Slamet Yuliono

SLAMET YULIONO, Si Pembelajar yang ingin dan ingin terus belajar kepada siapa saja. Dan berharap dengan bimbingan dan petunjuk-Nya, bisa bermanfaat bag...

Selengkapnya
Navigasi Web
Chapter 2
http://surabaya.tribunnews.com/2016/08/17/guru-berkualitas-itu-harus-bisa-menulis

Chapter 2

Revolusi Industri 4.0 Guru Harus Berbuat Apa !

Slamet Yuliono

Arek Malang, Jawa Timur

-------

PERLAHAN namun pasti Revolusi Industri 4.0 telah mulai memakan korban. Pemandangan yang terjadi di pintu tol ditunggu oleh kasir - kasir cantik dan siap melayani pembayaran jasa jalan, kini mulai steril. Jalan tol kini tak butuh pelayanan manusia, tak perlu berurusan dengan kartu manual di pintu masuk lalu membayar di pintu berikutnya. Sopir cukup menempelkan kartu e-tol, dan bereslah urusan transaksi keuangan dengan jasa marga.

Contoh di atas adalah salah satu produk revolusi industri 4.0. Dan ke depan pemandangan-pemandangan seperti ini insyaallah semakin bertambah pada sektor-sektor lain. Penulis merasa prihatin dan hanya bisa berharap, dengan semakin cepat perkembangan peradaban dan bergantinya tenaga manusia menjadi mesin dan robot pasti akan menggerus kepentingan manusia dan kemapanan dan zona nyaman mereka yang terusik.

*****

Berbahagialah Anda yang kini berposisi sebagai guru, persoalan-persoalan mendasar seperti pembentukan karakter, kedisiplinan, membangun semangat nasionalisme, membentuk akhlak siswa hanya bisa dilakukan seorang guru. Kehebatan dan kemuliaan para guru tak kan pernah tergantikan oleh kehadiran robot pintar. Manusia (guru) punya 'hati' dan 'nurani' sementara robot pintar tak memilikinya. Hati dan nurani guru akan tetap mengisi ruang kosong para siswa sebagai bangunan indah yang tetap menjadi pengharapan siswa.

Kendati peran guru di era industri 4.0 tak tergantikan. Tidak berarti mereka bisa duduk manis dan bangga dengan posisinya. Tuntutan untuk menguasai perangkat teknologi tak bisa ditawar lagi. Guru Indonesia, dihadapkan pada perangkat teknologi sebagai sahabat setia yang akan menemani pembelajaran di kelas bahkan diluar jam-jam sekolah.

Maksudnya dimana saja guru berada, seharusnya ia tak merasa kebingungan bila sekadar mempersiapkan materi untuk pembelajaran. Di era 'internet of things' yang dalam waktu singkat seorang guru akan mendapatkan jawaban super cepat dengan mengunjungi link - link yang tersedia. Seorang guru bisa berselancar di dunia maya untuk mempersiapkan diri mencari materi yang disimpan di 'awan', sehingga pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan. Disinilah urgensi Pembelajaran TIK menemukan pembenarnya. Dan sudah saatnya guru berdiri selangkah lebih maju.

Akan bermasalah bila kemampuan guru dalam mengoperasionalkan IT yang menjadi 'ruh' percepatan pembelajaran belum dikuasai. Apalagi, ke depan pembelajaran menyenangkan ini akan banyak disemarakkan dengan media pembelajaran yang lebih hidup dan menarik. Tidak bisa tidak, para guru dituntut lebih banyak memanfaatkan sarana yang semakin rumit ini.

Kehadiran berbagai aplikasi pembelajaran harus terus disosialisasikan kepada semua guru. Sebab realita di lapangan, kemampuan menggunakan perangkat teknologi masih dikuasai beberapa orang guru saja. Bahkan masih banyak sekolah 'gaptek' yang belum memiliki LCD dan internet. Inilah kendala utama yang terjadi di dunia pendidikan kita.

Ke depan memasuki era Industri 4.0, selain kesadaran para guru untuk cepat tanggap dalam merespon dan terus meningkatkan kemampuannya. Pada saat yang bersamaan harus ada kemauan untuk selangkah lebih maju dari siswa. Bagaimana mungkin guru-guru di Indonesia akan mengajar sesuai dengan kemauan era Industri 4.0 jika guru belum mengenal perangkatnya.

Sungguh ironis di era internet of things saat ini, guru masih gagap menngunakan regulasi baru untuk mengejar ketertinggalan. Sekolah yang bersentuhan langsung dalam pengadaan sarana prasarana pendidikan harus berani pasang badan untuk memperjuangkan modernisasi pendidikan.

Seorang guru harus kreatif, memiliki terobosan baru dalam mengajar atau punya ide cemerlang yang melahirkan peluang. Bila ini mampu dijalankan sesuai koridor sistem pembelajaran kita masalah pun dengan mudah bisa diatasi. Tuntutan lain seorang guru harus pula berwawasan, profesional, dan bermoral, guru yang memiliki wawasan luas tentang apa yang mereka ajarkan.

Guru tidak bisa hanya mengandalkan ilmu 'kedaluwarsa' dalam menghadapi siswa yang 'melek' IT. Guru juga dituntut 'melek' industri dan peka akan perkembangan yang terjadi dari hitungan detik. Mereka perlu tambahan bekal dan penguasaan ilmu tentang pemahaman karakteristik serta bentuk-bentuk perkembangan teknologi terbarukan. Agar dapat memanfaatkannya secara maksimal dan menyiapkan langkah-langkah antisipati yang tepat. Jangan hanya terlena oleh buaian pembelajaran tradisional dan 'pokok' mengajar, membimbing dan selesai tugas di sekolah.

Tidak ada lagi guru yang pasrah dan hanya 'nrimo ing pandum' dan hanya bisa berkeluh kesah atas kekurangan yang dimiliki. Atau dengan wajah lesu dan banyak berharap agar pemerintah (yayasan) mengasihani, untuk tetap bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

Mereka (guru) dituntut untuk terampil dan cekatan serta siap bersaing dengan siswa yang enerjik dan berwawasan global. Tinggalkan pola pikir pasrah dan status quo, ayo bangun, bergerak dan berkarya demi anak bangsa dan sekaligus mengisi kemerdekaan bangsa ini.

Mengisi kemerdekaan, dengan melakukan pembimbingan yang benar kepada anak bangsa. Tidak lagi membimbing dari jurang kebodohan dan penjajah secara fisik. Tetapi mengisi kemerdekaan dengan moral dan mental yang siap bersaing dengan penjajah ekonomi dan industri berbasis digital.

Malulah pada diri karena 'lelet dan lemot' dalam menyambut era Industri 4.0 era tinggalkan 'grudugan' dan wajah santun sebagai pemanis kata. Menuju ketangguhan dan robotisasi kerja dan kinerja.

Selamat beraktivitas dan berkarya sahabat guru, sambut era Industri 4.0 sebagai kelanjutan dari tradisi berpikir menuju era menjadi pemenang - " ... for you to win, you’ve got to make somebody lose....”. Sukses Selalu .... Aamiin.

Gondanglegi - Malang, 20 - 08 - 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sukses n Berkah selalu dalam menjalankan Ibadah menjadi seorang guru yang bermartabat. Aamiin...

02 Mar
Balas

Belajar dan terus belajar ya pak ..

30 Dec
Balas



search

New Post