Beberapa pekan terakhir, kampung kami dihebohkan oleh berita tentang predator anak. Disebut predator anak karena yang diincar anak-anak usia Sekolah Dasar. Mereka biasa berkeliaran pada jam-jam pulang sekolah.

Berita pertama berawal pada hari pertama masuk sekolah setelah libur semester satu lalu. Si Predator berpura-pura minta dicarikan daun untuk obat sembari menunjuk ke semak-semak. Dia juga mengiming-imingi anak tersebut dengan uang. Naasnya si anak malah dijadikan objek kejahatan seksual. Sehingga mengakibatkan trauma yang mendalam bagi anak tersebut.

Tidak cukup sekali rupanya. Ia tetap berkeliaran mencari mangsa. Hingga hari jum'at pekan lalu ia mojok di jalan kecil menuju sekolah anakku. Sepertinya sang Predator sudah mengetahui jalanan sepi yang dilalui anak-anak pulang sekolah. Dengan modus yang sama ia mencoba menggoda beberapa anak perempuan.

Siang jum'at itu, salah satu sahabat anakku menangis di depan rumah. Anakku mengajak ke rumah dan menanyakan peristiwa yang menimpanya. Sambil menangis ia bercerita bahwa ada seorang lelaki yang menggodanya. Ia menolak dan berlari pulang sekencang-kencangnya. Syukurlah ia dan beberapa orang temannya selamat karena curiga dengan tingkah Si Predator.

Hari ini peristiwa itu terulang lagi. Di tempat berbeda Sang Predator kembali beraksi. Untungnya cepat diketahui warga. Sang predatorpun akhirnya berhasil ditangkap dan digelandang ke Polsek setempat setelah menjadi sasaran amuk warga.

Sebagai orang tua, kita harus lebih waspada. Jangan biarkan anak pulang sendirian. Tingkatkan pengawasan terhadap anak dan selalu ingatkan mereka untuk tidak ramah kepada orang asing. Semoga Allah S.W.T senantiasa menjaga anak-anak kita Amin ya robbal 'alamin.

Tantangan Gurusiana hari ke - 8

#TantanganGurusiana