Hari ini saya menjalani aktifitas tidak seperti biasanya. Saya harus mengikuti rapat dinas di madrasah untuk membahas persiapan kegiatan-kegiatan dalam waktu dekat. Mulai dari persiapan akreditasi, asesmen-asesmen madrasah dan penerimaan rapot uts ganjil.

Sepulang dari madrasah, saya diminta istri mampir ke supermarket untuk belanja keperluan sehari-sehari. Berbekal list belanjaan, kartu member dan kartu debet, saya pun melangkahkan kaki masuk ke supermarket dengan percaya diri.

Saya menitipkan tas ransel terlebih dulu ke tempat penitipan barang. Setelah itu saya mengambil troli belanja. Berjalan sambil mencari barang yang ada dalam list belanjaan. Suasana cukup ramai pengunjung. Saya pun harus bersabar melewati para pengunjung untuk mendapatkan barang yang akan saya beli.

Saya mengamati barang yang diambil dan memastikan sesuai dengan list belanja. Saya juga harus membandingkan harga barang. Istri saya berpesan, beli yang harganya murah. Disini saya belajar bahwa kaum hawa sangat cerdas dalam matematika, khususnya perbandingan.

Mereka membandingkan harga-harga barang yang akan dibeli. Bila ada selisih meskipun tidak seberapa, mereka dipastikan memilih harga yang lebih murah. Bukan berarti yang murah itu murahan loh ya. Berbeda dengan kaum adam, mereka belanja sesuai kebutuhan. Ambil saja tanpa membandingkan harga, lalu bayar.

Pengalaman hari ini memberikan pelajaran kepada saya bahwa mengatur belanja sehari-hari tidak semudah menghitung dengan jari. Diperlukan kesabaran dan perecanaan yang matang. Bila gagal merencakan, maka sama saja kita merencanakan untuk gagal. Semoga kita selalu mendapat rahmat dan hidayah dari Allah Swt.