Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Hindari Hati yang Penuh dengan Kebencian
Dokumen Google

Hindari Hati yang Penuh dengan Kebencian

#TantanganGurusiana (Hari ke 215)

Apakah saat ini anda mempunyai perasaan benci terhadap seseorang? Apa yang menyebabkan anda membenci orang tersebut? Apakah dengan alasan tersebut anda layak untuk membencinya? Apakah dengan membenci orang tersebut anda merasa puas? Itulah beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan jika ada seseorang yang membenci orang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), benci merupakan kata sifat yang berarti sangat tidak suka. Jika kata benci ini mendapat awalan me maka menjadi membenci yang merupakan kata kerja yang berarti merasa sangat tidak suka (tidak menyenangi). Jika mendapat imbuhan me-kan maka menjadi membencikan yang merupakan kata kerja yang berarti menimbulkan rasa benci. Kata benci ini juga dapat berubah menjadi kata benda pada saat mendapat imbuhan pe. Kata benci dengan awalan pe menjadi pembenci yang berarti orang yang membenci. Selain itu kata benci akan berubah menjadi kebencian pada saat mendapat imbuhan ke-an. Kebencian merupakan kata benda yang berarti perasaan benci.

Mengapa muncul rasa benci pada seseorang? Sebenarnya rasa benci merupakan perasaan yang bisa diatur oleh diri seseorang. Pada saat ada teman berkata yang kurang mengenakkan, muncul rasa benci. Sesungguhnya bisa jadi teman tersebut tidak bermaksud demikian. Hanya karena muncul perasaan benci, akhirnya benci itu mendominasi dalam pikiran yang turun ke hati. Ini artinya seseorang belum bisa mengendalikan dan mengontrol emosi. Yakinlah bahwa teman yang berkata tidak mengenakkan tadi terucap karena tidak sengaja dan tidak ada faktor untuk menyinggung perasaan orang lain.

Tidak ada kata beruntung dengan membenci seseorang. Bahkan rasa kebencian itu akan bertambah dan membuat kalut pikiran jika dibiarkan terus dan dipelihara. Efek sampingnya adalah muncul penyakit hati yang lainnya. Bisa juga menjadi penyakit bagi raganya. Akhirnya akan merugikan diri sendiri. Ini menunjukkan bahwa memelihara perasaan benci hanyalah pekerjaan yang bodoh. Mengapa memelihara yang tidak berguna sampai mengorbankan diri sendiri? Coba direnungkan!

Adanya perasan benci menumbuhkan keharmonisan berkurang. Adanya rasa benci akan membuat langkah menghindar dari orang yang dibenci. Padahal orang yang dibenci bisa jadi malah selalu mendekat. Peristiwa ini akan membuat perasaan tambah tidak nyaman. Mengapa harus dilakukan?

Sebenarnya perasaan benci tidak harus muncul, asalkan ada pikiran terbuka dalam bergaul. Terbuka artinya selalu menghargai pendapat orang lain, walaupun tidak sesuai dengan selera. Saling menghargai adalah senjata paling jitu dalam bergaul. Dalam bergaul dengan tipe orang yang berbeda-beda pasti pemikirannya berbeda-beda pula. Tidak bisa memaksakan kehendak sendiri. Tidak bisa orang lain harus mengikuti perkataan kita, sedangkan dia mempunyai pendapat sendiri. Semua tujuan sama namun pendapat yang berbeda. Sebaiknya kita saling menghargai. Kita berusaha memberi kesempatan pada orang lain untuk mengekspresikan sesuai pendapatnya. Bisa jadi pendapat tersebut lebih baik dan efektif dari pendapat kita sendiri. Semua penuh dengan kemungkinan.

Sebaliknya jika ada orang lain yang membenci kita maka kita harus evaluasi diri sendiri. Berpikir lebih jernih, bertanya pada diri sendiri mengapa orang lain tidak menyukainya. Apa yang telah diperbuat? Berusaha untuk mendekati pada orang tersebut. Berusaha sabar jika belum bisa diterima. Pasti akan indah pada waktunya. Bisa jadi suatu saat orang yang membenci adalah orang yang memberi pertolongan. Tidak lupa menyampaikan kata maaf pada orang tersebut.

Mencoba bertanya kepada diri sendiri dan mencoba berpikir jernih, menjadikan kita lebih mengetahui apa yang terjadi dengan emosi, pemikiran, dan hati kita. Dengan cara seperti itu akan membuat kita menjadi lebih tenang. Berpikir positif lebih baik dari pada memunculkan dugaan yang salah. Tidak ada salahnya mengenali orang lain lebih dekat. Dari mengenali ini akan timbul rasa saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hindari Hati yang Penuh dengan Kebencian, keren ulasannya

10 Feb
Balas

Terima kasih bu

11 Feb



search

New Post