Sopyan SD Sukamekar 2

Sopyan, memotivasi dirinya untuk terus bahagia. Apapun yang dilakukan harus menghasilkan kebahagiaan itu dan membaginya dengan yang lain. Menjadi kepala sekola...

Selengkapnya
Navigasi Web
Takdir untuk Lalat

Takdir untuk Lalat

Pada suatu hari, raja serangga mengundang semua hewan serangga di kerajaannya untuk merayakan ulang tahunnya. Raja serangga sangat baik hati dan murah senyum. Ia selalu memberikan hadiah dan bantuan kepada hewan serangga yang membutuhkan. Oleh karena itu, semua hewan serangga sangat menghormati dan menyayangi raja serangga.

Untuk mengucapkan terima kasih dan menghormati raja serangga, setiap hewan serangga membawa persembahan makanan enak untuk pesta ulang tahun raja serangga. Ada yang membawa buah-buahan segar, ada yang membawa kue-kue manis, ada yang membawa sirup-sirup lezat, dan ada yang membawa bunga-bunga harum.

Di antara semua hewan serangga, ada dua yang sangat berbeda sifatnya. Mereka adalah lalat dan lebah. Lalat adalah hewan serangga yang malas, rakus, dan tidak jujur. Ia tidak mau bekerja keras untuk mencari makanan. Ia lebih suka mencuri makanan milik hewan serangga lain. Ia juga tidak peduli dengan perasaan hewan serangga lain. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri.

Sedangkan lebah adalah hewan serangga yang rajin, hemat, dan jujur. Ia selalu bekerja keras untuk mengumpulkan sari bunga dan membuat madu. Ia juga sangat berbagi dengan hewan serangga lain. Ia tidak pernah mencuri atau merampas makanan milik hewan serangga lain. Ia juga sangat peduli dengan perasaan hewan serangga lain. Ia selalu membantu dan menolong hewan serangga yang kesulitan.

Lalat dan lebah sama-sama bermaksud untuk memberikan madu sebagai persembahan untuk raja serangga. Tetapi lalat tidak memberikan madu terbaik. Ia malah merampas madu kepunyaan lebah yang terkenal lezat. Ia berpikir bahwa dengan memberikan madu lebah, ia akan mendapatkan pujian dan hadiah dari raja serangga. Ia tidak peduli bahwa lebah akan kehilangan madunya dan tidak punya persembahan untuk raja serangga.

Tentu saja, lebah sangat bersedih atas perlakuan jahat lalat. Ia merasa kecewa dan marah. Ia telah bekerja keras untuk membuat madu yang lezat, tetapi lalat dengan seenaknya merampasnya. Ia juga merasa malu dan takut. Ia tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada raja serangga. Ia khawatir raja serangga akan marah dan menghukumnya karena tidak membawa persembahan.

Tapi lalat tidak peduli dengan perasaan lebah. Ia merasa bangga dan senang. Ia berpikir bahwa ia telah melakukan hal yang cerdas. Ia tidak perlu bekerja keras untuk membuat madu. Ia hanya perlu mencuri madu lebah. Ia juga berpikir bahwa ia akan mendapatkan penghargaan dan hormat dari raja serangga. Ia yakin raja serangga akan senang dan memuji madunya.

Ketika tiba saatnya untuk menghadap raja serangga, semua hewan serangga berbaris rapi dan menunggu giliran. Satu per satu, mereka memberikan persembahan makanan enak kepada raja serangga. Raja serangga menerima persembahan dengan senang hati dan mengucapkan terima kasih. Ia juga memberikan hadiah dan pujian kepada hewan serangga yang memberikan persembahan.

Akhirnya, tiba giliran lalat dan lebah. Lalat maju dengan percaya diri dan menyodorkan madu lebah kepada raja serangga. Ia berkata dengan sombong, "Ini adalah madu terbaik yang pernah ada, Yang Mulia. Saya telah bekerja keras untuk membuatnya. Saya harap Anda menyukainya."

Raja serangga melihat madu yang diberikan lalat. Ia merasa heran dan curiga. Ia tahu bahwa madu itu bukan milik lalat. Ia tahu bahwa madu itu milik lebah. Ia bertanya kepada lalat, "Apakah ini benar-benar madu yang Anda buat sendiri?"

Lalat mengangguk dengan cepat dan berkata, "Ya, tentu saja, Yang Mulia. Saya tidak pernah berbohong kepada Anda. Saya adalah hewan serangga yang jujur dan setia."

Raja serangga tidak percaya dengan jawaban lalat. Ia memanggil lebah yang berdiri di belakang lalat. Ia bertanya kepada lebah, "Apakah ini benar-benar madu yang dibuat lalat?"

Lebah menggeleng dengan lemah dan berkata, "Tidak, Yang Mulia. Ini adalah madu yang saya buat. Lalat telah merampasnya dari saya. Saya tidak punya persembahan untuk Anda. Saya minta maaf, Yang Mulia."

Raja serangga mendengar jawaban lebah. Ia merasa sedih dan marah. Ia mengetahui bahwa lalat telah berbohong dan berbuat curang. Ia mengetahui bahwa lalat telah menyakiti dan merugikan lebah. Ia berkata dengan keras, "Lalat, Anda adalah hewan serangga yang jahat dan tidak tahu malu. Anda telah mencuri madu lebah yang rajin dan jujur. Anda telah berbohong dan berbuat curang kepada saya. Anda tidak pantas untuk menjadi bagian dari kerajaan saya. Saya akan mengutuk Anda dan keturunan Anda. Mulai sekarang, Anda dan keturunan Anda akan suka memakan makanan sisa, kotor, dan bau. Anda dan keturunan Anda akan dijauhi dan dibenci oleh semua hewan serangga. Anda dan keturunan Anda akan hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan."

Setelah mengucapkan kutukan itu, raja serangga mengusir lalat dari kerajaannya. Lalat merasa ketakutan dan menyesal. Ia sadar bahwa ia telah melakukan kesalahan besar. Tetapi sudah terlambat. Kutukan raja serangga tidak bisa dibatalkan. Ia harus menerima akibat dari perbuatannya.

Sedangkan lebah, raja serangga merasa kasihan dan sayang. Ia memeluk lebah dan menghiburnya. Ia berkata dengan lembut, "Lebah, Anda adalah hewan serangga yang baik dan berbakti. Anda telah bekerja keras untuk membuat madu yang lezat. Anda telah jujur dan setia kepada saya. Anda tidak perlu minta maaf. Saya akan memberikan Anda dan keturunan Anda berkah dan perlindungan. Mulai sekarang, Anda dan keturunan Anda akan memakan sari bunga yang manis dan sehat. Anda dan keturunan Anda akan menjadi penghasil madu yang terkenal dan dicintai. Anda dan keturunan Anda akan hidup dalam kemakmuran dan kebahagiaan."

Setelah mengucapkan berkah itu, raja serangga memberikan lebah hadiah dan pujian. Ia juga meminta semua hewan serangga untuk menghormati dan membantu lebah. Lebah merasa senang dan bersyukur. Ia berterima kasih kepada raja serangga. Ia juga berjanji untuk selalu bekerja keras dan berbagi dengan hewan serangga lain.

Sejak saat itu, lalat dan lebah hidup dengan takdir yang berbeda. Lalat selalu memakan makanan sisa, kotor, dan bau. Ia selalu dijauhi dan dibenci oleh semua hewan serangga. Ia selalu hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan. Sedangkan lebah selalu memakan sari bunga yang manis dan sehat. Ia selalu dihormati dan dicintai oleh semua hewan serangga. Ia selalu hidup dalam kemakmuran dan kebahagiaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post