Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjawab Tantangan Siswa

Menjawab Tantangan Siswa

Menjawab Tantangan Siswa

Ada kalanya peserta didik itu sebagia teman kita untuk diajak bertukar fikiran, mendengarkan kata hati mereka. Sebagai guru tidak boleh memandang sepihak peserta didik sebagai objek pembelajar, karena tiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Ketika kita bersikap sebagi teman untuk peserta didik, Ia mampu mengungkapkan fikiran atau pandangannya secara jujur, terlebih dalam proses belajar mengajar. Terkadang mereka ingin di berikan pelayanan dan perhatian lebih atau berbeda dengan yang lainnya, tapi kami tidak memahami keinginan mereka karena hubungan komunikasi yang selalu di anggap sebagai objek dalam pembelajaran.

Ketika kita mampu memposisikan diri sebagi teman diskusi, yang siap mendengarkan segala permasalahannya, maka peserta didik pun mampu mengungkapkan pendapatnya secara jujur. Terkadang saya perhatikan, biasanya mereka lebih terbuka pada gurunya yang sudah tidak di hadapinya lagi, dibandingkan guru mapelnya karena masih terkesan perasaan segan atau takut.

Sebagai guru yang fleksibel, kita butuh siswa untuk bisa mengukur kemampuan kita terutama dalam menyajikan materi. Ada kalanya kritikan-kritikan kecil yang tersampaikan dari mereka jadi motivasi untuk lebih meningkatkan profesionalisme.

Pernah suatu ketika, Saya mencoba untuk merefleksi diri dengan meminta cara pandang mereka , ternyata hal-hal kecil yg dianggap sepele, sangat mempengaruhi peserta didik dalam menerima pelajaran.. Misalkan saat kita memanggil tanpa menyebut namanya karena lupa atau memang tidak tau, sebenarnya muncul rasa kekecewaan dalam diri siswa dan semangat mereka ikut belajar menjadi kurang. Beda halnya bila kita memberikan apresiasi kepada siswa dengan menyebut namanya yg bagus, muncul rasa bangga dlam hatinya dan kian memotivasi untuk belajar karena merasa dihargai dan di perhatikan.

Sebuah ungkapan yang sering kita dengar ”sebelum belajar sentuhlah hati dan jiwa anak” maka Ia akan mudah ikuti pembelajaran kita. Sepertinya ini benar dan fakta dalam pengamatanku.

Saat pembelajaran online sekarang, terkadang saya luangkan waktu ngobrol biasa atau bercanda dengan mereka di grup media social. Mereka sangat terbuka, berani mengungkapkan cara- cara dan metode mengajar semua gurunya sebagai ciiri khasnya. Kemudian saya coba Tanya, Bagaimana model belajar online yang kalian suka, bisa di pahami dan mudah di mengerti dan tidak kaku caranya. Meskupun saat ini, bukan lagi aku yang mengajar mereka. Kaget rasanya, beberapa siswa terbuka dengan pandangan masing-masing . Satu hal yang menarik kurasa, ketika mereka mengungkapkan, lebih sukai guru mengajar dengan di vedeokan sendiri seperti halnya di youtube, Alasannya bisa di download dan bisa di lihat berkali-kali jika tidak mengerti.lanjut penugasan di google classroom, konsultasi di grup WA. Wahh.. hebat juga, kataku dalam hati. Kulanjutkan kembali bertanya untuk menggali hal—hal apa yang disukai dan mana hal yg tidak di sukai. Siapa gurunya paling sering menberikan materi lewat youtube? Ada Bu, tapi youtubenya orang lain di ambil disesuaikan saja materi yang ingin di ajarkan. Jadi sebenarnya, kita seolah-olah di ajar oleh guru lain, bukan guru di sekolah Bu. Kritis juga rupanya anak-anak. Tapi sehjujurnya aku suka demikian, saat kita memahami cara pandangnya, akan memotivasi kita untuk lebih memaksimalkan potensi.

Sebelum aku meresponnya, Ia lebih duluan bertanya lanjut, Sulitkah guru itu membuat video pembelajarnnya sendiri Bu? Aku harus lebih bijak untuk menjawabnya dengan mengatakan TIDAK, hanya butuh persiapan , betul-betul menyusun kan dulu materi yg lebih rinci.jenis aplikasi yang di pakai. Akan tetapi kalian juga perlu pahami, guru memiliki waktu yang terbatas juga , disamping mengajar Ia harus mendampingi juga anak-anaknya belajar online, jadi tidak bisa focus untuk meemberi pelayanan pada kalian saja. Yang kalian sering nonton di youtube, itu pasti udah lama di buat dan di uploadnya karenamemang dimaksudkan mengisi konten pada chanel youtubenya,

Kemudian siswa cerdas itu kembali melanjutkan pernyataannya. Bu, setiap guru itu sepertinya ada semua media pembelajarannya dalam bentuk Powerpoint, cukup itu saja yang di convert ke dalam bentuk video dengan mengisi suaranya sendiri untuk menjelaskan.

Luar biasa, kembali aku mengiyakan dan setuju dengan idenya itu. Walaupun aku tidak lagi mengajar di kelasnya, namun merasa ditantang juga. Aku meresponnya jika aku pernah buat video semacam itu, tapi butuh script sebagai bentuk penguasaan materi, karena jika dalam bentuk video , sedikit saja kesalahan yang kita lakukan, sangat Nampak kaku dan hasilnya terkesan kurang menguasai.

Trimakasih…siswaku yg cerdas, aku akan menjawab tantanganmu. Mereka santai ngobrol dengan saya , karena bukan lagi aku yang mengajarnya.

.

# MarikiMenulis

# SatuHariSatuTulisan

#Tantangan Hari Ke-4

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bunda Siti. tetap lanjut dengan karyanya. Insyaallah tambah maju. Amin. Salam literasi, sukses selalu.

04 Aug
Balas

Hehehe..thanks pak, udah mampir fi gubukku

04 Aug

Dulu waktu sekolah juga kita sering seperti ibu , kalau dah bosan ngitung berapa kali guru mengucapkan satu kata.... Atau menggemari guru dengan istilah yang sering diucapkan gurunkalau mengajar....wk wk wk

04 Aug
Balas

suka dubbing juga bu wkwkwk...samma..dalam literasi bu

04 Aug



search

New Post