ini eneg katanya.... ha ha
Duh.. Es teh rasa ekor cicak dong.. Sukses ibu.. Salam
Inggih bu. Salam literasi juga
Ikut mual bund membacaya...hhhh keren...
Banyak yang berkomentar spt ini bunda. Salam literasi
Duh kasian, penjualnya kurang menjaga kebersihan...lanjutkan menulisnya ibu. Slam kenal dan slam literasi.
Maaf salah ketik. Terima kasih ibu.
Nggih. Terima kasih pak. Salam kenal dan salam literasi juga