Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pupu Tersesat di Hutan

Pupu Tersesat di Hutan

Pupu adalah seekor kupu-kupu yang baru saja keluar dari kepompong. Ia merasa sangat cantik dengan sayapnya yang berwarna-warni. Ia ingin memamerkan kecantikannya kepada semua hewan di hutan.

Pupu terbang dari satu bunga ke bunga lain, menarik perhatian banyak hewan. Ia mendengar pujian dari lebah, kumbang, dan burung. Ia merasa sangat senang dan bangga.

Pupu tidak puas dengan hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Ia ingin menunjukkan kecantikannya kepada hewan-hewan yang tinggal jauh. Ia terbang ke arah yang tidak ia kenal, berharap menemukan hewan-hewan baru.

Pupu bertemu dengan monyet, gajah, dan harimau. Ia tidak takut, karena ia yakin mereka akan kagum dengan kecantikannya. Ia mendekati mereka dan berkata, "Hai, aku Pupu, kupu-kupu tercantik di hutan. Apa kalian tidak terpesona dengan sayapku yang indah?"

Monyet, gajah, dan harimau tidak tertarik dengan Pupu. Mereka malah menganggap Pupu sebagai makanan yang lezat. Mereka mencoba menangkap Pupu, tetapi Pupu berhasil lolos dengan terbang cepat.

Pupu merasa kecewa dan marah. Ia berpikir, "Bagaimana bisa hewan-hewan itu tidak menghargai kecantikanku? Mereka pasti iri dan dengki. Aku harus mencari hewan-hewan yang lebih baik."

Pupu terus terbang tanpa memperhatikan arah. Ia tidak menyadari bahwa ia sudah masuk ke dalam hutan yang gelap dan lebat. Ia tidak melihat bunga-bunga yang cerah, tetapi hanya pohon-pohon yang tinggi dan rimbun.

Pupu mulai merasa takut. Ia tidak tahu di mana ia berada. Ia mencoba mencari jalan keluar, tetapi ia tidak menemukan. Ia merasa lapar, haus, dan lelah.

Pupu melihat langit yang mulai memerah. Ia tahu bahwa hari akan segera gelap. Ia tidak ingin tidur di hutan yang asing dan berbahaya. Ia ingin pulang ke rumahnya yang nyaman dan aman.

Pupu menangis dan berteriak, "Tolong, tolong, ada yang bisa membantuku? Aku tersesat di hutan. Aku ingin pulang."

Suara Pupu didengar oleh belalang sembah yang sedang beristirahat di atas daun. Belalang sembah adalah hewan yang bijaksana dan baik hati. Ia melihat Pupu yang sedang bersedih dan ketakutan.

Belalang sembah mendekati Pupu dan berkata, "Hai, siapa namamu? Mengapa kamu menangis?"

Pupu menjawab, "Namaku Pupu. Aku adalah kupu-kupu tercantik di hutan. Aku tersesat di sini karena aku ingin memperlihatkan kecantikanku kepada hewan-hewan lain. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku ingin pulang."

Belalang sembah tersenyum dan berkata, "Tenang, Pupu. Aku bisa membantumu. Aku tahu jalan pulang ke tempatmu. Ikuti aku, dan aku akan menunjukkanmu."

Pupu merasa lega dan berterima kasih. Ia mengikuti belalang sembah yang terbang di depannya. Belalang sembah memberitahu Pupu tentang hutan yang ia lalui. Ia juga memberi nasihat kepada Pupu.

Belalang sembah berkata, "Pupu, aku harap kamu belajar dari pengalamanmu ini. Kecantikan bukanlah segalanya. Kecantikan bisa memudar, tetapi kebaikan akan selalu ada. Kamu harus menghargai dirimu sendiri, dan juga menghargai hewan-hewan lain. Jangan sombong dan angkuh, tetapi rendah hati dan ramah. Itulah yang membuatmu menjadi kupu-kupu yang sebenarnya."

Pupu mendengarkan kata-kata belalang sembah. Ia merasa malu dan menyesal. Ia menyadari bahwa ia telah bersikap bodoh dan sombong. Ia berjanji akan mengubah sikapnya.

Akhirnya, Pupu dan belalang sembah sampai di tempat Pupu tinggal. Pupu melihat bunga-bunga yang ia kenal. Ia merasa sangat bahagia.

Pupu memeluk belalang sembah dan berkata, "Terima kasih, belalang sembah. Kamu telah menyelamatkan hidupku. Kamu adalah teman yang baik. Aku akan mengikuti nasihatmu. Aku akan menjadi kupu-kupu yang baik dan rendah hati."

Belalang sembah membalas pelukan Pupu dan berkata, "Sama-sama, Pupu. Aku senang bisa membantumu. Aku harap kamu selalu bahagia. Selamat tinggal, dan sampai jumpa lagi."

Pupu dan belalang sembah berpisah dengan senyum. Pupu kembali ke rumahnya, dan belalang sembah kembali ke hutan. Mereka berdua merasa puas dan damai.

Dan begitulah kisah Pupu, kupu-kupu yang belajar tentang kecantikan yang sejati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post