Sitti Rahma

Lahir di Bone, 19 Nopember 1974, Tamat SMA thun 1993 di iSMA Neg 2 Watampone, kemudian melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri, UNHA...

Selengkapnya
Navigasi Web

Refleksi Siswa Melalui SUREL

Refleksi Siswa Melalui SUREL

Suatu ketika, usai pembelajaran yang sesuai waktu layaknya di sekolah, jam pelajaran kami terpenggal dengan jam istirahat. Artinya setelah jam istirahat masih bersambung kembali. Sebagian siswa menginginkan dilanjutkan saja tak perlu ada jam istirahat karena di lakukan dengan santai saja di rumah. Sebagian lagi yang lain, tetap istirahat untuk Ishoma. Baiklah kita ikut saja jadwal regular, jam istirahat tetap seperti biasa, pelajaran dilanjutkan setelah jam istirahat.

Mengisi jam istirahat, aku iseng ngobrol dengan siswa lewat me chat, menanyakan bagaimana pendapatnya tentang pembelajaran online, apa sisi positifnya dan apa sisi negatifnya… bisa kita ungkapkan saja lepas bebas, agar kalian tidak merasa tertekan. Ternyata mereka antusias juga merespon panjang lebar, ada yang suka, ada yang tidak, ada yang mengatakan awalnya berat, lama kelamaan bisa beradaptasi juga. Waahh… ternyata kita sama yah,awalnya bingung, sekarang cukup adaptif menyesuaikan kondisi saja. Tapi semoga di semester berikutnya kita kembali belajar regular di sekolah.

Ketika aku bertanya, bagaimana kalau menulis pengalaman kita bahwa ada sesuatu yang berbeda dari pembelajaran dari Rumah, tinjau sisi negative dan tinjau sisi positif baik dari segi keluarga, guru, ataupun sekolah umumnya. Ungkapkan saja ….. jangan berasa beban biar sama plonngg… gitu.

Awal malam ada notifikasi email yang masuk, aku mencoba ngecek, ternyata beberapa siswa mengirim surel tentang apa yang dirasakan selama BDR atau Belajar dari Rumah.

Berikut contoh Surel dari Siswaku:

“Nur Ilmi Samsani” Kelas X Mipa.

Bismillah, Assalamulaikum warohmatullahi wabarokatuh saya Nurilmi Samsani.R No.urut : 25 Kelas : X mipa 4 Saya ingin menceritakan pengalaman saya saat pembelajaran online dibandingkan dengan pembelajaran offline Pengalaman saya selama pembelajaran online yg saya jalani sampai saat ini banyak sekali perbedaan daripada proses pembelajaran secara langsung/offline. Yang pertama jika kita belajar offline kita bisa langsung berinteraksi dengan guru & teman², misalnya saat teman kita melakukan presentasi kita bisa langsung bertanyak kepadanya atau mungkin kepada guru yang bersangkutan. Nah sedangkan saat belajar online kita hanya dapat berbicara atau saling kirim pesan melalui sosial media, belum lagi jika jaringan kita gangguan yg ada kita ketinggalan presentasi. Misalnya, saat pembelajaran biologi kita menggunakan aplikasi yang namanya zoom meeting nah ada teman kita yang presentasi tetapi jaringan kita tidak stabil jadinya kita terlambat masuk mengikuti pembalajaran.

“Alif Algifari” Kelas X

To: ibu rahmah Nama saya alif al ghifari, saya mungkin di mata ibu sebagai anak yang nakal , saya juga anak pemalas tetapi bu saya sudah berusaha dimata ibu untuk jadi yang terbaik , ibu adalah wali kelas terbaik yang pernah saya temui , ibu tak pernah menyerah menasihatkan murid murid nya yang nakal , saya sadar bu tidak bisa memberikan yang terbaik untuk ibu , maafkan saya bu Ttg belajar online: saya alif al ghifari ,selama pandemi virus corona ini, jujur saya suka belajar online tetapi saya biasa terlambat bangun jika ingin belajar online , saya sangat menyukai pelajaran sejarah di sekolah , semua guru guru sangat baik , saya sangat berusaha menjadi yang terbaik di mata guru guru smada, jika saya mempunyai salah di mata guru guru smada saya mohon maafkan saya, sekian dan terimakasih. ( Alif)

“ Sitti Sarah” Kelas X

Belajar di masa pandemi

Dunia sedang di landa sebuah wabah virus yaitu covid-19 atau yang biasa kita kenal sebagai coronavirus. Virus ini bisa menyebar dari 1 orang ke orang yang lain, dia bermutasi 1000 kali lebih cepat. Segala cara telah di lakukan untuk menghentikan penyebaran virus ini, dan sampai saat ini belum di temukan vaksinnya. Karena jumlah korban yang meninggal akibat pandemi ini sangat banyak, maka pemerintah mengambil keputusan yaitu menglockdown kota-kota yang ada di indonesia, yang artinya kita tidak boleh keluar rumah, sehingga semua masyarakat harus berdiam diri di rumah, kecuali ada urusan yang sangat penting. Tetapi tidak hanya di indonesia saja, banyak negara-negara lain yang mengambil keputusan tersebut agar diharapkan wabah ini segera berakhir.

Setelah pemerintah memutuskan untuk menglockdown kota-kota yang ada di indonesia, beberapa hari kemudian mulai terasa dampak yang terjadi akibat lockdown tersebut, mulai dari yang positif sampai dengan yang negatif sekalipun. Pengalaman pribadi saya selama pandemi ini, yang sangat mengharuskan untuk tetap belajar dari rumah, tidak akan pernah terlupakan oleh saya.

Pembelajaran tetap berlangsung meskipun sedang ada pandemi dan menurut saya itu adalah hal yang wajar, karena tugas kami memang sejatinya adalah pelajar yang haus akan ilmu pengetahuan. Tetapi lama kelamaan saya merasa bahwa belajar selama pandemi ini kurang efektif, kenapa demikian? Karena kita belajar tanpa bertatap muka langsung dengan gurunya, sehingga terkadang guru hanya memberikan tugas kemudian harus di selesaikan di hari itu juga. Bahkan ada guru yang langsung memberikan tugas tanpa menjelaskannya terlebih dahulu. Apa lagi kalau soal perhitungan, kita sebagai siswa bingung cara menyelesaikan nya bagaimana.

Terlebih lagi kalau ada guru yang terlambat memberikan tugas,serta kami hanya di berikan waktu sekitar 1 jam untuk menyelesaikan tugas tersebut padahal jam mata pelajarannya sudah habis,dan kelas kami sudah memasuki mata pelajaran yang baru. Otomatis tugasnya akan bertumpuk dan kita bingung mau selesaikan diluan yang mana, karena deadline waktu tugasnya bersamaan.

Belum lagi kalau tugasnya lumayan sulit, seperti membuat video, perhitungan, membuat ppt dll. Dan juga kalau jaringan internet lagi bermasalah kita kebingungan cara mengirimkan tugasnya bagaimana. Tetapi dengan semua itu saya mulai menyadari bahwa belajar online tidak terlalu buruk juga.

Jika ada tugas yang di berikan oleh guru saya, saya bisa mengerjakannya bersama orang tua saya, dan hal tersebut jarang terjadi, karena orang tua saya biasanya pergi kantor dari pagi hingga malam hari. Sehingga, saya punya banyak waktu untuk menyelesaikannya bersama sama, dan tentunya semakin memperdekat hubungan. Meskipun ada sebuah tugas untuk membuat video sekalipun, saya bisa meminta bantuan kepada papa saya untuk mengajarkan bagaimana mengedit sebuah video, dan awalnya saya merasa itu sangat susah tetapi lama kelamaan setelah saya memahami lebih dalam ternyata mengedit video tidak seburuk yang saya bayangkan. Malahan sekarang mengedit video merupakan hobi baru saya.

Kita bebas berkreasi jika ada tugas bisa seperti lettering, bahkan menambahkan gambar” menarik di tugas kita. Dan juga kita jauh lebih mudah untuk mengerjakan tugas karena kita mengerjakannya di rumah, tidak harus ke sekolah. Meskipun jika kita merasa kesulitan selama belajar online ini, ada wali kelas yang sigap untuk membantu serta memberi saran untuk kami.

Dalam pembelajaran online ini masing” mempunyai sisi positif dan negatifnya, tetapi semua ini di lakukan untuk menghentikan penyebaran virus ini. Saya juga berharap agar masyarakat menaati aturan pemerintah yang telah di tetapkan, karena ini juga untuk kebaikan kita semua. Tetapi akhir-akhir ini saya melihat yang terjadi di kota makassar ini banyak masyarakat yang berlalu lalang lewat dengan santainya, seakan akan tidak ada yang terjadi. Mereka tidak menyadari bahwa ada virus yang mengintai mereka di luar sana. Saya berharap pandemi ini segera berakhir agar kita bisa menjalankan aktifitas normal kita seperti biasanya.(Sarah)

#dirumahaja#

Dari Surel mereka, saya bisa menilai bahwa tidak semua siswa menilai buruk kondisi pembelajaran online, Sebagian merasa mendapatkan kesempatan yang banyak untuk belajar secara mandiri, mengelola waktu seefisien mungkin untuk mengikuti pembelajaran, bahkan meningkatkan kemampuan keterampilan TIK nya yang tiap hari harus berusrusan bermacam- macam aplikasi untuk mencari materi dan mengirimkan tugas kepada gurunya yang bersangkutan.

Hal paling menarik saya adalah, siswa yang merasa cukup bahagia dengan banyaknya waktu kebersamaannya terhadap keluarga, mendampingi belajar, membantu menyelesaikan tugas, merasa terbantu dengan bimbingan orang tua yang juga terpaksa tinggal di rumah. Apa yang menjadi rutinitas keseharian selama ini, kesibukan orang tua masing-masing, sehingga kurang waktu mendampingi anak belajar di rumah, dengan pandemic ini , perhatian mereka menjadi lebih besar lagi.

#Satu HariSatuTulisan

#TantanganGurusiana

#TantanganMenulisHariKe-72

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post