Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kucing Nakal

Kucing Nakal

Di sebuah rumah, tinggal seorang nenek bersama kucingnya bernama Beybe. Nenek itu memelihara kucing dengan baik. Setiap hari, nenek memberinya makanan yang lezat dan sehat. Beybe sangat senang tinggal bersama nenek. Ia selalu menemani nenek di rumah dan bermain bersamanya.

 

Suatu hari, nenek mendapat kabar bahwa saudaranya akan datang berkunjung. Nenek pun sibuk mempersiapkan makanan untuk menyambut tamunya. Ia memasak sup ayam, tumis sayuran, dan daging sapi goreng. Nenek menaruh semua makanan di meja makan dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

 

Beybe yang sedang tidur di sofa terbangun oleh aroma makanan yang menggoda. Ia melihat ke arah meja makan dan melihat banyak hidangan yang menggiurkan. Beybe merasa lapar dan ingin mencicipi makanan nenek. Ia melompat dari sofa dan berjalan menuju meja makan.

 

Di antara semua makanan, Beybe paling tertarik dengan potongan daging sapi goreng yang berwarna coklat keemasan dan berbau harum. Ia mengendus-endus daging itu dan merasa sangat enak. Ia tidak tahan lagi dan mengambil salah satu potongan daging dengan mulutnya. Ia kemudian pergi begitu saja tanpa sepengetahuan si nenek.

 

Nenek selesai mandi dan kembali ke ruang makan. Ia terkejut melihat salah satu potongan dagingnya hilang. Ia mencari-cari siapa yang telah mengambilnya, tetapi tidak ada orang lain di rumah selain dirinya dan Beybe. Nenek pun curiga bahwa pencurinya adalah kucingnya sendiri.

 

Nenek marah besar kepada Beybe.  Nenek bersumpah akan memberi hukuman kepada pelaku pencurian. Kemudian ia menegur kucingnya dengan keras dan berkata, “Beybe, kamu jahat sekali! Kamu telah mencuri dagingku yang akan ku sajikan kepada tamuku! Kamu tahu tidak, itu adalah daging yang mahal dan susah didapat! Kamu harus menghormati makanan yang ku persiapkan dengan susah payah!”

 

Beybe merasa takut dan bersalah. Ia menunduk dan mengeluarkan suara “meong” yang lemah. Ia ingin minta maaf kepada nenek, tetapi nenek tidak mau mendengarnya. 

 

Nenek pun mengusir Beybe dari rumahnya. Ia membuka pintu depan dan melempar kucingnya keluar dengan kasar. Ia berkata, “Pergilah dari sini, Beybe! Kamu tidak pantas tinggal di rumahku lagi! Kamu adalah kucing yang tidak tahu terima kasih! Kamu adalah kucing yang suka mencuri!”

 

Beybe terpental ke jalan. Ia menangis dan meratap. Ia merasa sedih dan kesepian. Ia tidak tahu harus kemana dan harus berbuat apa. Ia hanya bisa menyesali perbuatannya yang telah membuat nenek marah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap kisahnya

06 Oct
Balas



search

New Post