Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengenal Humble Bragging
Dokumen Google

Mengenal Humble Bragging

#TantanganGurusiana (Hari ke 230)

Pada zaman sekarang untuk menunjukkkan apa yang kita punya pada orang lain tidaklah sulit. Kita tidak usah bertemu orang lain akan tahu apa yang kita tunjukkan. Apa yang kita tunjukkan juga akan diketahui tidak hanya satu orang saja. Apa yang kita tunjukkan akan diketahui banyak orang. Kegiatan itu jika dilakukan di dunia media sosial. Jika kita memasang status apa yang kita punya berarti semua anggota dari media sosial tersebut akan melihatnya. Selain apa yang kita punya, sering juga yang ditunjukkan adalah suasana hati.

Menunjukkan apa yang kita punya bisa dikatakan sebagai tindakan pamer. Tindakan ini bisa saja membuat orang lain memandang itu adalah hal yang menyebalkan. Jika ada yang merasa seperti itu berarti tindakan kita sudah menuju ke arah sifat sombong. Untuk itu kita harus berhati-hati dengan tindakan kita. Maksud hati tidak seperti itu, apa daya ternyata hasilnya tidak seperti yang kita bayangkan.

Budaya pamer kini tidak selalu diperlihatkan dengan cara blak-blakan. Pada orang tertentu ada yang suka pamer atau menyombongkan diri secara terselubung. Tipe orang seperti itu dikatakan dengan istilah “humble bragging”.

Seseorang yang melakukan humble bragging biasanya suka mengatakan hal yang bertolak belakang dengan niat sebenarnya. Tujuan tindakan itu adalah untuk mendapat pujian atau pengakuan dari orang lain, namun terkesan rendah hati. Orang yang humble bragging justru lebih berbahaya karena kita tidak tahu maksud sebenarnya. Jangan-jangan kita salah untuk mengartikan apa yang dia perbuat. Selanjutnya kita menjadi salah melakukan tindakan atas kejadian tersebut.

Perilaku humble bragging semakin marak seiring perkembangan teknologi dan media sosial. Semua orang bisa mengekspresikan suasana hatinya melalui postingan media sosial. Sebaiknya kita perlu mengenali ciri-ciri humble bagging ini. Dengan mengenali sifat ini maka kita akan tahu apa sebenarnya maksud seseorang dan kita perlu menghindari yang menjadi ciri-ciri humble bragging tersebut. Ciri-ciri humble bragging yaitu suka mengatakan suatu hal yang berulang-ulang dengan sikap yang seakan-akan rendah diri atau mengeluh. Kalimat yang diucapkan atau ditulis yang menjadi ciri humble bragging seperti “Kok bisa ya aku diterima di universitas terbaik, padahal aku jarang belajar”. Contoh yang lain “Kenapa selalu aku yang diandalkan pimpinan, padahal masih banyak orang lain”. Dari contoh tersebut artinya seseorang ingin menunjukkan bahwa ia pintar dan penting. Mengapa hal itu perlu ditunjukkan? Karena adanya keinginan untuk pengakuan atau perhatian dari orang lain. Jika belum ada respon dari orang lain maka ia akan berusaha terus sampai mencapai apa yang menjadi keinginannya.

Pada intinya humble bragging adalah suatu usaha untuk mendapat pengakuan dan perhatian dari orang lain dengan menunjukkan kekurangannya namun niat sebenarnya adalah ingin dipuji atas kelebihannya. Hal ini tentu tidaklah baik karena bisa jadi orang lain malah menjadi membencinya. Lebih baik tidak usah ditunjukkan namun kita bersikap sewajarnya saja atau apa adanya saja. Justru orang yang apa adanya akan menjadi dekat dengan orang lain. Orang lain tidak merasa khawatir dengan tindakan yang kita lakukan. Kelebihan kita baik barang maupun kemampuan tidak perlu harus diperlihatkan pada orang lain dengan cara humble bragging. Biarlah orang lain yang menilai sendiri. Jika ingin menunjukkan karena ada kepentingan tertentu, cukup ditunjukkan dengan apa adanya. Dengan mempunyai kelebihan dan tetap bersikap rendah diri maka otomatis orang-orang di sekitar akan menghargai dan mempercayai. Selamat bermuhasabah untuk memperbaiki sikap-sikap kita. Semoga apa yang kita lakukan menjadi berkah dan diridhoi Allah SWT. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post