Srie Faizah Lisnasari Lubis

Lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 1967. Menamatkan pendidikan S1 di Inst...

Selengkapnya
Navigasi Web
BERANI HIDUP, BERANI MENGHADAPI TANTANGAN   (803)

BERANI HIDUP, BERANI MENGHADAPI TANTANGAN (803)

Dalam hidup akan ditemukan banyak masalah, sebab proses hidup memang merupakan proses menghadapi serangkaian masalah, habis dari satu masalah, maka akan lanjut ke masalah berikutnya. Jika orang semasa hidupnya tidak mau masalah atau menghindari masalah atau komplain jika diberikan masalah, maka dia tidak disarankan untuk melanjutkan hidupnya di dunia, sebab dia akan kecewa, sebab masalah tidak akan pernah selesai di dunia, tapi hingga akhirat. Justru jika dia tidak menyelesaikan masalahnya dengan rapi di dunia, maka bakalan dia akan menghadapi masalah besar di akhirat.

Dalam proses belajar mengajar pada Kurikulum Merdeka, dikenal satu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), atau lebih familiar disebut model pembelajaran berbasis masalah. Dalam langkah-langkahnya, di awal pembelajaran, peserta didik terlebih dahulu disuguhkan dengan masalah yang kemudian akan dipecahkan dalam kegiatan pembelajaran. Maksud dan tujuan model ini, memberikan pengetahuan dan sikap serta melatihkan keterampilan peserta didik, di dalam menghadapi berbagai masalah yang kemungkinan besar banyak terjadi di masyarakat. Dengan demikian, setiap kali menemukan masalah di dunia nyata, maka peserta didik akan dapat mencarikan alternatif solusinya.

Dari sudut pandang Islam, terdapat beberapa dalil Al-Quran dan hadis yang menguatkan bahwa kehidupan ini penuh dengan cobaan dan masalah. Berikut beberapa contohnya: Dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah (2:155): "Dan sungguh Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar". Ayat ini menggarisbawahi bahwa ujian dan cobaan akan menjadi bagian dari kehidupan manusia. Namun, Allah memberikan jaminan bahwa Dia akan memberi kekuatan kepada orang-orang yang sabar dalam menghadapi cobaan tersebut. Selanjutnya dalam Surah Al-Insyirah (94:5-6), yang artinya: "Maka sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan."

Ayat ini menegaskan bahwa setelah kesulitan selalu ada kemudahan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam kehidupan, masalah dan cobaan akan hadir, namun dengan kekuatan dan kesabaran, kita bisa mengatasi mereka.

Dalam Hadis, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi Muhammad ﷺ bersabda: "Perumpamaan seorang mukmin yang berhubungan dengan kesulitan dan kesusahan adalah seperti tumbuhan yang tidak berbuah, tetapi daunnya tetap hijau. Demikian pula, seorang mukmin yang berhubungan dengan kesulitan dan kesusahan akan terus memiliki harapan dan berdoa kepada Allah Ta'ala." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menggambarkan bahwa seorang mukmin akan terus menghadapi kesulitan dalam hidupnya, namun dia tetap memiliki harapan kepada Allah dan terus berdoa, seperti dedaunan yang tetap hijau meskipun tidak berbuah. Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seorang hamba, Dia akan membuatnya ditimpa kesusahan." (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan bahwa kadang-kadang cobaan dan masalah adalah cara Allah untuk membimbing hamba-Nya menuju kebaikan dan meningkatkan keimanan serta keteguhan hatinya. Dari ayat-ayat dan hadis-hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam Al-Quran dan hadis, ditekankan bahwa kehidupan ini penuh dengan cobaan dan masalah. Namun, Allah menjanjikan kemudahan bagi orang-orang yang bersabar dan tetap berharap kepada-Nya.

Dari sisi yang lain, manusia memang termasuk makhluk yang banyak mengeluh. Terlihat dari sekian banyaknya nikmat yang diberikan Allah, namun manusia cenderung suka mengeluh dan tidak pandai bersyukur . Dalam Al-Quran, ada beberapa ayat yang menyinggung tentang perilaku manusia ini, yaitu dalam surah Al-Baqarah (2:286), yang artinya: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya, dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): 'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir'." Ayat ini mengingatkan manusia bahwa Allah tidak memberikan beban yang melebihi batas kemampuan mereka. Namun, seringkali manusia lupa akan hal ini dan mengeluh atas kesulitan yang mereka hadapi.

Selanjutnya, Surah Ibrahim (14:7): "Dan (ingatlah), jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu; tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." Ayat ini menunjukkan bahwa bersyukur adalah kunci untuk menikmati lebih banyak nikmat dari Allah, sedangkan ingkar dan mengeluh akan menyebabkan seseorang kehilangan nikmat tersebut.

Dalam hadis, terdapat banyak riwayat yang menegaskan pentingnya bersyukur dan menjauhi perilaku mengeluh. Salah satunya adalah hadis riwayat Ahmad dan At-Tirmidzi: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya dari kebaikan Islam seseorang itu meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya." Hadis ini mengajarkan umat Islam untuk menjauhi perilaku yang tidak bermanfaat, termasuk mengeluh, dan lebih memusatkan perhatian pada hal-hal yang membawa manfaat baik di dunia maupun di akhirat. Dari ayat dan hadis di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam ajaran Islam, mengeluh dan tidak bersyukur adalah perilaku yang tidak dianjurkan. Sebaliknya, umat Islam diajarkan untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, serta bersabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan. (srie2502)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post