BERLITERASI DISEGALA LINI, PADA MASA PANDEMI

Oleh: Sri Dewi Rokhimah

Literasi ini, bukan sekedar kemampuan membaca sebuah teks, atau kemampuan untuk sekedar menganalisa suatu permasalahan. Tetapi bisa memecahkan dan mencari suatu solusi atau pemecahan masalah dalam cakupan yang lebih luas.

Untuk bisa menghadapi kehidupan global yang lebih kompleks dalam dunia nyata. Dan ini bukan lagi bicara literasi yang berhubungan dengan mata pelajaran tetapi sebuah kemampuan berliterasi dalam kecakapan hidup, khususnya menghadapi abad 21, yang lebih menekankan kemampuan literasi digital dan sains, dan tetap mampu menguasai literasi finansial, numerasi, budaya dan kewargaan, yang diaktualisasikan dalam literasi membaca dan menulis.

Praktik baik yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kuta Selatan, dalam mewujudkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS), yang mencakup 6 kemampuan dasar literasi, antara lain:

Setiap pagi, di awali dengan program Operasi Semut (mengambil falsafah dari semut, walau kecil kalau dilakukan bersama akan mewujudkan sesuatu yang besar), yaitu setiap siswa wajib mengambil sampah yang ditemuinya, dan membunag ditempat sampah sesuai dengan jenisnya, ada organik, anorganik, plastik dan botol.

Dari operasi semut ini, bisa menumbuhkan kemampuan siswa dalam mengaplikasikan literasi sains, dengan cara memilah sampah dan mengolahnya menjadi barang berguna seperti kompos dari sampah organik, sebagai bahan pemupukan kebun masing-masing kelas, botol juga sebagai pot yang sangat menarik. Aplikasi dari literasi finansial, dengan menjual botol bisa menambah kas kelas.

Dilanjutkan aplikasi literasi budaya dan kewargaan, setiap dilaksanakan upacara bendera rutin pada hari Senin, dan hari besar nasional, dengan mengumandangkan lagu kebangsaan dan lagu wajib nasional, maka jiwa nasionalisme akan tumbuh, sebagai warga negara. Serta pembiasaan menggunakan pakaian adat setiap hari Kamis dan berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kekayaan budaya negeri. Bali sebagai daerah pariwisata, siswa juga dibekali berliterasi dengan menggunakan bahasa internasional, yaitu Inggris pada hari Selasa.

Setiap har sebelum pembelajaran, ditanamkan kebiasaan berdoa bersama dan membaca. Hari Rabu, saatnya menumbuhkembangkan literasi membaca-menulis. Di alam terbuka, seluruh siswa dan guru berbaur dalam kegiatan ini. siswa wajib membawa buku non mata pelajaran, untuk dibaca bersama. Buku didokumentasikan sebagai perpustakaan mini, dengan pojok baca di setiap kelas. Siswa diberi tugas juga menulis resume apa yang dibaca. Selanjutnya beberapa siswa maju untuk mempresentasikan resume dari buku yang di baca.

Kegiatan yang diharapkan bisa membangkitkan semangat literasi lainnya, membuat poster, pantun, puisi juga kata mutiara, berisi motivasi, yang bisa menginspirasi setiap siswa. Bisa di tempel di dinding kelas dan juga lingkungan sekolah. Agar lebih menarik, siswa berkreasi dengan mading kelas, atau pohon literasi, yang berisi karya siswa. Juga jadwal wajib kunjung ke perpustakaan oleh masing-masing guru mapel.

Untuk mewujudkan tujuan global literasi, agar setiap individu siswa bisa menggunakan potensi dan kecakapan yang dimiliki dalam hidupnya sehari-hari, di masa kini dan yang akan datang. Upaya menumbuhkan karakter melalui literasi, sebagai realisasinya, adalah program pengembangan diri, diantaranya kelas Mading yang berkolaborasi dengan Jurnalis. Karya Ilmiah Remaja (KIR), Teknologi Informatika dan Komputer (TIK), Kepramukaan, bidang olahraga, seni, dan akademik.

Di masa Pandemi inipun, kegiatan literasi, tetap digaungkan. Mengadakan lomba virtual pada saat HUT RI, diantaranya: siswa membuat naskah pidato dan naskah puisi, dalam berpidato dan membaca puisi divideokan dan dipublikasikan lewat youtube, sehingga seluruh siswa ikut berpartisipasi. Ada juga lomba mengarang, menulis essay dan mengedit foto digital dan poster, dengan tema Kemerdekaan. Lomba ini juga rencana akan dilaksanakan dalam menyambut semangat sumpah pemuda dan bulan Bahasa, Oktober ini. semua naskah puisi dan essay akan dijadikan buku antologi, Literasi Takkan Mati walau Pandemi.

Selain kegiatan intern, siswa juga mengikuti lomba-lomba keluar, secara virtual, diantara lomba poster, menulis essay, mapidarto bahasa Bali, story telling, dan lainnya.

Kegiatan berliterasi, merupak tools untuk mengembangkan karakter dan kompetensi disegala lini, bersinergi antara keluarga juga masyarakat.

Biodata

Sri Dewi Rokhimah, lahir 16 Mei 1966, di Sleman DIY, sebagai guru di SMP Negeri 1 Kuta Selatan. Badung. Bali.

Alamat e-mail [email protected]

HP: 081236000983.