Kita bersama, menyusuri jalan sepanjang kampus Jinhua University, berjalan cepat itulah salah satu cara menghilangkan rasa dingin yang menusuk sampai ke tulang, sesekali ada yang mengeluarkan Tongsis, kita berebut untuk saling menatap kamera, tapi hari-hari begitu ceria, meskipun kita berada jauh dari negara kita sendiri.

Perjalanan dari hotel tempat kita menginap, cukup jauh, tapi itulah kekuatan dan semangat yang dianugerahkan yang Maha Kuasa, tidak terasa lelah itu datang mendekat, meskipun sebenarnya banyak diantara kita tidak terbiasa berjalan sejauh itu, tapi ini adalah negeri China, mereka tidak menyediakan ojek untuk masuk kampus, begitu juga tidak ada bus kampus yang akan ditumpangi, meski kita harus pindah dari satu gedung ke gedung lainnya yang jaraknya berjauhan, kita harus berjalan kaki.

Di belakang kita ada banyak mahasiswa, mau mengikuti perkuliahan, hampir semua berjalan kaki, boleh dihitung dengan jari yang menggunakan motor, ada juga satu-satu yang menggunakan sepeda, tapi secara umum mahasiswanya berjalan kaki dalam lingkungan kampus.

Masih syukur kita berjalan di sekitar kampus Jinhua, dengan gedungnya hanya berlantai dua, tapi bagaimana rasanya pegal kaki kita ketika mengunjungi salah satu SMP di kota Beijing, kita berjalan mengikuti seorang guru perempuan dengan sepatu hak tinggi, berjalan cepat menaiki tangga sampai ke lantai 6, " tanpa lift?" begitu kita bertanya terheran-heran, dan "setiap hari?" , guru itu hanya tersenyum sementara kita terseok-seok dengan nafas yang sesak mengejar langkahnya.

Benar juga kata Cyndi, sang guide perempuan, bahwa orang China adalah orang yang kuat dan gigih bekerja, nah dia mulai promosi, katanya berkat kebiasaan orang China minum teh hijau, dan dia bercerita tentang banyak khasiat teh hijau keluaran China, termasuk untuk penurun berat badan, apalagi pertama berkenalan dengan Cyndi dia mengatakan dengan mudah mengenal orang Indonesia, katanya orang Indonesia itu badannya gemuk-gemuk, dan jalannya lambat. Wah, wah kena kita, akhirnya tanpa fikir lama, kita memborong teh hijau yang di promosikan oleh Mei Kuniang( gadis cantik dari Hoang zoa).

Tidak terbayangkan bagaimana nafas kita saat mendaki Gua Naga Kembar, hati bertekad harus sampai keatas mendaki gua yang terjal itu, dari pada harus kembali melewati terowongan gelap yang hanya bisa dilewati dengan cara tidur di atas perahu, Ya Ampun kita serasa berada di alam kubur, gelap, sempit, andaikan tanah di atas terowongan runtuh maka habislah kita terhimpit tanah. Tuhan Maha Kuasa, ternyata keajaiban itu dapat kita lihat dan alami, kita juga sempat bermain salju yang terus berjatuhan ketika berada di Tembok China.

Kenangan yang kita bawa pulang adalah: ternyata berjalan kaki itu sehat, hanya karena kita tidak membiasakannya, maka kita merasa sulit untuk melakukan, kenapa kita tidak sekuat mereka, setiap hari harus bolak balik ke kampus dengan jalan kaki, atau mau mengajar harus turun naik tangga sampai ke lantai enam tanpa lift, hidup mereka memang penuh perjuangan, karena itulah mereka dapat bersaing untuk hidup dengan jumlah penduduk yang begitu besar, mereka punya cita-cita begitu besar, ingin menjadi negara besar dan kaya. How about us?

Mari kita kuatkan hati, kuatkan kaki, kuatkan semangat, menuju Indonesia maju dan pantang menyerah.