Slamet Yuliono

SLAMET YULIONO, Si Pembelajar yang ingin dan ingin terus belajar kepada siapa saja. Dan berharap dengan bimbingan dan petunjuk-Nya, bisa bermanfaat bag...

Selengkapnya
Navigasi Web
MELAWAN MINDER
http://sspublicspeaking.blogspot.com/2015/03/ciri-ciri-orang-pede-vs-orang-takut.html

MELAWAN MINDER

Episode : Membangun Kepercayaan Diri (1)

------------------

DALAM sepekan ini, media sosial dan daring masih banyak membicarakan sekitar kisah heroik seorang pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Zohri yang menjadi bintang di lintasan atletik Kejuaraan Dunia U-20. Di event bergengsi tersebut, dia meraih emas di nomor yang paling favorit yaitu lari 100 meter dengan membukukan waktu 10,18 detik. Atlet yang tengah dipersiapkan untuk tampil lebih 'trengginas' di Asian Games pada Agustus 2018 mendatang itu menyisihkan para pesaingnya, termasuk dua orang sprinter unggulan dari Amerika Serikat Anthony Schwartz (10,22 detik) dan Eric Harrison (10,22 detik).

Pemuda dengan latar belakang keluarga yang sederhana dan bahkan tergolong kurang mampu dari sudut eknomi ini sontak mengagetkan semua pihak. Sesuatu yang belum terlihat sebelumnya, seperti penampilan 'ala' kadarnya yang ada dalam diri Zohri, rumah tinggal yang 'maaf' tidak layak huni, sepeda motor butut, hingga ternyata anak ini dalam kesehariannya terkuak.

Atas berbagai pemberitaan tersebut, Presiden Joko Widodo mengapresiasi Zohri dengan keinginan kuat membangun rumah tinggalnya di Lombok sebagai ungkapan rasa bangga yang mampu membawa nama baik bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan dapat prestasi membanggakan ini pula pemerintah melalui kebijakan Kemenpora menjanjikan akan mengguyur bonus pemuda asal Lombok uang sebesar Rp 250 juta.

Dibalik keterbatasan dari sisi materi, dia memiliki kelebihan berupa bakat alam olahraga lari (atletik) serta berprestasi. Antara kemampuan materi (finansial) yang serba kurang dan prestasi bagi Zohri bukan halangan. Zohri mampu membuktikan, bahwa di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin. Asalkan tekun, rajin, mau berlatih keras, disiplin tinggi, dan pastinya diiringi do'a. Apapun bisa digapai dan sukses.

*****

Keberhasilan Lalu Muhammad Zohri semestinya juga melecut semangat aktivitas dan kegiatan (kehidupan) lain termasuk menulis dan berliterasi. Sebab, salah satu kelemahan yang kerap menghambat aktivitas yang kita lakukan selama ini adalah rasa minder. Jika mengikuti suatu kejuaraan atau kegiatan apapun, jarang ada yang berani mengatakan dengan lantang aku bisa, aku berani, aku siap bersaing, dan siap menjadi yang terbaik.

Anjuran dan beragam kata motivasi banyak dilontarkan sosok idola dengan menebar ucapan menggelora. Misalnya Mr. Emcho (Panggilan keren Muchamad Khoiri) yang dalam setiap ucapnya selalu menawarkan konsep menebar virus menulis. Atau omJay (panggilan akrab dari Wijaya Kusuma) dengan slogan menulislah setiap hari Anda akan merasakan hikmahnya.

Dua tokoh motivator jempolan itu tidak pernah bosan untuk mendorong dan memberikan solusi terbaik demi meneguhkan konsep diri. Ibarat orang mau berangkat bertanding atau berlomba, senjata yang mestinya dipegang adalah: "Kenali dirimu, kenali musuhmu, dan bertarung/bertandinglah dengan gagah berani,". Ungkapan elegan dari strategi perang panglima Tiongkok, Sun Tzu, dimaksudkan untuk memotivasi. Intinya jangan pernah takut kalah sebelum bertanding. "I Run to Win," begitu tegas mantan manusia tercepat Amerika Serikat Carl Lewis, tiap kali hendak turun gelanggang. Perkara rekornya kini dipecahkan atlet lain, itu soal lain

Spirit dan kepercayaan diri seperti itulah yang mesti terus ditumbuhkembangkan dan dimiliki semua anak bangsa ini, di bidang keahlian apapun. Jangan pernah merasa minder. Apalagi sudah banyak contoh anak muda Indonesia lainnya yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di pentas Internasional, seperti olimpiade fisika, kimia, kontes robot, film, musik, dan sebagainya hanya berbekal keyakinan diri tingi serta kekuatan do'a.

Semestinya kejadian ini juga dapat menjadi contoh bagi generasi tua, terutama para elite politik, untuk tidak melulu sibuk gontok-gontokan dan menciptakan perpecahan di media sosial. Kurangilah bicara, banyaklah berkarya. Talk less do more, kata orang Inggris.

Menjadikan diri untuk terbebas dari rasa minder khususnya 'menulis' memang berat, tetapi percayalah dengan kemauan kuat dan dalam benaknya ada sebersit harapan bahwa mengubah rasa minder menjadi berani, hal yang mustahil menjadi nyata. Semoga

--------------------------------

Turen - Malang, 14 Juli 2018

Si Pembelajar - Slamet Yuliono -

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masing2 orang tentu memiliki potensi diri. Itu yg hrs dikembangkan, shg tak hrs minder.

14 Jul
Balas

Nggih benar Pak Edi

14 Jul

Tulisan yang membangkitkan semangat kita dalam bersaing dalam kehidupan, tak terkecuali dalam menulis buku

14 Jul
Balas

Siap berkolaborasi dengan Pak Guru AS

14 Jul

Sebagaimana juga disampaikan pd tausiyah halal bi halal kmrn d lembaga kami, bahwa untuk bisa sukses seseorang harus memiliki kemauan (berupa niat kuat yg tertata) kemampuan (ilmu dan pengetahuan yg ada) juga keberanian(memulai melangkah/berbuat). Terkadang keinginan itu besar kemampuan juga pasti ada namun kita tidak berani melangkah. (Prof. H. THOLHAH. HASAN)

14 Jul
Balas

Benar Bunda, potensi dan kemauan harusnya berjalan beriringan. Salam kenal ....

14 Jul

Subhaanallaah... Keren banget tulisannya bapak. Betul mengapa harus minder. Allah ciptakan manusia sama. Hanya ketakwaan yang membedakannya. Keberhasilan tergantung usaha dan doanya. Setuju banget saya dengan tulisan panjenengan... Saya tunggu episode selanjutnya njih

14 Jul
Balas

Insyaallah Bunda ....

14 Jul

Siiippp siap menanti...

14 Jul



search

New Post