Menghitung hari detik demi detik, begitulah petikan sebuah lirik lagu. Gurusiana untuk mencapai tigapuluh haripun penuh perjuangan lho, apalagi pemula macam aku. Beda dengan teman yang serba terjamin baik dari sinyal kuota dan laptop yang suport. Semua harus dijalani dengan berbagai liku kalau hanya sarana mungkin masih bisa minjem ya, kalaupun susah sinyal masih bisa lari cari tebengan di luar rumah yang penuh dengan kebun-kebun maklum orag desa di pegunungan.

Notebookpun meskipun sudah menua namunsangat berarti beribu manfaat yang dapat aku ambil menemani di setiap ide yang sedang mengalir. Saat rawan ikut tantangan menulis bagiku adalah jika hati dan pikiran sedang tidak sinkron alias ga mood benar-benar blank dihinggapi rasa malas, maka disitulah letak titik kekuatiran. Mampukan mencapai tigapupuh hari. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk terus mengikuti meskipun pernah remidi di awal-awal pertemuan 4-5.

Belajar dari pepatah lakukan 5 perkara sebelum datang 5 perkara memang sangat luar biasa untuk penerapan dalam kehidupan, termasuk juga belajar tantangan menulis di gurusiana ini. Salam Literasi.