Tak kunjung reda
By . Siwi Andrayani
28 Januari 2021
22.15 wib
Di awali pagi yang sejuk dengan sedikit tetesan hujan , tetes demi tetes menimpa diri ku saat sedang dalam perjalanan menuju sekolah tempat ku mengajar.
Terasa begitu dingin saat terkena kulit di tambah dengan hembusan angin yang menerpa .
Dingin di badan namun tidak demikian dengan di fikiran dan hati.
Saat tiba di sekolah pun aku hanya duduk dan diam seribu bahasa, hingga membuat seisi kantor dan para dewan guru terheran melihat perubahan sikap ku ini.
Fikiran kacaw yang sedang melanda ku dari beberapa hari ke belakang dan hari ini pecah melalui tetesan air mata ,
Air mata yang jatuh dengan seiring jatuh nya air hujan yang sangat deras hari ini,
Di awali dengan warna langit yang begitu gelap kelabu seperti fikiranku ,
kemudian tetesan air berjatuhan dari langit dengan deras seperti air mata ku hari ini.
Fikiran yang kacaw serta hati yang gunda membuat semua nya menjadi sangat tidak terkendali.
Sudah tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata hanya bisa di ungkapkan oleh tetesan air mata yang jatuh.
Ketika wanita sudah berada di titik lelah yang luar biasa maka hanya tetesan air mata yang akan di lontarkan .
Bukan berarti dia lemah melainkan itu lah caranya untuk sedikit menenangkan hati nya ,
Hari yang sangat membuat hati ku kacaw, entah mengapa hari ini aku sangat tak kuasa untuk menahan apa yang sedang ku rasakan.
Banyak sekali tetesan air mata yang sudah ku jatuhkan di atas sajadah ku.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen resensinya, Bunda. Salam literasi
Terimakasih banyak pak