Karena Kusayang (1)

Tantangan menulis gurusiana hari ke-167

#tantangangurusiana

`. Karena Kusayang

Namaku Indah, tapi hidup yang kujalani tak seindah namaku. Usia 18 tahun kedua orangtuaku telah pergi menghadap Tuhan. Kecelakaan motor telah merenggut nyawa mereka.

Di usia yang masih remaja, aku menjadi kakak sekaligus orang tua bagi adikku. Ya, aku mempunyai seorang adik perempuan dua tahun lebih muda dariku. Aku tidak melanjutkan pendidikan setelah tamat SMA, demi adikku.

Gaji sebagai pelayan pada sebuah restoran, cukup untuk membiayai kehidupan kami berdua dan sekolah adikku yang masih duduk di bangku SMA kelas X.

"Kak, bagi duit dong." Pinta adikku, ketika aku baru saja sampai di rumah pulang dari bekerja.

Kedua alisku terangkat, mendengar permintaan Wulan adikku. Kutatap ia dari ujung rambut sampai kaki.

"Kamu mau kemana dengan pakaian yang kurang bahan seperti itu?" Tanyaku penuh selidik.

"Kenapa menatap aku seperti itu? Kakak iri atau kagum dengan kecantikanku?" Tanyanya ketus.

"Kamu perempuan, jangan berpakaian yang menggoda iman laki-laki." Ucapku tanpa menghiraukan rasa tak sukanya atas pertanyaanku.

"Alah...bilang saja kakak iri dengan kecantikanku. Coba kakak bercermin, kulit gelap, hidung pesek."

Ucapan Wulan bagai sembilu yang menyayat hatiku. Aku memang tak secantik dirinya. Tapi hinaanya menggores luka di palung jiwa.

Tanpa menghiraukan permintaannya, aku berjalan menuju kamar, agar Wulan tidak melihat bulir bening yang menggenang di sudut mataku. Kuhapus pelan genangan itu agar tak luruh menyapu pipi.

"Kak.., sini tasnya..! Pelit amat! Ucap Wulan sambil merampas tas yang masih ku pegang. Tapi dengan sigap aku menyembunyikan di balik punggungku.

"Kamu tidak boleh pergi. Ayo ganti baju, dan belajar untuk sekolah besok. Kamu itu masih pelajar, tidak baik keluar malam apalagi dengan pakaian tak sopan seperti ini."

"Kamu jahat, pelit..!"

Tanpa menghiraukan laranganku, Wulan pergi dengan wajah cemberut.

Kristal bening yang tadi tertahan, akhirnya luruh. Kenapa adikku tidak mau mendengar ucapanku. Siapa yang akan menjaganya kalau bukan aku.

Aku resah dalam tidur, menunggu Wulan yang belum juga pulang ketika malam telah larut.

BERSAMBUNG

Kota Tabuik, 2792020

Cerbung Karya : Solvia Jamal

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Solvia Jamal

Karena Kusayang (1)

Komentar

Explore

All Categories

New Post

Solvia Jamal

Karena Kusayang (1)

Komentar

Explore

All Categories

Explore

All Categories

New Post

Tentang Gurusiana

Tambah Poin Gurusiana