Tantangan Gurusiana heri ke 9

Sepanjang perjalanan cinta Lira hanya mengisahkan cerita luka, bersama air mata yang setiap saat sebagai teman dalam duka. Bertahan dalam kepedihan itulah yang membawa Lira pada dilema, antara tetap terpasung dalam penderitaan atau pergi meninggalkan melanjutkan kehidupan. Sudah memasuki empat tahun menjalin hubungan, tapi tak ada tanda – tanda menyatukan ikatan kejenjang perkawinan.

Sebagai seorang laki – laki yang cukup dewasa, Adril harusnya tahu bahwa kepastian harus segera diberikan kepada Lira kekasihnya itu. Hanya karena belum mempunyai pekerjaan tetap dan sedikit memiliki wajah tampan membuat Adril berlaku semena – mena dengan Lira. Dalam sebulan bisa dihitung dengan jari mereka berjumpa, dalam seminggu hanya beberapa kali menghubungi dan memberi kabar. Setiap ditanya alasannya selalu sibuk di luar kota, bukannya memberi cendera mata tapi menorehkan cidera hati untuk Lira

Untuk kesekian kalinya Lira harus menikmati kebohongan demi kebohongan yang dilakukan Adril. Untuk kesekian kalinya pula Lira tersenyum getir demi melihat penghianatan yang dilakukan pujaan hatinya itu. Tapi kali ini Adril harus menahan malu dan amarah untuk menebus kesalahannya , ketika beberapa teman Lira yang merasa prihatin atas nasibnya membantu Lira membongkar tabiat buruk Adril. Kali ini yang menjadi sasaran Adril adalah si Bos tempat Lira bekerja. Ia tak menyangka sama sekali bahwa Adril adalah penyuka sesama jenis atau gay. Nauzubillah….Astaghfirullahalazim.

@pku031220_sk