Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
AKM dan Pembelajaran
Dokumen Google

AKM dan Pembelajaran

#TantanganGurusiana (Hari ke 234)

Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan salah satu penilaian dari Asesmen Nasional (AN). Dalam AKM berisi asesmen tentang literasi membaca dan numerasi. Soal dalam AKM memuat stimulus sebagai sarana menilai kompetensi dan sekaligus menginspirasi, misalnya ada pesan moral berupa ajakan untuk mamaafkan dan tidak mudah melupakan kebaikan orang lain. Stimulus yang digunakan adalah peristiwa yang aktual. Dengan stimulus tersebut diharapkan siswa dapat menganalis dan menalar suatu peristiwa.

Dengan adanya AKM ini, akan berpengaruh pada pembelajaran yang dilakukan guru. Guru akan membiasakan dengan kegiatan yang mendukung adanya AKM. Guru akan membiasakan terjadinya proses menganalisis dan menalar pada siswa. Guru akan berlatih membuat asesmen yang memuat stimulus peristiwa aktual. Guru akan mengikuti berita atau peristiwa penting yang terjadi setiap hari. Itulah gambaran yang terjadi pada guru dengan adanya AKM.

Guru akan membiasakan proses menganalisis dan menalar pada siswa. Proses tersebut akan dibiasakan pada proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Hal ini akan berpengaruh pada metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan inti pembelajaran. Terjadinya analisis dan penalaran pada siswa tidak mungkin guru hanya menggunakan metode ceramah. Setidaknya ada metode lain yang digabungkan dengan metode ceramah, misalnya metode tanya jawab. Selain itu untuk memunculkan daya nalar dan kritis siswa bisa digunakan dengan metode pemecahan masalah. Guru akan menyampaikan permasalahan dan siswa bersama-sama memecahkan permasalahan tersebut sesuai daya nalarnya. Dari sini akan muncul daya kritis siswa.

Guru menyampaikan permasalahan pasti diawali dengan stimulus. Stimulus yang dimunculkan yang bersesuaian dengan permasalahan tersebut. Permasalahan yang disampaikan sesuai dengan materi yang disampaikan saat proses pembelajaran. Misalnya guru pada saat pembelajaran membahas materi sistem persamaan linear. Guru akan menyampaikan permasalahan dengan stimulus dalam kehidupan sehari-hari. Guru akan menggunakan video sebagai media bantuan. Video berisi peristiwa seseorang yang belanja di pasar. Orang tersebut mengharapkan uang yang dibawa ada sisanya, tidak boleh habis. Dia membawa uang Rp 100.000, 00 dan harus sisa Rp 10.000,00. Barang yang akan dibeli harus ada 3 macam. Dari peristiwa ini siswa diajak berpikir untuk menggunakan daya menalarnya sehingga tujuan tercapai. Banyak pilihan yang akan dilakukan dalam peristiwa belanja tersebut. Namun apakah sesuai tujuan? Akhirnya siswa yang harus menentukan jalan yang tepat sehingga tujuan tercapai.

Dalam menggunakan stimulus permasalahan tidak harus guru membuat sendiri. Bisa menggunakan video-video yang sudah ada. Semua bisa dicari di internet. Bila ingin membuat sendiri itu lebih bagus. Konten akan sesuai dengan yang diinginkan. Misalnya guru akan menyampaikan materi nilai mutlak, tinggal mengambil video di internet tentang permainan tradisional Engklek.

Hal utama dalam stimulus permasalahan adalah adanya pesan moral. Siswa diajak mengeksplore adanya pesan moral dari peristiwa yang disajikan. Pesan moral bisa berupa bekerja sama, saling memaafkan, saling menghormati, bertutur kata yang baik, dan lain-lain. Dengan demikian dalam proses pembelajaran terjadi adanya penumbuhan karakter, pemberian pengetahuan dan keterampilan. Semua aspek penilaian ada dalam proses pembelajaran.

Dengan adanya AKM, mendorong terciptanya pembelajaran yang dilakukan guru menjadi pembelajaran yang bermakna. AKM mengubah paradigma pendidikan untuk menyesuaikan dengan pembelajaran abad 21. Dengan perbaikan proses pembelajaran di kelas yang terus-menerus ini, kualitas belajar siswa semakin meningkat. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada konten. Pembelajaran menjadi fleksibel, lintas mata pelajaran atau lintas bidang ilmu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post