Siti Sriyatun

Lahir dan menetap di Rembang, 14 September 1973. Alumni S1 IKIP Negeri Semarang Jurusan Pendidikan Matematika tahun 1997dan S2 Universitas Negeri Semarang (UNNE...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tips Belajar Menulis
Dokumen Google

Tips Belajar Menulis

#TantanganGurusiana (Hari ke 235)

Menulis adalah suatu pekerjaan yang dihindari. Kegiatan tersebut dianggap sangat membosankan. Jika kegiatan tersebut ditekuni pasti akan merasakan banyak manfaatnya. Apalagi hidup di zaman teknologi ini. Namun ketika kegiatan menulis ini ditekuni maka kan merasakan betapa asyiknya menuangkan ide dan pengalaman.

Salah satu manfaat menulis adalah bisa memperkaya pengetahuan dan memberikan informasi kepada banyak orang. Menulis harus diawali dengan membaca terlebih dahulu. Dengan membaca akan muncul ide-ide yang akan dijadikan topik untuk menulis. Seseorang yang menulis kadang selalu dihapus, menulis lagi, dihapus lagi, begitu seterusnya. Akhirnya tidak jadi tulisan. Mengapa kok selalu menulis dan dihapus terus? Karena memandang tulisannya tidak cocok. Tulisannya jelek. Itu menurut yang menulis. Padahal belum tentu menurut orang lain demikian. Bisa jadi menurut orang lain bahwa tulisan itu sudah bagus.

Kegiatan menulis harus dilatih dengan menulis terus. Berlatih terus. Tanpa mengenal tulisan yang telah diketik benar atau tidak. Anggap saja itu adalah tulisan yang benar. Tidak usah memandang adanya rasa khawatir tulisan yang jelek jika dibaca orang lain.

Untuk melatih menulis, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Sering membaca

Tanpa membaca tidak mungkin akan bisa menulis. Kegiatan membaca dan menulis adalah satu ikatan. Ingin menulis ya berarti membaca dulu. Membaca ini bisa dijadikan sumber referensi. Dengan membaca akan mendapatkan banyak informasi yang bisa dijadikan munculnya ide.

2. Menulis singkat

Menulis singkat bisa dijadikan menjadi titik awal untuk menulis. Menulis singkat ini bisa dilakukan di media sosial, misalnya Facebook, WhatsApp, Twitter, dan lain-lain. Menulis singkat bisa berupa komentar dari suatu pernyataan yang ada di media sosial.

3. Menulis untuk diri sendiri

Sering menulis di buku atau di handphone atau laptop. Tulisan tersebut tersimpan dengan rapi. Sering dibaca sendiri. Akhirnya menjadi banyak tulisan-tulisan yang telah dibuat. Jika dibaca kembali pasti merasakan adanya kemajuan pada tulisan tersebut. Dari tulisan pertama ke beberapa tulisan pasti ada perubahan ke arah tulisan yang baik. Setelah merasa tulisan yang telah dibuat ada kemajuan, pasti ada keinginan untuk membagikan tulisan tersebut pada orang lain.

4. Melakukan pengamatan dan wawancara terhadap suatu topik

Ketika sudah memutuskan untuk menulis suatu topik maka lanjutkan dengan kegiatan pengamatan dan waancara. Dengan kegiatan tersebut pasti topik yang telah ditentukan akan menjadi berkembang. Hasil pengamatan dan wawancara bisa dijadikan tambahan referensi.

Misalnya seorang guru akan menulis topik tentang belajar pada awal tahun pelajaran. Dilakukan wawancara pada sejumlah siswa. Dengan informasi yang telah didapat penulis dan tambahan informasi dari siswa maka tulisan menjadi berkembang.

5. Menciptakan menulis dengan suasana yang nyaman

Perlu sekali untuk membuat suasana yang nyaman waktu menulis. Dengan suasana yang nyaman, ide-ide akan banyak yang muncul. Namun jika suasana sedang tidak nyaman pasti akan macet di tengah jalan. Kapan waktu yang tepat untuk menulis? Setiap orang berbeda-beda. Ada yang malam, ada juga yang pagi maupun sore. Semua itu jika sudah sering dilakukan maka akan mengetahui waktu yang cocok untuk menulis.

6. Konsisten dan konsekuen

Untuk melatih konsisten dan konsekuen ini bisa mengikuti tantangan setiap hari menulis. Jika ada yang kosong satu hari berarti gagal. Harus mulai dari awal lagi. Selain itu adakan kesepekatan pada diri sendiri, misalnya jika terlewati satu hari tidak menulis maka tidak akan berlibur.

7. Tidak bosan untuk membaca tulisan sendiri

Membaca tulisan yang telah dibuat adalah penting. Pasti terjadi kesalahan waktu menulis. Typo itulah kata anak zaman masa kini. Setelah membaca kita harus mengedit tulisan tersebut jika ada yang salah. Bila perlu menambah tulisan tersebut sehingga menjadi berkembang.

Pada dasarnya , belajar menulis adalah kegiatan membiasakan diri. Dengan membiasakan membaca dan menulis, maka akan semakin menambah pengetahuan kita dan akan semakin kuat argumentasi kita. Bagi seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan argumen misalnya pengamat politik atau pengamat bidang yang lain diperlukan kegiatan membaca dan menulis.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu. Sangat menginspirasi. Semangat untuk terus menulis. Salam literasi

03 Mar
Balas

Terima kasih support nya bu. Salam literasi

03 Mar



search

New Post