Judul di atas adalah satu ungkapan untuk seorang gadis di Tanah Minang, Karena dia adalah gadis yang lemah lembut, jadi jika ia berjalan maka kakinya saat menginjak tanah dengan sangat gemulai, sehingga semut (samuik) diinjak tidak mati, tapi jika ia tanpa sengaja menemukan kendala maka ia akan tampil sebagai gadis pemberani sehingga Alu (alat untuk penumbuk padi) yang terinjak bisa patah menjadi tiga.

Perlunya ungkapan ini kita ulang untuk mengembalikan citra gadis yang sempurna, ia memiliki kepribadian yang baik, taat pada orang tua, tidak suka berbantahan untuk hal-hal tidak bermanfaat, tapi mampu mempertahankan prinsipnya yang benar sesuai aturan agama dan aturan adat.

Saat ini perempuan kita lihat sudah bekerja di berbagai sektor seperti jadi sopir bus, jadi satpol pp, jadi polisi bahkan ada yang jadi pilot.

Meskipun pekerjaan mereka adalah pekerjaan yang dahulunya hanya dikerjakan oleh kaum laki-laki, tapi ternyata kaum perempuanpun mampu mengerjakannya dengan baik.

Tetaplah jadi perempuan yang cantik, anggun dan lemah lembut, tapi jadilah perempuan yang punya prinsip dan mampu bertindak tegas dalam menegakkan kebenaran.

Janganlah sampai muncul lagi kata-kata yang meremehkan perempuan, karena perempuan adalah tonggak kehidupan.