Siti Urifah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Catatan guru kelas 6

ke-dua

Guru kelas 6 terpaksa saya jalani karena guru di sekolah yang berstatus PNS tinggal 3 orang. Dua orang lagi sudah mendekati pensiun, jadi saya yang layak ditunjuk oleh kepala sekolah. karena usia yang lebih muda diantara kedua guru tersebut. kujalani perjalanan karirku sebagai guru kelas 6 dengan berbagai masalah harus kuhadapi baik berkaitan dengan kemampuan siswa, orang tua, masyarakat, dan kepala sekolah.

Berangkat dari kepercayaan yang diberikan kepada ku,pada tahun ke-3 aku menjadi guru kelas6 pertama. berusaha sekuat tenaga dan kemampuan yang kumiliki untuk bisa membuat siswaku menjadi yang terbaik. saya mencoba untuk menanamkan sikap jujur dan ketenagan dalam mengerjakan. Pengalaman di kota lain yang ingin aku terapkan; jujur, tenang, dan kedekatan dengan Allah. Dengan harapan bisa mencapai hasil yang baik dan dapat diterima di sekolah pilihannya. Alhamdulillah anak-anak dapat memberikan nilai yang terbaik walaupun jika diukur dengan rata-rata tingkat kecamtan kurang namun ada peningkatan dari tahun sebelumnya. untuk menguatkanku akan kemampuan anak-anak terbatas dan dukungan orang tua yang kurang sehingga ada hasil walau belum maksimal.

Pada tahun ke-4 aku menjadi guru kelas 6 yang ke-2. Ada harapan untuk bisa meningkatkan kualitas siswa tahun berikutnya. Pada saat itu saya sudah meminta kepada kepala sekolah agar tidak diberikan kelas 6 karena saya dalam posisi akan melahirkan dan mempunyai baby. keinginanku ditolak oleh kepala sekolah dengan alasan tidak ada lagi guru PNS yang sudah akan pensiun. Inipun aku jalani dengan perjuagan bagiku amat berat, cuti yang diberikan hanya 1 bulan namun diberikan kompensasi 1 minggu jadi 1bulan 1 minggu.

saya harus dapat membagi tugas antara sebagai ibu dari 4 anak dan sebagai guru yang bertanggung jawab atas ujung tombak dari lembaga ini. permasalahan dan solusinyapun saya sampaikan kepada kepala sekolah agar mencari dan menjalin kerja sama dengan lembaga bimbingan belajar. alhamdulillah disetujui oleh kepala sekolah dan walimmurid untuk menjalin kerja sama dan menanggung biayanya. perjalan bimbingan tidak berjalan lama karena pergantian kepala sekolah dan ada anggapan tidak berpengaruh terhadap hasil dari nilai try out yang telah diadakan.

Perjalananan ini harus kujalani, tidak pernah dalam pikiran dan benakku untuk membuat siswaku tidak jujur. apa adanya tunjukkan kemampuanmu yang terbaik itu yang sering kusampaikan pada mereka. dan di lembagaku menjadi bahan pembicaraan dan olok-olokan bagi yang lain setiap menerima hasil try out. sering saya diajak diskusi dengan kepala sekolah namun saya masih bersih kukuh untuk mempertahankan idealismeku. Saya tidak pernah terpikir sama sekali tentang rangking, hanya berusaha membantu anak-anak agar dapat menyelesaikan permasalahan baik permasalahan soal maupun permasalahan hidup.

Namun rangking lebih penting dari pada idealisme, tanpa sepengetahuanku perbuatan yang seharusnya tidak layak itu dilakukan. Marah, sedih, dan kecewa bercampur jadi satu. Ingin aku teriak kenapa harus begini, ada luka yang sudah digoreskan. sayapun lemes dan apa yang dikatakan saat begitu,"Semuanya lembaga melakukan itu..". dalam benarkah... Wallu a'lam

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Itu adalah kebiasaan buruk dalam dunia pendidikan kita ibu, tapi di MTsN 4 kota Surabaya sudah gak ada hal seperti itu, harus dihilangkan

29 Mar
Balas

Saya juga guru kelas 6, Bu. Semboyan kami adalah "Lulus Bermartabat". Jangan sampai pendidikan karakter yang kita tanamkan setiap hari sejak lama, hancur dalam waktu satu minggu. Sangat disayangkan.

29 Mar
Balas

Ya begitulah Bu... Sy juga sama guru kelas 6. Mau melawan susah. Pimpinan takut banget kalau hasil apa adanya

30 Mar
Balas

Iya bu, saya sering sharing dg yang lain belum ada yang pas.

30 Mar
Balas



search

New Post