#TANTANGAN GURUSIANA HARI KE 72

FORMULA PEMBELAJARAN JARAK JAUH UNTUK SISWA SD

Sejak diberlakukannya pembelajaran jarak jauh secara daring, Lembaga sekolah yang berada pada level terendah yang berhadapan secara langsung dengan siswa dan orang tua merasakan berbagai tantangan terutama keberatan yang di sampaikan orang tua kepada pelaksanaan proses pembelajaran jarak jauh ini. Kesulitan atau tantangan pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan secara tiba tiba dan tanpa persiapan apapun ini membuat kebingungan guru, siswa dan orang tua. Guru bingung mendesain pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada lingkungan sosial ekonomi orang tua dengan latar belakang pengetahuan,sosial ekonomi dan pendidikan yang berbeda.

Pada minggu-minggu pertama pembelajaran dengan metode daring guru hanya menggunakan handphone sebagai satu satunya media yang efektif untuk menyampaikan pembelajaran. Aplikasi yang di pergunakan adalah WhatsApp karena dianggap paling mudah dan sudah dikuasai oleh semua orang, namun setelah dua minggu stay at home belum di cabut, orang tua sudah mulai kebingungan, antara mendampingi putra putrinya belajar dengan kewajiban orang tua untuk mencari nafkah demi mempertahankan hidup karena banyak orang tua siswa yang kehilangan pekerjaan. Hal yang sangat memberatkan orang tua dalam pembelajaran secara daring ini adalah keterbatasan dana orang tua untuk menyediakan kuota paketan internet. Sedangkan kesulitan yang dirasakan oleh sebagian guru masih banyak yang belum menguasasi aplikasi lainnya yang memudahkan pembelajaran jarak jauh ini. Akibat dari persiapan yang tidak ada dalam pembelajaran secara daring ini belum adanya sinergitas dan integrasi keduanya.

Akibat dari ketidaksiapan mempergunakan pembelajaran jarak jauh ini baik dari segi kompetensi guru maupun peralatan infrastruktur akhirnya pembelajaran menjadi carut marut dan sedikit keluar dari kurikulum yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah, karena keadaan negara dalam status gawat darurat bencana nasional yang menyebabkan kita harus merestad lagi desain pembelajaran agar tidak terlalu keluar dari dokumen kurikulum yang telah di susun di awal pembelajaran pada semester ini.

Hari ini, saya bersama teman-teman guru mencoba menyusun lembar kerja yang bertujuan untuk memudahkan siswa dan orang tua didalam belajar sendiri di rumah. Setiap lembar kerja diberikan satu video tutorial pembelajaran untuk memudahkan siswa, serta memudahkan orang tua dalam memahami materi pembelajaran. Saya dan dewan guru mencoba mencari sebuah cara untuk meringankan beban orang tua dalam pembelian paketan kuota internet, karena itulah, prinsip penyusunan lembar kerja ini di sesuaikan dengan prinsip belajar di rumah dimana siswa tidak terbebani dengan tuntutan untuk menuntaskan seluruh capaian kurikulum sebagai dasar dalam kenaikan kelas maupun kelulusan. Pada prinsipnya pembelajaran saat terjadi pandemi ini di berikan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dan di fokuskan kepada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenal Covid 19, untuk tugas dan aktivitas siswa disesuaikan dengan minat dan kondisi siswa serta mempertimbangkan kesenjangan akses dan fasilitas belajar di rumah. Bukti atau produk aktivitas belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dari guru tanpa harus berupa skor/nilai kuantitatif.

Lembar kerja yang di buat oleh guru-guru dipadukan antara pembelajaran tema, ketrampilan, chelenge, dan upaya penumbuhan budi pekerti, terutama Work Book untuk kegiatan Bulan Ramadhan agar siswa merasa tidak jenuh, karena otaknya terusbekerja dengan menjawab berbagai chelenge dan tugas ketrampilan yang menyibukkan siswa. Untuk materi pembelajaran ketrampilan dapat diambil dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai( daur ulang) agar dapat termanfaatkan dan tidak memberatkan orang tua maupun siswa. Salam Merdeka Belajar