Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Nasib Tragis Ular Rakus

Nasib Tragis Ular Rakus

Di sebuah hutan hiduplah seekor ular piton yang sangat rakus. Hewan lain merasa ketakutan saat bertemu Tonton. Suatu hari Tonton melihat sebuah gergaji. Dikiranya gergaji itu mau menggigitnya. Tonton merasa terancam. Ia mendahului menelan gergaji itu. Akhirnya nasib Tonton sangat tragis. Ia terluka parah.

Sementara itu, di tempat lain di hutan, ada seekor ular lain yang bernama Bonton. Ia adalah saudara kandung dari Tonton, tetapi ia berbeda sifatnya. Bonton adalah ular yang bijaksana dan tidak rakus. Ia hanya memakan hewan yang cukup untuk mengisi perutnya dan tidak mengganggu hewan lain yang tidak bersalah. Bonton sering kali menasehati Tonton agar tidak terlalu rakus dan berhati-hati dengan apa yang dimakannya, tetapi Tonton tidak pernah mendengarkan.

Suatu hari, Bonton mencari-cari Tonton karena ia sudah lama tidak melihatnya. Ia bertanya kepada hewan-hewan di hutan apakah mereka melihat Tonton, tetapi mereka semua menggelengkan kepala. Akhirnya, Bonton menemukan jejak Tonton di dekat sebuah pohon besar. Ia mengikuti jejak itu sampai ia melihat sesuatu yang mengerikan.

Di sana, ia melihat tubuh Tonton yang sudah membengkak dan berdarah-darah. Di perutnya, ada benda tajam yang menembus kulitnya. Bonton mendekati Tonton dengan hati-hati dan menyentuhnya dengan lembut. Ia merasakan denyut nadi Tonton yang sudah sangat lemah.

“Tonton…Tonton…bangunlah…” bisik Bonton dengan sedih.

Tonton membuka matanya dengan susah payah dan melihat wajah Bonton yang penuh kekhawatiran.

“Bonton…adikku…aku minta maaf…” ucap Tonton dengan suara serak.

“Apa yang terjadi padamu, Tonton? Apa ini yang kau makan?” tanya Bonton sambil menunjuk gergaji di perut Tonton.

“Ini…ini…gergaji…aku kira…hewan…” jawab Tonton dengan terbata-bata.

“Kenapa kau makan gergaji, Tonton? Kau tahu itu bukan makananmu!” tegur Bonton dengan marah dan sedih.

“Aku…aku…rakus…aku ingin…memakan…semua…” akui Tonton dengan menyesal.

“Tidak, Tonton! Kau tidak boleh rakus! Kau harus belajar untuk berbagi dan menghormati makhluk hidup lain! Aku sudah sering bilang padamu, tetapi kau tidak pernah peduli!” ujar Bonton dengan kesal.

“Aku tahu…aku salah…aku bodoh…aku minta maaf…adikku…” kata Tonton dengan lemah.

“Maafkan aku juga, kakakku…aku tidak bisa menyelamatkanmu…” ucap Bonton dengan menangis.

“Jangan menangis, adikku…aku bahagia bisa melihatmu sebelum aku pergi…aku harap kau bisa hidup bahagia dan damai di hutan ini…dan jangan lupa untuk selalu berbuat baik kepada sesama…” pesan Tonton dengan sayang.

“Aku akan selalu ingat pesanmu, kakakku…aku akan selalu mencintaimu…” janji Bonton dengan haru.

Tonton tersenyum lemah dan menutup matanya untuk selamanya. Bonton memeluk tubuh Tonton dengan erat dan menangis tersedu-sedu. Ia meratapi nasib Tonton yang mati karena keserakahannya sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasan nya

18 Oct
Balas



search

New Post