Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyesalan Angsa dan Bebek

Penyesalan Angsa dan Bebek

Pada suatu hari yang cerah, di tepi danau yang tenang, terdapat sekelompok angsa putih yang hidup bahagia. Mereka berenang dengan anggun, memecahkan permukaan air dengan sayap mereka yang lebar, dan bersenandung dengan suara merdu.

Namun, kebahagiaan mereka terganggu ketika sekelompok bebek tiba-tiba muncul di danau itu. Bebek ini memiliki bulu cokelat dan paruh yang sedikit lebih pendek daripada angsa-angsa putih. Dia berenang dengan riang, menggoyangkan ekornya, dan mencari makanan di dasar danau.

Angsa-angsa putih merasa bahwa danau ini adalah habitat khusus untuk mereka. Mereka menganggap bebek sebagai tamu yang tidak diundang. "Kenapa kamu ada di sini?" tanya salah satu angsa dengan nada tegas. "Danau ini adalah rumah kami!"

Bebek, yang tidak suka diperlakukan seperti tamu yang tidak diinginkan, menjawab dengan tegas, "Bagaimana kamu bisa mengklaim danau ini hanya untuk angsa? Kami pun punya hak untuk berada di sini!"

Angsa dan bebek mulai berseteru. Mereka berdebat tentang siapa yang berhak tinggal di danau ini. Bebek meminta bukti bahwa danau ini hanya untuk angsa. Angsa-angsa putih menganggap permintaan bebek itu konyol dan menolak memberikan bukti.

Namun, sebelum pertengkaran semakin memanas, datanglah buaya licik dari tempat yang jauh. Buaya ini memiliki kulit berkerut dan mata tajam. Dia mendengar tentang perselisihan antara angsa dan bebek, dan dia melihat peluang untuk mengambil keuntungan.

"Tenanglah," kata buaya dengan suara berbisik. "Aku punya solusi." Dia mengusulkan untuk membagi danau menjadi tiga daerah: satu untuk angsa, satu untuk bebek, dan satu lagi untuk buaya. "Dengan pembagian ini," ujar buaya, "semua akan memiliki tempat bermain sendiri."

Angsa dan bebek setuju dengan usulan buaya. Danau pun dibagi, dan setiap kelompok memiliki wilayahnya sendiri. Namun, mereka segera menyadari bahwa dengan pembagian ini, tempat bermain mereka menjadi lebih sempit.

Bebek menyesal karena telah meminta bukti dan memperkeruh suasana. Angsa-angsa putih juga merasa bahwa mereka seharusnya lebih terbuka terhadap tamu baru. Mereka menyesal meminta pendapat buaya yang menyebabkan tempat bermain mereka menjadi lebih sempit karena harus membaginya dengan buaya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post