Siti Suhelni

Kelahiran Medan generasi tahun 80'an merupakan sulung dari tiga bersaudara. Menjadi guru merupakan cita-cita sejak SMP. Dan Alhamdulillah dengan segala pu...

Selengkapnya
Navigasi Web

Berpidato dengan Metode Memoriter Melalui Latihan Bersama Teman

Pidato adalah salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan berbagai informasi kepada khalayak ramai. Berpidato merupakan kegiatan mengungkapkan pikiran secara lisan di hadapan orang banyak. Pidato dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan dalam keadaan atau peristiwa apa saja. Oleh karena itu, orang yang akan berpidato harus dapat menyesuai isi pidato dengan peristiwa atau topik yang menjadi tujuan berpidato.

Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan.

Ketika berpidato, kita harus menyampaikan isi pidato tersebut dengan bahasa yang menarik. Hal ini bertujuan agar pendengar tidak merasa bosan saat mendengarkan pidato. Oleh karena itu, pembicara atau orator harus berusaha memunculkan hal-hal yang menarik perhatian pendengar. Disamping itu, metode berpidato juga berpengaruh atas keberhasilan seseorang dalam menyampaikan isi pidato. Adapun macam-macam metode berpidato, adalah sebagai berikut.

Pertama, Metode Impromtu atau mendadak adalah metode pidato yang dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya persiapan sama sekali. Isi pembicaraan sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang melatari pertemuan tersebut.

Kedua, Metode Ekstemporan dilakukan tanpa adanya naskah pidato, akan tetapi pembicara masih mempunyai kesempatan untuk membuat kerangka isi pidato. Metode ini sering digunakan oleh pembicara yang sudah berpengalaman. Dengan metode ini, antara pembicara dengan pendengar dapat terjadi suatu komunikasi yang baik.

Ketiga, Metode Membaca Naskah biasanya dilakukan untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan resmi, misalnya pidato kenegaraan, pidato sambutan peringatan hari besar nasional, dan lain-lain.

Keempat, Metode Memoriter atau menghafal. Dalam metode ini, pembicara memiliki waktu yang cukup untuk merencanakan, membuat naskah, dan menghafal naskah.

Metode yang penulis lakukan pada pembelajaran Berpidato ini adalah metode memoriter atau menghafal. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang telah penulis laksanakan adalah:

1. Guru menampilkan video dari youtube yaitu video “Bung Karno dalam Berorasi”. Siswa menonton dan mengamati gaya berpidato Bung Karno sebagai model dan motivator kepada siswa cara berpidato.

2. Guru bersama siswa membentuk kelompok atau tim yang terdiri dari empat atau lima orang. Kemudian guru memberikan sebuah amplop yang berisikan potongan-potongan naskah pidato yang telah diacak.

3. Siswa dalam kelompok saling bekerja sama untuk menyatukan dan mengurutkan potongan naskah pidato tersebut menjadi sebuah naskah pidato yang lengkap dan urut. Dan tidak lupa memberikan judul pidato pada naskah tersebut.

4. Kemudian siswa menyalin ke buku tugas masing-masing naskah pidato yang utuh. Secara berpasangan siswa berlatih membaca dan mengahafalkan teks pidato. Siswa saling memandu temannya secara bergantian untuk mendengarkan temannya berpidato dalam kelompok belajarnya.

5. Guru memberikan contoh berpidato dan menjadi model berpidato dengan menggunakan intonasi, artikulasi dan volume suara yang jelas.

6. Setelah siswa hafal dan lancar berpidato dalam kelompoknya. Guru menanyakan apakah para siswa sudah siap mental untuk berpidato di depan kelas?. Tahap awal diberikan waktu menghafal 20 menit siswa masih banyak yang malu-malu untuk mengacungkan tangannya hanya beberapa orang saja. Maka guru memberikan waktu tambahan 10 menit. Tanpa terasa bel pergantian jam berbunyi . Kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada pertemuan berikutnya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses Bun...ilmunya sangat bermanfaat

15 Jan
Balas

Syukron, bunda. Telah singgah ke blog saya. Salam kenal bunda.

15 Jan
Balas



search

New Post