RAHASIA ISTRIKU

Bag.4

Pukul 17 lewat 15 menit istriku baru tibadi rumah. Wajahnya berhias senyum saat aku telah berdiri membuka pintu pagar. Saat dibuka helmnya terlihat wajahnya yang kelelahan. Biasanya jika situasinya seperti itu, berarti ia tadi ke luar kota. Ke lokasi binaannya. Tak beberapa lama setelah ia masuk rumah terdengar suara air mengalir dari kran, istriku mencuci tangan kemudian membuat minuman untuk sore dan menghidangkannya , setelah selesai barulah ia mem bersihkan diri. Hal seperti itu sudah sering dilakukannya bahkan sudah rutinitasnya. Terkadang istriku membawa gorengan yang dibelinya saat pulang kerja, dan kadang juga hanya menghidangkan kopi dan roti yang selalu ada tersedia.

Dulu, sikap tersebut kuanggap sebagai tanda kepatuhannya kepada suami yang dilakukan dengan ikhlas, namun sekarang aku merasa jika perlakuannya hanya rutinitas saja.

Setelah selesai membersihkan diri dan berpakaian rapi, istriku datang menghampiri kemudian duduk di sebelahku yang sedang menyaksikan acara televisi. Kami duduk tanpa bicara. Kulirik istriku. Pandangannya lurus ke arah televisi namun aku merasa jika pikirannya melayang entah kemana dan entah kepada siapa. Kulihat wajahnya cerah tak ada lagi wajah lelah sedikit pun. Tak lama duduk di sebelahku, istriku berdiri dan beranjak ke dapur, seperti biasa ia akan mengerjakan tugas dapur sebagaimana rutinitasnya setiap hari.

Terkadang timbul rasa benci dalam hatiku bahkan aku pernah merasa jijiik kepada istriku ketika membayangkan istriku telah berselingkuh dengan laki-laki lain. Kubayangkan apa saja yang sudah istriku lakukan dengan selingkuhannya, tapi tetiba pula muncul kesadaranku dan menyadari bahwa aku sedikitpun tidak punya bukti tentang penyelewengan istriku.

Sudah puluhan tahun kami menikah belum pernah kudengar ada bisik-bisik tetangga tentang perbuatan negatif yang sudah dilakukan istriku. Pernah sekali istriku dibonceng laki-laki teman sekerjanya dan istriku langsung memberitahukannya padaku. Istriku bukanlah orang yang suka keluyuran dan tidak suka pula bergabung dengan komuitas apa pun. Rutinitas istriku pun aku sudah hapal. Tapi mengapa akhir-akhir ini ada rasa curiga dalam hatiku?

Kudengar samar suara mesin cuci. Istriku sedang menyuci. Aku melangkah ke arah dapur untuk membuang beban batinku, kutajamkan pendengaranku saat mendengar suara istriku, dia sedang bernyanyi, tanpa musik. Semakin kutajamkan pendengaranku. kusimak syair yang diucapkannya,

"Diiringi cahya bintang, wajahmu indah gemilang. Namun sayang kau menghilang, sekejap mata memandang Engkau senyum tak berkata , aku pun tak bersuara. Rasa penuh rahasia, paduan kasih asmara"

Kuhempaskan daun pintu sekuatnya sehingga menimbulkan getaran. suara istriku berhenti bernyanyi. Dadaku terasa sesak, tubuhku seakan ditimpa beban berat.

Sidikalang, 23Agustus 2021