Soni Sukendar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Persepsi yang Membutakan

Persepsi, kata yang satu ini memang melekat dalam kehidupan manusia selama hayatnya. Persepsi merupakan proses menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Persepsi meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra (wikipedia). Output dari persepsi berupa prasangka terhadap fenomena yang dihadapi. Penomena yang sama bagi beberapa orang bisa menghasilkan persepsi atau prasangka yang bervariasi. Ada seribu orang di sana pasti ada seribu prasangka bahkan lebih.

Lantas apa pentingnya menghiraukan prasangka. Ya. disadari atau tidak prasangka ini sangat mempengaruhi kondisi mental dan fisik seseorang. Di jaman sekarang ini derasnya informasi menyebabkan kita kewalahan dalam mencernanya, sebagai ilustrasi jika kita membaca pesan dari kekasih yang bertuliskan “Kau pencuri ...”. Tanpa pikir panjang kita menyangka kekasih kita telah menghina. Padahal bisa jadi tulisan tadi tertutup oleh informasi-informasi lainnya, yang lengkapnya seperti ini “Kau pencuri hatiku” akan menghasilkan reaksi yang berbeda tentunya.

Bisa jadi kebencian kita terhadap seseorang, organisasi, atau hal-hal lain, bisa menyebabkan kaburnya pandangan kita terhadap penomena yang sebenarnya. Sebagai contoh simpang siurnya informasi mengenai besarnya denda jika telat membayar kartu kredit, bercampur dengan biaya administrasi pada saat kita telat membayar pajak kendaraan menyebabkan kita salah dalam melakukan penilaian. Persepsi terkait kartu kredit sebagai bentuk lain dari “Lintah Darat” dan persepsi denda administrasi dalam proses pembayaran pajak sebagai bentuk pembinaan masyarakat akan menjadi bias sebagai akibat dari persepsi kita kepada penyelengara negara yang bobrok. Bisa jadi sistem denda administrasi pajak yang sebenarnya masih wajar bisa jadi dianggap bentuk praktik “lintah darat” yang dilakukan oleh pemerintahan yang bobrok, padahal ini terjadi akibat kegagalan kita memilah informasi antara dua kasus yang berbeda yaitu urusan kartu kredit dan urusan pajak kendaraan. Bayangkan sebagai makhluk yang diberi keistimewaan akal dan hati kita sudah gagal menggunakannya akibat membuat penilaian yang salah.

Lebih jauh dari itu prasangka buruk terhadap mahluk (dalam hal ini segala sesuatu ciptaan Alloh baik yang hidup maupun benda mati) akan menyeret kita ke dalam suasana bathin yang menolak kondisi tidak ideal yang kita hadapi. Keluhan, umpatan, gerutu yang keluar dari diri kita merupakan cerminan dari ketidak ikhlasan kita terhadap kondisi yang dihadapi.

Dari Abu Sufyan, dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu anhu berkata : tiga hari sebelum meninggalnya Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, aku mendengar beliau bersabda : “ Janganlah seorang diantara kalian meninggal kecuali dia telah berbaik sangka kepada Allah “ (H.R. Muslim)

Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. az-Zumar 53).

Bukankah lebih bermanfaat kalau kita menghindari keluhan-keluhan dan berfokus (“berkhidmat” kalau boleh pinjam jargonnya PKS) pada menikmati karunia Sang Pencipta.

Ebiet G Ade pernah menulis:

“ Kau berikan cinta-Mu maha luas bak bentangan samudera

ku arungi dengan sujud dan ketulusan”

Semoga kita bisa fokus menemukan rahasia-Nya berupa jalan cahaya untuk kembali kepada-Nya

Semoga Alloh ta ‘alla mengampuni atas kesia-siaan dalam menulis kolom ini, Aamiin.

Anthurium, 4 Safar 1439 H

Pengemis cinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post