Srie Faizah Lisnasari Lubis

Lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 1967. Menamatkan pendidikan S1 di Inst...

Selengkapnya
Navigasi Web
 AMALAN BERKELAS DI BULAN RAMADAN    (792)

AMALAN BERKELAS DI BULAN RAMADAN (792)

Ramadan merupakan bulan mulia yang diberikan Allah bagi orang mukmin untuk dapat meningkatkan amalan dengan pahala yang berlipat ganda jika dibandingkan dengan mengerjakan amalan di bulan-bulan lainnya. Bulan mulia ini diperuntukkan bagi umat untuk menambah tabungan amalnya yang akan dibawa ke akhirat kelak.

Coba kita renungkan sudah berapa kali kita melaksanakan ibadah Ramadan, apakah ada peningkatan dari tahun ke tahun? Bagi yang sekarang sudah berusia 40 tahun, dan anggap saja dia mulai melakukan ibadah Ramadan di usia 15 tahun, maka dia sudah melakukan ibadah Ramadan sebanyak 25 kali, atau yang sekarang berusia 60 tahun, tentu sudah melakukan Ramadan 45 kali. Lalu apakah pelaksanaan ibadah Ramadannya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun? Atau hanya mengerjakan hal-hal rutin-rutin saja, seperti: puasa, taraweh dan mengaji? Bukankah sebagai umat Nabi Muhammad, kita harus lebih baik dari hari kemarin sebagaimana hadits Nabi, yang artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).

Jika merujuk ke dalam hadits ini, maka dapat diambil simpulan sementara, jika ibadah Ramadannya sekarang sama dengan Ramadan tahun yang lalu, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Wah…bagaimana ini menyikapinya? Kita tentu tak ingin digolongkan ke dalam orang-orang yang merugi bukan? Nah untuk itu, mari kita coba membahas amalan apa saja yang dapat dilakukan di bulan Ramadan yang nilainya tinggi atau berkelas.

Amalan pertama yang nilainya tinggi, adalah BERSYUKUR. Banyak manusia yang kurang bersyukur atas apa yang sudah diterimanya sekarang ini. Memang sifat manusia itu suka sekali berkeluh kesah, walaupun sudah diberikan rezeki yang berlimpah, sebagaimana dalam Quran disampaikan Allah, yang artinya: “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.” (Surat Al-Ma’arij ayat ke 19). Manusia yang suka berkeluh kesah adalah manusia yang kurang bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah SWT. Oleh karena itu, manusia harus pandai-pandai bersyukur atas apa yang didapatkannya. Kata Syukur yang paling tinggi adalah dengan mengucapkan “Alhamdulillahirobbil ‘alamiin” untuk semua keadaan yang ada pada dirinya sekarang ini.

Bersyukur pada Allah karena dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan, dan di dalam bulan ini banyak ibadah lain yang dapat dilakukan, antara lain: bersyukur karena masih diberikan umur di bulan Ramadan. Bertemu Ramadan saja sudah merupakan nikmat besar, karena ketika seseorang sudah meninggal dunia, maka dia sudah pasti tidak akan bertemu lagi dengan Ramadan. Bersyukur yang berikut karena masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk melaksanakan banyak ibadah di dalamnya, seperti ibadah berpuasa, ibadah membaca Quran, ibadah Qiyamul Lail, ibadah bersedekah, dan banyak lagi ibadah lainnya. Semua amalan yang dikerjakan ini merupakan bentuk bersyukur dalam bentuk perbuatan, bukan hanya sekedar mengucapkan kata Alhamdulillah dengan mulut semata. Makna terdalam bentuk syukur di bulan ini adalah: seorang mukmin, ketika berada dalam bulan Ramadan, bertekad untuk memanfaatkan waktu sepanjang Ramadan dengan beribadah. Setiap detiknya tidak akan sedikitpun terlewatkan dengan hal atau perbuatan yang sia-sia. Perbuatan-perbuatan inilah sesungguhnya bentuk syukur kepada Allah.

Amalan kedua yang tinggi nilainya di bulan Ramadan, adalah ISTIGHFAR (Minta ampun kepada Allah). Doa yang diajarkan Nabi di malam Lailatul Qadar itu adalah: “Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni”, artinya: "Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha memaafkan, menyukai memaafkan, maka maafkanlah aku." Demikian juga dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad sebagai berikut : Artinya: "Dari Aisyah, beliau berkata, aku bertanya, wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam lailatul qadar? Nabi bersabda, berdoalah engkau dengan doa: “ Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku)." (HR Imam Ahmad).

Ramadan merupakan bulan Rahmat, bulan maghfirah (pengampunan) dan bulan pembebasan dari api neraka. Kesempatan mendapatkan Ramadan lagi, itu merupakan rahmat terbesar Allah bagi umat Nabi Muhammad. Proses memohon ampunan (istighfar) kepada Allah, dengan berzikir: “Astaghfirullah” merupakan upaya untuk melakukan “charge” terhadap diri sendiri. Manfaatkan sebesar-besar kesempatan ini dengan istighfar dan mohon ampunan Allah. Selama Ramadan, diberikan 2 kali pengampunan, yaitu ampunan di siang hari dan ampunan di malam hari. Ampunan di siang hari, ketika hamba dalam keadaan berpuasa sudah diterima seorang mukmin, hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari mengatakan, “Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih”, yang artinya, “Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”. Ampunan malam diperoleh dengan mengerjakan sholat taraweh, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Man qoma romadhona iimaanan wahtisaban qhufro lahu maa taqoddama min dzambih”, artinya: "Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu,” (HR Bukhari dan Muslim). (srie2502-bersambung)

Sumber:

https://www.youtube.com/watch?v=qVV6NqpVmy8

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post