*URBAN ISLAMIC SCHOOL*

Judul di atas saya ambil dari alih bahasa Indonesia sebuah artikel yang berjudul _geliat sekolah islam urban. Artikel ini dishare oleh teman saya penggiat pendidikan, Mas Sumono, dari Pejawaran Banjarnegara, sekaligus sebagai Kepala MTs Muhammadiyah Pejawaran. Artikel ini ditulis oleh Muhamad Ali Doktor Ilmu Pendidikan UMS. Saking menariknya, artikel ini saya baca berkali kali.

Urban di dalam kamus merriam webster disebutkan sebagai _relating to cities and the people who live in them_. Maka sudah dapat dimengerti sekolah urban sebagai sekolah islam yang berada dilingkungan diperkotaan, baik kota kecil, kota menengah maupun kota besar.

Diperkotaan banyak sekolah, baik negeri maupun swasta, tetapi tidak semua sekolah, baik negeri maupun swasta menjadi sasaran tempat belajar anak anak keluarga muslim kelas menengah. Karena untuk menjadi sasaran tempat belajar keluarga muslim kelas menengah mensyaratkan pengelolaan dan tata kelola sekolah yang baik, dan itu yang dinamakan sekolah islam urban.

Berikut ini jajaran sekolah islam urban yang diungkapkan oleh penulis; Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Jakarta, Silaturahmi Pecinta Anak Anak (SPA) Yogyakarta, Bina Anak Shaleh (BIAS) Yogyakarta, Budi Mulya di Yogyakarta, Al Hikmah di Surabaya, At Thirah di Makasar, Pesantren Tebu Ireng Jombang, sebagai pionir di Organisasi Nahdlotul Ulama (NU), dan Muhammadiyah sebagai pendahulu di dunia pendidikan modern, akhir akhir ini dengan berbagai MBSnya, tumbuh subur di Indonesia.

*Kalibening Kota Kecil dengan Sekolah Islam Urban*

Kalimat di atas barangkali sebuah mimpi. Tetapi, mimpi bisa direalisasikan dengan kerja keras, kebersamaan dan kesamaan visi misi. Sebagaimana definisi sekolah islam urban diatas bahwa sekolah islam bisa berada di kota kecil, kota menengah maupun kota besar. Dan yang sudah tumbuh eksis, sebagaimana disebutkan di atas berada di kota kota besar. Maka pertanyaanya adalah, mungkinkah mewujudkan sekolah islam urban di Kalibening? Saya katakan, Sangat mungkin dengan potensi besar yang ada.

Dukungan masyarakat dan kondisi ekonomi serta geografis sangat potensial untuk dikembangkan. Kesediaan untuk merawat dan totalitas dalam mengelola pendidikan menjadi prasyarat untuk semakin maju sebagai sekolah pilihan masyarakat.

Obrolan saya dengan Ustadz Imam Arifin kecenderungan _meminggirkan_ sekolah terutama yang berbasis _boarding_ hal yang nyata, terutama dikota kota besar, seperti tempat beliau tinggal, di Yogyakarta. Didahului kampus kampus besar seperti UII pindah ke Kaliurang, UMY pindah ke ring road, dan kampus kampus negeri di kota kota lain, semarang atau solo. MBS yang tumbuh subur pun mencari tempat yang tenang untuk belajar para santrinya.

Menggagas sekolah islam urban sebagai pilihan alternatif bagi masyarakat diawali dan ditekadi dari internal sekolah beserta komponen pendukung, yayasan, komite dan masyarakat lingkungan sekolah. Saling bersinergi untuk membuat sekolah pilihan dari empat komponen tersebut akan mempercepat terbentuknya sekolah islam urban.

Ketika saya silaturahmi ke kediaman Bapak H. Suprianto, ada kata kata yang sangat inspiratif bagi saya dan menggerakan hati saya. Beliau ditahun 1977 ketika masih bekerja di BKK memiliki pandangan dan keyakinan,_'Kalau BKK maju maka saya akan ikut maju'_. Saya analogikan, memajukan diri maka memajukan lembaga dimana tempat diri bekerja. Hal inilah yang harus menjadi _mindset_ para penggerak pendidikan sekolah swasta. Fokus pendidikan dan layanan yang paripurna menjadi prasyarat memajukan sekolah.

Kalibening, 16 Juli 2018