Nyanyian Kamboja di Atas Pusara (3)
Tantangan menulis gurusiana hari ke-164
#tantangangurusiana
`
Tubuh indah Kania bergetar hebat. Perempuan berkulit putih itu menggigit jemarinya. Matanya liar seolah-olah mencari celah untuk bisa kabur dari hadapan ayah dan Rani. Namun akhirnya ia jongkok di sudut kamar dan membenamkan kepalanya di antara dua lututnya.
"Kania...kamu kenapa? Tanya ayah cemas berusaha mengangkat dagu Kania agar menatap kearahnya.
"Pergiii...!pergii...!aku pembunuh...!aku pembunuh...! hahaha hahaha hahaha hahaha..."
Kania lari keluar kamar, ayah dan Rani berusaha mengejarnya. Apalah daya seorang Kania, tenaganya tak lebih kuat dari ayah, ia berhasil ditangkap dan diseret masuk kamar serta dikunci dari luar.
Perempuan cantik yang baru saja menyandang gelar janda kembang itu, memukul-mukul pintu.
"Bukaaa...bukaa...buka pintu ayah...Rani..." Teriak Kania lirih.
Ayah dan Rani tidak memerdulikan permintaan Kania. Bagi mereka Kania lebih baik dikurung agar tidak berbuat yang memalukan keluarga lagi.
Kania lelah, tulangnya lunglai. Ia duduk menyandar ke daun pintu. Pandangan matanya tertuju pada foto berbingkai ukiran emas. Ya, foto dirinya dan Radit berbalut gaun warna putih. Radit tampak gagah dengan jas warna putih juga.
Pelan-pelan Kania bangkit dari duduk. Lalu ia melangkah menghampiri foto dengan ukuran cukup besar, terpajang indah di dinding atas tempat tidur pengantinnya. Lama ia menatap foto itu. Seulas senyum manis tersungging di bibirnya yang sensual. Semua kenangan indah saat pertama kali bertemu hingga akhirnya ia menerima lamaran Radit, menjelma di alam hayalnya.
Namun tiba-tiba kedua bola mata Kania redup. Kristal bening menggenang di sudut matanya, lalu luruh menyapu pipinya yang mulus. Dadanya sesak menahan duka yang amat dalam. Luka karena kehilangan dua orang yang amat ia cintai dan menyayanginya. Ibu dan Radit.
"Hidupku sudah tiada guna lagi. Ibu tiada, Radit pun sudah pergi." Bisik hati Kania.
Bola matanya tajam menatap botol cairan pembunuh serangga yang terletak di bawah meja rias.
"Ayo Kania, minum racun serangga itu, biar kamu bisa menyusul ibu. Kamu akan bahagia bersama ibu."
Tubuh Kania bergetar mendengar bisikan di telinganya. Keringat dingin keluar dari pori-porinya. Napasnya kian sesak.
"Ayo Kania! Kamu menunggu apa lagi? Hidupmu sudah tak ada guna lagi. Ibu yang menyayangimu sudah tiada. Hidupmu menderita tanpa ibu." Bisikan itu semakin kuat menghasut pikiran Kania.
Dengan tangan gemetar, Kania mengambil botol racun serangga itu.
`
BERSAMBUNG
Kota Tabuik, 2492020
Cerbung Karya : Solvia Jamal
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren menewen, bun..kepo nih lanjutannya
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Ah... cerpen nya menegangkan...terbawa suasana cerita, bagus Bunda...kelanjutan apa yang terjadi dengan Kania ya? Sabar menunggu...
Terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu
Semoga Kania batal meneguk racun serangga. Godaan iblis selalu memperdaya manusia yang sedang dilanda dilema . Ditunggu kelanjutannya Bu Solvia. Salam literasi
Siipp.. terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali...moga sukses selalu
Oh... akankah Kania mengikuti bisikan setan di telinganya???? .... Keren ceritanya, Bunda...
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Jangan nekat Kaniaaa....next bu
Siipp.. terima kasih apresiasinya bun....moga sukses selalu
Bu Via amat pintar membawa perasaan pembaca, pembaca juga tegang di buatnya. sukses selalu Bu Via
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Vivin
Waduh... bahaya. Kalau diminum tamat deh ceritanya.. jangan Kania... Bu Via keren banget.. Sukses untuk tulisannya. Semoga menjadi buku
Terima kasih apresiasinya dan doanya bun... semoga diijabah oleh Allah SWT... aamiin yra...sukses selalu juga buat bu Maria Monalisa
Mantap ceritanya bu soviq...rang kampuang..kota tabuik...
Sakampuang wak yo bun.. hehehe.. mokasih apresiasinyo bun.. salam sukses selalu
Wiiiiiiihhhh...jadi penasaran Bu...kira2 diminum apa nggak ya....hehehe. Super keren Bu dan salam sukses.
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Aisyah Jamela... aamiin yra
menegangkan dan menyedihkan keren bucan sukses selalu salam literasi
Terima kasih apresiasinya bun salam literasi kembali.....moga sukses selalu juga buat bu Leni Rosmita... aamiin yra
Dengan tangan gemetar, Kania mengambil botol racun serangga itu..Keren Bun sukses selalu ya Bun
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Inah Enceu... aamiin yra
Waduh, begitu putus asanya kania. Apa kania mengambil jalan pintas? Lanjut bu solvia, tuliasn yang sangat menegangkan.
Siipp... terima kasih apresiasinya pak Ir...moga sukses selalu
cerpennya menarik sekali Bu Solvia, ditunggu sambungannya....
Siipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Waduh bahaya. Jangan Kania. Tidak baik. Ok. Ditunggu kelanjutannya. Sukses selalu dan salam literasi
Terima kasih apresiasinya pak... salam literasi kembali..moga sukses selalu juga buat pak Suhargo... aamiin yra
Aduh, sayang sekali jika tidak didampingi pribadi rapuh seperti itu...
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
moga tak diminum kania ya bun...keren salam sukses selalu, lanjuutt
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Rahmyzar... aamiin yra
Yah, bisikan setan lebih memikat dari akal sehat... Keren Bu Via. Lanjut. Salam sukses.
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Keren ceritanya bunda, sama kita berasal dari Pariaman, salam kenal, salm literasi
Oh ya bun...kapan-kapan kita kopdar ya bun... terima kasih apresiasinya.. salam kenal kembali.. salam literasi.. moga sukses selalu
Duuh Kania. Bagaimana selanjutnya! Harus sabar menunggu Bunda. Salam literasi. Sukses selalu.
Terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali... moga sukses selalu juga buat bu Nurrohmah Puji Mastuti... aamiin yra
keren bunda.... sukses selalu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Rita Rosidah... aamiin yra
Jangan lakukan itu Kania....Makin menegangkan ceritanya bun
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Minumnya botol tapi isinya baygon ya mantap bun
hehehe...terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Makin terharu membacanya. Ditunggu kelanjutannya. Salam sukses
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Heppy ending idola pembaca. Semoga. Sukses Bu Solvia.
hehehe..terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat Bu Sri Siti Rasida...aamiin yra
Kasihan Kania....akankan dia mati bunuh diri? lanjut bunda
siip...terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu
Waduuuhhh Kania...... Jangan lakukan Kania..... Aaahhh keren cerpen nya....
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Aku sukaaa... keren Bu Via cerpennya...
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Jangan Kania......keren say next
Siipp... terima kasih apresiasinya say...moga sukses selalu
Terima kasih admin dan adminah...moga sukses selalu
Wah...digantung ni bun...penasaran jadinya....mantap...
Terima kasih apresiasinya bun. .moga sukses selalu
Keren ceritanya Bu Via....jadi penasaran benarkah Kania meminum racun serangga? .next...
Terima kasih apresiasinya pak Suhaimi...moga sukses selalu
Selalu menarik.... Waduh ngeri.....jangan sampai Kania minum racun serangga....penasaran ikuti lanjutannya... Salam sukses selalu
Terima kasih apresiasinya pak..Moga sukses selalu juga buat pak Pujarsono... aamiin yra
Ceritanya menghanyutkan perasaan pembaca bunda cantik, lanjut ya sampai selesai tuntas. Jangan bikin pembaca penasaran
Hehehe..iya bun.. terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
"Jangan Kania..Jangan lakukan sayang...ingat! masih banyak yang menyayangimu," ....keren bund...lanjutkan...sukses sll
terima kasih apresiasinya bun....moga sukses selalu juga buat bu Titik Royani..aamiin yra
Semoga Kania bisa menepis bisikan dan hasutan itu Bu Solvia. Keren ceritanya Bu.
Iya bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Keren bun can sukses selalu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Rahmi Hayati... aamiin yra
Akibat tidak teliti dalam membeli...
Hehehe iya pak.. terima kasih apresiasinya pak...moga sukses selalu
Auuhhhh botolnya jauhkan Kania, .. Apa yg terjadi? Apakah isinya diminum? Waduuhhhh kasihan. Salam literasi Bunda, semoga lanjutannya happy ending ya. Salam sukses selalu. Tetap Semangat!
Siipp... terima kasih apresiasinya bun... salam sukses kembali
Cerpen yang mengharukan bu...semoga badai di hidup Kania segera berlalu ya bu...
Iya bun.... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Kania.. Ingat Allah nak.. Di luar sana masih banyak yang menyayangimu. Dari episode pertama sampai ke-3, kisahnya terharu biru. Sukses slalu bu Solvia Jamal. Salam literasi.
Terima kasih apresiasinya bun... salam literasi kembali...moga sukses selalu juga buat bu Nurzaitun... aamiin yra
Kania, jangan.. Cahaya terang menanti langkahmu. Keren bunda ceritanya. .
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Jangan lakukan Kania, penasaran ditunggu lanjutannya
Siiipp... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
Bundaku Baper...ceritanya super keren.. Semakin penasaran ingin tau Kania nasibnya bagaimana.sukses selalu bunda cantik
terima kasih apresiasinya bucan...moga sukses selalu
Bundaku Baper...ceritanya super keren.. Semakin penasaran ingin tau Kania nasibnya bagaimana.sukses selalu bunda cantik
Subhanallah keten ceritanya jadi ikut emosional bun maaf baru bisa berkunjung ternyata ada karya bunda masih blm smoat baca yang lain sukses bun..
Iya bun.. nggak apa-apa..aku juga sulit mampir di blog teman bun.. tapi tetap mengusahakan kunjung balik dari komentar bun... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu juga buat bu Sudarwati... aamiin yra
Subhanallah keten ceritanya jadi ikut emosional bun maaf baru bisa berkunjung ternyata ada karya bunda masih blm smoat baca yang lain sukses bun..
Jangan kania, jangan minum..rasanya pahit kok..mendingan minum es degan sueger. Mantab bu ceritanya. Sukses selalu
Pak Sukadi Andro pernah nyicipin ya...kok tau rasanya pahit.. hihihi.. terima kasih apresiasinya pak... moga sukses selalu juga buat pak Sukadi Andro... aamiin yra
Ceritanya menghanyutkan perasan. Mengalir seperti air sungai. Mantap benar bunda. Jadi kepo lanjutannya hhhh
Hehehe... terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
cerita yang keren bu
Terima kasih apresiasinya bun...moga sukses selalu
cerita yang keren bu