Soendari

Seorang ibu rumah tangga yang merangkap sebagai guru sebuah madrasah aliyah negeri di kabupaten Blitar. Alhamdulillah telah dikaruniai empat orang anak yang sho...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sejenak lebih dekat

Sejenak lebih dekat

Sejenak Lebih Dekat

Oleh:Soendari

Jumat 1 Juli 2022 Pagi ini aku berangkat 02.30 ke Masjidil Haram berharap untuk bisa melaksanakan salat Subuh di sana. Beberapa hari yang lalu saat tiba di Kota Mekah aku sudah memiliki niat di dalam hati kecilku untuk bisa melaksanakan salat dan berdoa di depan Ka'bah.Keinginan yang sangat kuat membuatku memberanikan diri untuk menuju ke sana sendirian.

Ketika kami berangkat dari hotel ada 3 orang yang menemaniku, namun kami harus berpisah karena perbedaan tujuan. Aku memilih di pintu menuju lantai dasar tempat berada Kabah. Aku berjalan menuju arah Kabah tempat melaksanakan tawaf. Kabah sudah di depan mata Subhanalla. Akhirnya aku mengucap kalimat talbiyah.

Akhirnya aku mengahadap pintu kabah untuk memulai niat Thowaf berkeliling Kabah sebanyak 7 kali. Sungguh Allah Maha Besar yang senantiasa menolong setiap keinginan hamba-hambaNya. Hanya dengan pertolongan Allah SWT aku bisa mengelilingi Ka'bah dengan baik meski seharusnya mengucapkan doa yang berbeda di setiap kali putaran karena tidak hafal doa-doa itu maka aku hanya mengucapkan kalimat subhanallah, alhamdulillah, walla illahaillallah dan rabbana atina fidunyah khasanah wafil akhirati khasah waqinna adzabannar. Saya yakin Allah akan memakluminya, Ya Allah ampuni hambamu ini. Sambil terus berdoa, kuselipkan keinginanku agar bisa berdoa di depan hajar aswad. Aku berharap bisa sampai ke dinding pembatas dari Ka'bah. Aku berharap bisa dekat sekali dengan pintu Kabah, meski dengan penuh desak-desakan tapi aku tetap berharap bisa sampai ke depan dari Hajar Aswad maka ketika putaran terakhir, tiba-tiba jalanku mengarah terus tepat di depan pagar batas mberhadapan langsung dengan Hajar Aswad, Alhamdulillah, alhamdulillah saya sudah bisa menyelesaikan thowaf dan tepat berada di depan Hajar Aswad. Aku segera menengadahkan kedua tanganku memanjatkan doa. Memohon ampunan dosa di setiap langkahku, memohonme keselamatan dunia dan akhirat, kesehatan jasmani dan rohani serta doa - doa yang lainnya. Terutama berharap bahwa keluargaku menjadi keluarga yang sakinah warohmah dan anak-anakku menjadi anak yang soleh-soleha. Setelah aku merasa cukup dengan doaku itu maka segera pergi meninggalkan tempat tersebut meski berat hati. Keberikan kesempatan kepada jamaah lainnya yang memiliki keinginan yang sama denganku.

Agar bisa menuju ke arah tepi untuk melaksanakan salat Thowaf maka aku berucap "exit, exit, exit" dengan harapan jamaah lainnya memberikan aku jalan keluar dari desakan jamaah lainnya. Alhamdulillah saat kutemukan tempat yang kurasa tepat maka aku segera melaksanakan salat thowaf dan tak lupa kupanjatkan semua doa dan harapanku untuk kehidupan dunia dan akhirat. Ketika tentara mulai menata tempat, karena waktu sudah menjelang mendekati azan Subuh. Alhamdulillah aku mendapatkan tempat untuk bisa salat Subuh. Bersama jamaah lainnya mendapatkan tempat di depan di depan pintu Multazam. Waktu mendekati Adzan Subuh aku menggunakannya untuk berdzikir memanjatkan pujian kepada Allah SWT. Ketika aku mengingat bahwa hari ini adalah hari Jumat maka aku segera memperbanyak sholawat-sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Selesai melaksanakan salat Subuh dan berdoa dan bertepatan dengan itu para tentara itu segera mengusir para jamaah yang sedang duduk untuk menyelesaikan doanya agar jalan bisa dipakai untuk tempat berjalan bagi jamaah yang mau keluar. Selanjutnya mengambil air zamzam di tabung yang bertuliskan not cold, karena tabung yang lainnya terasa dingin sekali. Aku tidak terbiasa meminum air dingin. Tak lupa berdoa sebelum meminum air zamzam serta disunnahkan untuk berdiri.

Selesai minum air zamzam maka kugunakan lesempat itu untuk video call sama kakak -kakakku agar mereka memanjatkan doa. Komunikasiku dengan keluarga terhenti karena penjaga mulai berteriak untukmerapikan jamaah yg duduk tidak beraturan. Sambil melihat ke sekeliling aku menuju ke arah deretan jamaah yg masih kosong. Alhamdulillah tempat itu masih berada di garis lurus Multazam. Dengan segera kuletakkan sajadah dan tas identitasku. Kemudian duduk dan bersholawat sambil menunggu terbitnya fajar.

Berdiam diri di masjid saat Subuh sampai menjelang terbitnya fajar serta melanjutkan dengan salat Isro maka dihitung sama dengan menjadi haji mabrur. Selesai melakukan salat Isro, kemudian menunggu lagi untuk melaksanakan salat Duha dan berdoa. Selesai doa aku harus segera beranjak dari tempat itu, namun rasanya masih ingin berada di tempat itu. Hal itu tidak mungkin, sehingga aku terpaksa meninggalkan tempat itu untuk pulang ke hotel meski dengan berat hati. Aku percaya suatu saat pasti ada kesempatan lain untuk lebih dekat lagi. Insya Allah

Makkah, 1 Juli 2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah

01 Jul
Balas



search

New Post