RUTINITAS yang dilakukan penulis mengemban amanat sebagai seorang wali kelas, harus menjalankan tupoksi berupa mengaplikasikan 13 langkah kerja dan penanganan siswa binaan. Laurence dan Jonathan (dalam Jamil Suprihatiningrum, 2013, hlm. 24) mengemukakan bahwa: “teacher is profesional person who conducts classes”. Artinya, guru (wali kelas) adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Sedangkan Jean dan Moris (dalam Jaml Suprihatiningrum, 2013, hlm. 24) dijelaskan bahwa: “teacher are those person who consciously direct the experienced and behavior of and individual so that education takes place”. Artinya, guru (wali kelas) adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang individu sehingga dapat terjadi pendidikan.

Mewujudkan dan merealisasikan konsep tersebut di atas, salah satu kegiatan yang rutin penulis lakukan saat menjadi wali kelas adalah dengan memprogramkan Rabu Eksekusi. Rabu eksekusi sebagai bagian dari agenda yang menjadi harapan sekaligus ‘momok’ bagi anak-anak. Pada hari itu, selalu muncul pertanyaan mendasar saat penulis berpapasan dengan anak-anak binaan: “Hari ini siapa yang akan dipanggi pak, pertanyaan menyelidik siswa sambil tersenyum”. “Ada deh … tunggu saja nanti di istirahat kedua, kalau ada surat panggilan”. Jawab penulis mantab.

Kebiasaan sekaligus rutinitas yang penulis lakukan hampir setiap minggu ini menjadi ‘sesuatu banget’ bagi penulis dalam mencari solusi (jalan keluar) atas permasalahan kelas. Terutama menghadapi perilaku menyimpang demi harmonisasi yang terjadi antar siswa, permasalahan dengan guru dan warga sekolah lainnya. Atau bahkan dengan teman di lingkungan rumah atau bahkan dengan keluarga di rumah.

Meski upaya profesional yang dilakukan penulis terkadang berbuah masalah. Ada yang ‘nyinyir’ dan berucap ini termasuk perbuatan mengintervensi guru BK, mengambil alih peran guru BK. Bahkan tindakan ini menganggap guru BK sebagai guru pembimbing siswa dalam menghadapi masalah sudah di‘mati’kan.

1001 Masalah

Tidak hanya semakin dewasa dalam bertindak, tetapi juga semakin paham tentang arti menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat plural ini. Guru akan tahu diri dan sadar diri bahwa banyak permasalahan yan harus dihadapi hidup bermasyarakat.

Petakan Masalah

Kerja profesional itu artinya kerja yang dilakukan berdasar data dan fakta. Tidak hanya asal kerja dengan ketentuan jam yang telah ditentukan. Disinilah peran wali kelas menjadi sosok pembeda dalam proses penangan siswa binaan. Dengan melakukan pemetakan masalah diharapkan perilaku menyimpang siswa binaan bisa diminimalisir. Dan yang utama, mampu melejitkan potensi siswa yang dilandasi kualifikasi sesuai karakter anak agar menjadi lebih mudah. Siswa bisa tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ada tekanan psikologis, apalagi beban dan tuntutan yang tidak bisa dipenuhi oleh mereka.

Pastinya permasalahan tidak bisa dituntaskan oleh seorang wali kelas, meskipun sudah dibantu banyak pihak (stage holder). Tetapi berdasar pengalaman penulis selama ini, dengan penanganan yang profesional, kerja keras, dan kerja ikhlas penyimpangan perilaku siswa dikurangi. Semoga

Turen, 5 Pebruari 2019

Slamet Yuliono (Pembelajar di SMP Negeri 1 Turen - Malang)