Slamet Yuliono

Belajar menuju jati diri yang dewasa...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pak Guru AS ‘Senopati Literasi Gurusiana’
http://faridahanum.gurusiana.id/article/hipnotis-pak-syaikhu-251755/

Pak Guru AS ‘Senopati Literasi Gurusiana’

RUMAH besar Gurusiana terasa kering inspirasi tanpa kehadiran dari sosok bernama Pak Guru AS (panggilan dari Master Literasi Ahmad Syaikhu) yang selalu menginspirasi, memotivasi, dan memberikan ‘support’. Karena itu penulis patut bersyukur bisa berkenalan dengan beliau meskipun hanya dalam rumah bayangan.

Tulisan ini tidak bermaksud mengesampingkan sosok jempolan seperti Pak Ikhsan dan Mas Eko Prasetyo yang mampu menggerakkan guru-guru Nusantara untuk menggeliat. Pak Guru AS juga punya kontribusi yang besar dalam menghidupkan dan menjaga keberadaan blok Gurusiana, hingga tetap eksis dan semakin menggeliat.

Ada banyak alasan kenapa sosok Pak Guru AS patut disejajarkan dengan penggerak literasi seperti Pak Ikhsan dan Mas Eko Prasetyo. Bahkan Pramoedya Ananta Toer literat yang salah satu kata bijaknya: ‘Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian’.

Sudah layak dan sepantasnya Pak Guru AS yang punya kemampuan luar biasa dalam membuat beragam tulisan. Mulai dalam bentuk laporan, puisi, cerpen, hingga artikel ilmiah popular. Karena itu sudah sepantasnya beliau dijuluki dengan: ‘Senopati Literasi Gurusiana’.

Sosok Pak Guru AS sang ‘Senopati Literasi Gurusiana’ merupakan figur sentral bagi penggerak literasi bagi seluruh Gurusianer hingga saat ini. Bagaimana seorang Pak Guru AS yang santun bisa menghargai jerih payah mayoritas anggota gurusiana termasuk diri penulis yang masih jauh dari harapan dalam kepenulisan.

Penulis beri gelar Senopati kepada Pak Guru AS karena sepak terjang beliau, semangat beliau, keuletan beliau sudah teruji. Bayangkan dengan semangat tanpa kenal lelah yang beliau jalani mampu diatasi, meskipun harus meninggalkan ‘zona nyaman’.

Cerminan kesantunan yang ada dalam diri Pak Guru AS turut membentuk karakter penulis yang ada di blok Gurusiana hingga saat ini. Yakni bagaimana seorang Gurusianer selalu ‘ketagihan’ untuk selalu membaca rajutan kata dan untaian kalimat yang diunggah beliau.

Satu ungkapan yang membuat penulis penasaran dan ini (mungkin) juga Gurusianer semakin ‘gandrung’ kepada Pak Guru AS sejak bergabungnya beliau hingga sekarang adalah: 'Menulislah dengan hati, dan niatkan untuk ibadah, karena tulisan anda akan menjadi warisan peradaban bagi generasi yang akan datang'.

Visi yang berat dan mampu direalisasikan dalam karya nyata inilah yang membuat siapa saja yang membaca isi tulisan beliau lebih mantab dan berbobot. Bahkan tulisannya ditelaah oleh banyak Gurusianer sebagai artikel sambungan sebagai penjelas tulisan yang telah diunggah Pak Guru.

Sukses untuk Pak Guru AS yang mampu menjadi teladan, semoga jerih payah beliau dalam upaya menggerakkan literasi di negeri tercinta ini bisa terus dijalankan. Tetaplah menjadi sosok yang santun dan sederhana meskipun kini telah berjaya. Semoga tulisan ini berkenan.

Turen, 25 Januari 2019

Slamet Yuliono (Pembelajar di SMP Negeri 1 Turen - Malang)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pak SY, Mahapatihnya, Barokallah

25 Jan
Balas

Saya cukup menjadi cantriknya Pak.

26 Jan



search

New Post