Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ilalang.. Pinjam Aku catatannya

Ilalang… Pinjam aku catatannya ( …Sambungan)

Besok sorenya, Rahel yang sudah mandi, bermaksud berkunjung ke rumah Darna, Ia janjian jam 4,30. Jarak antara rumah sepupunya dengan rumah Darna,sekitar 500 m. Banyak yang sudah berubah, rumah makin padat dan sudah bagus-bagus semua, tidak seperti dulu. Setelah menikung sedikit di belokan masuk, ia berhenti sejenak. Assalamu alaikum, Hei.. cenceng, kamu ini? Yaaahh.. Rahel Alhamdulillah masih ingat saya, bangga dech kamu tidak sombong tinggal di kota sahut Cenceng sambil menggenggam jtangan Rahel erat-erat. Lama sekali kita baru jumpa, kapan datang nih.. , Kemarin nginap di rumah tante, jawab Rahel. Oh iya adek sepupunya mau nikahan kan, balas Cenceng. Iyya…datang yah ke rumah. Jawab Rahel. “Pasti..Kalau di kampung tradisi itu masih seperti dulu, wajib kita datang ke undangan bukan hanya saat pesta, tapi untuk bantu-bantu kerja juga di rumah.

Oh..iyyah, ngomong-ngomong maw kemana nih..tanya cenceng. Tadinya ini aku mampir untuk bertanya, dimana rumahnya Darna, aku mau main udah janjian. Oh iya.. sekitar 5 rumah dari sini sebelah kanan , cat kuning, pagar nya yang alami tertata rapi. Sukses lho bisnis suami Darna, Trimakasih Ceng.. ayoo kita kesana bareng yuukk..

Sampai di teras rumahnya.. dilihatnya beberapa anak kecil yang main-main depan rumah, dikira anaknya Darna.. Mama ada nak? Tanya Rahel. Oh yah tante, ada dirumahku sana.. sambil menunjuk jauh kesebelahnya. “Haddeuhh ( tepok jidat).. kirain anak dia…

Assalamu alaikum… “Waalikumussalam.. masuk silahkan Rahel, tak perlu sungkan, anggap seperti dulu, ini saya sendiri saja di rumah. Sapa Darna. “ waaahh.. anak-anaknya mana? “ Udah besar, kuliah toh yang pertama dan kedua SMP kan. Tadi ketemu cenceng diluar, dia yang tunjukin jalan kesini, Aku ajak jalan bareng, tapi katanya entar aja nyusul. Oh yah, lupa kirain anaknya yang diluar main , saya coba Tanya “ Mama ada nak” katanya ddirumahnya sambil nunjuk kesebelah, kata Rahel . itu keponakan dari suami, memang selalu kesini main, agak luas halaman mungkin dia rasa, jawab Darna.

Luar biasa yah dikampung cukup besar-besar rumah mereka dengan halaman asri nan luas, ketrsediaan oksigen dijamin bersih hanya sedikit terkontaminasi pencemaran udara, beda banget di kompleks aku tinggal.Fikir Darna dalam hati. Di teras yuukk, kita ngobrol, biar santai, Kata Rahel sambil menggandeng tangan Darna keluar. Sejak kapan kamu nikah nih, koq anak kamu sudah ada yng kuliah nih? Tanya Rahel penasaran, karena kalau tamat SMA dia nikah, hitung-hitungnya belum sampai kuliah anaknya. Hahahaha,( Darna ngakak). Ingat gak dulu, kamu kan sekolah SMP di kecamatan, sementara aku Madrasah Tsanawiyah di Kota, belum tamat aku MtS aku di nikahkan sama ortu, lupa gak? Iyya dih.. baru ingat sekarang..tapi sekolah kamu tamat kan di Mts dulu.? Tamat belajar sih tidak ‘ jawab Darna, tapi aku di beri kesempatan ikut ujian persamaan , jadi saya tetap punya ijazah. Orang yangbtinggi pendidikannya dan tidak, tentu pola fikirnya juga beda Rahel, makanya saya harus kasih kuliah anak saya di kota juga biar wawasannya luas tidak seperti emaknya yang harus melewati pernikahan dini kehendak orang Tua, jelas Darna yang seolah-olah menyesali langkah orang tuanya dulu. “ Sudahlah Darna.. kita semua punya jalan hidup masing-masing, yang ditakdirkan Allah. Jawab Rahel. Oh yah.. kita ngobrol dulu masa SD yang seumuran ini ( sambil menunjuk keponakan Darna). Dulu di kelas kita selalu bersaing dih.. hehehe.. juara satu dan dua, kadang berantem juga tapi setelahnya main lagi. Iyyah .. paling berkesannya kalau jelang acara perkemahan juga, Kadang disuruh guru cari “Patok” untuk tenda, bawa kayu bakar, bawa kayu mali-mali ( sejenis kayu tumbuhan perdu yang batangnya lurus) untuk keperluan perkemahan, walaupun hujan-hujan kita beraninya juga ke hutan cari keperluan kita .

Oh iyya, tadi saya ke sini.. saya perhatikan jalan setapak masuk hutan disana .. (sambil menunjuk kearah timur), kayak sudah tidak ada lagi yah.. jadi kebun kah? Tanya Rahel. Sebaggiannya sudah jadi kebun, sebagian lagi masih ada bagian dalam,, itukan tanah Negara, tidak boleh di garap per individu. Yang hamparan tanah luas itu dan ada telaganya masih ada , Ilalangnya pun masih ada sampai sekarang tapi tidak serimbun dulu, sepertinya perlahan-lahan telaga itu jadi mendangkal , dan hamparan ilalangnya juga tidak seperti dulu, ada sering semprot ki , jadi mati, Tapi klw sudah hujan ilalang itu tetap tumbuh, kan umbinya di bawah tanh tidak mati.. Cuman berbunganya sudah jarang, tidak bersamaan memutih lagi seperti dulu.

Berapa lama tinggal disini ? Tanya Darna. Saya minta Izin di kantor cuman 4 hari., jawab Rahel. Kirain maw tinggal seminggu.. yuukk kita jalan di kebunku.. sekalian sampai di sana liat bekas ladang ilalang tempat kita main-main dulu, pasti kamu kaget lihat perubahan itu. Ingat gak Telaga kecil yang di tumbuhi rimbunan pohon jambu biji , dan kita seolah-olah berebut untuk cari jambu, tanpa memperhatikan bagian bawah hingga terperosok ..sampai lutut tergores pula ,darahpun mengucur. Rahel dan Darna bersamaan ketawa. Lucu dih dunia kita dulu , betul-betul menyatu bermain dengan alam.. seperti si Bolang. Anak sekarang?? Mana ada yang nikmati seperti itu, hanya tau nonton, main game masih usia TK aja sdh bisa main game.

Assalamu alaikum, waalaikumussalm… eh Enceng, apakabar , sini gabung. Betulkan saya bilang, Enceng pasti akan datang, tadi udah janji saya, canda Rahel. Iyah juga, kwatirnya Rahel pulang belum sempat ngobrol temu kangen istilah anak jaman now. Hehehe.. Enceng siniki duduk, temani Rahel dulu yah, aku buatkan minuman, Lupa, pisang goreng dari tadi bikini, keburu dingin lagi, kata Darna. Dingin juga tidak apa-apa asal tehna hangat, Canda Rahel.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post