#TantanganGurusiana

Tantangan hari ke - 16

Pagi yang terburu-buru, kularikan motor dengan kencang ke sekolah. Tak sempat sarapan, aku pesan seporsi nasi goreng di sekolah. Makan dengan bergegas agar tidak terlambat masuk ke kelas yang tinggal lima belas menit.

Setelah bel masuk berbunyi, kami menerima beberapa informasi dari pimpinan yang berisi seputar kepentingan guru. Lima belas menit sudah waktu tertunda. Segera kulangkahkan kaki menuju kelas pertama pagi ini.

Dulu, setiap sabtu pagi semangatku luar biasa dibanding hari-hari lainnya. Siswa yang sudah duduk rapi selalu menungguku dengan tenang di kelas. Aku malu bila terlambat, karena setiap pasang mata seperti mengadili keterlambatanku ketika suatu kali aku terlambat.

"Sudah berdoa anak-anak?",

"Sudah bu", begitu selalu jawaban

mereka. Biasanya aku mengucapkan maaf dan menjelaskan alasan keterlambatanku. Mereka hanya mengangguk-angguk.

Hari ini aku sedikit kecewa, ketika kumasuk kelas, siswa yang tenang itu tak lagi kutemukan. "Sudah berdoa nak?", tanyaku. "Belum bu", jawab mereka serentak. "Ada apa ini?", pikirku. Pembiasaan baik itu ternyata bisa hilang.

Aku merindukan wajah-wajah tenang itu. Nak, sesulit itukah menjadi pribadi yang punya rasa menghargai, hormat, peduli, dan santun?. Kenapa mesti bangga bila kamu bisa berbuat semaumu? Apakah nasehat guru tiada lagi berharga bagimu?

Jadi lah generasi yang membanggakan dan berkepribadian. Jadikanlah ilmu sebagai penerang jalanmu. Bentengilah dadamu dengan iman. Suksesmu adalah cita-cita kami.