Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Semut dan Makanannya

Semut dan Makanannya

Pada suatu hari, ada seekor semut bernama Mumut yang sedang mencari makanan. Ia berjalan-jalan di sekitar taman dan menemukan sepotong roti yang sangat besar. Mumut sangat senang dan berpikir bahwa ia bisa makan sepuasnya.

Namun, roti itu terlalu besar untuk dibawa oleh Mumut sendirian. Ia mencoba menariknya, menggigitnya, dan mendorongnya, tetapi tidak ada gunanya. Ia merasa kesal dan berpikir bahwa roti itu adalah miliknya.

Tiba-tiba, datanglah sekelompok semut lain yang juga mencium bau roti. Mereka langsung berkerumun di sekitar roti dan mulai memotong-motongnya dengan rapi. Mereka bekerja sama untuk membawa potongan-potongan roti ke sarang mereka.

Mumut merasa marah dan iri melihat semut-semut lain itu. Ia merasa bahwa mereka telah mencuri makanannya. Ia tidak mau berbagi dengan semut-semut lain itu. Ia ingin memiliki roti itu sendiri.

Ia mencoba mengusir semut-semut lain itu dengan menggigit dan menyerang mereka. Namun, semut-semut lain itu tidak peduli dengan Mumut. Mereka terus bekerja dan membawa roti ke sarang mereka.

Akhirnya, roti yang ditemukan Mumut menjadi sangat kecil. Hanya tersisa sepotong kecil yang tidak bisa membuat Mumut kenyang. Mumut merasa sedih dan kecewa. Ia masih memikirkan bagian roti yang diambil oleh semut-semut lain itu.

Di saat itu, datanglah seekor semut bijak yang melihat keadaan Mumut. Ia bertanya kepada Mumut, "Kenapa kamu terlihat murung, Mumut? Apa yang membuat kamu tidak bahagia?"

Mumut menjawab, "Aku tidak bahagia karena semut-semut lain itu telah mengambil makananku. Aku menemukan roti besar ini, tetapi aku tidak bisa membawanya. Semut-semut lain itu datang dan memotong-motongnya lalu membawanya ke sarang mereka. Sekarang, aku hanya punya sepotong kecil yang tidak cukup untukku."

Semut bijak itu tersenyum dan berkata, "Mumut, kamu tidak perlu sedih dan marah. Kamu harus bersyukur karena kamu telah menemukan makanan yang lezat. Kamu juga harus berbagi dengan semut-semut lain yang membutuhkan makanan. Itu adalah hukum yang ada di dunia semut. Kita harus saling tolong-menolong dan bekerja sama untuk hidup. Jika kamu berbagi dengan semut-semut lain, mereka juga akan berbagi dengan kamu. Kamu akan mendapatkan lebih banyak teman dan kebahagiaan."

Mumut mendengarkan nasehat semut bijak itu. Ia merasa malu dan menyesal. Ia menyadari bahwa ia telah bersikap egois dan tidak bersyukur. Ia meminta maaf kepada semut-semut lain yang telah ia usir. Ia juga berterima kasih kepada semut bijak yang telah memberinya pelajaran berharga.

Mumut kemudian bergabung dengan semut-semut lain untuk membawa roti ke sarang mereka. Ia berbagi dengan semut-semut lain dan merasakan kehangatan dan kegembiraan. Ia belajar untuk bersyukur dan berbagi. Ia menjadi semut yang lebih baik dan lebih bahagia.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannys

29 Nov
Balas

Terima kasih, Bu Rismalasari telah mampir!

29 Nov

Mantap ya pak

25 Dec
Balas



search

New Post