Srie Faizah Lisnasari Lubis

Lahir di Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Februari 1967. Menamatkan pendidikan S1 di Inst...

Selengkapnya
Navigasi Web
 MALAM DIBUKANYA 300 PINTU RAHMAT DAN PINTU AMPUNAN  (766)

MALAM DIBUKANYA 300 PINTU RAHMAT DAN PINTU AMPUNAN (766)

Kita telah memasuki bulan Sya’ban 1445 H yang bertepatan dengan tanggal 11 Februari 2024/01 Sya’ban 1445 H. Banyak keistimewaan di bulan ini, antara lain karena setelah bulan ini akan tiba bulan Ramadhan, bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam.

Tidak ada riwayat yang secara spesifik menyebutkan kebiasaan atau amalan khusus yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ secara eksklusif pada bulan Sya'ban. Namun, ada beberapa hadis yang menyebutkan praktik-praktik yang dilakukan beliau secara umum dalam bulan ini, yang sesuai dengan praktik-praktik yang dianjurkan dalam Islam secara umum. Beberapa hadis yang berkaitan dengan praktik-praktik tersebut antara lain:

1. Memperbanyak Ibadah: Rasulullah ﷺ dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah, baik di bulan Sya'ban maupun bulan lainnya. Beliau sering melakukan shalat malam, membaca Al-Quran, dan berzikir dengan lebih banyak pada bulan ini. Ini sejalan dengan banyak hadis yang menyebutkan praktik ibadah Rasulullah.

2. Memperbanyak Doa: Rasulullah ﷺ juga sering memperbanyak doa dan memohon ampunan dari Allah SWT pada bulan Sya'ban. Beliau juga mendorong umatnya untuk memperbanyak doa dan memohon ampunan selama bulan ini. Ini sesuai dengan banyak hadis yang menyebutkan pentingnya doa dalam kehidupan sehari-hari.

3. Memperbanyak Sedekah: Nabi Muhammad ﷺ juga mendorong umatnya untuk memperbanyak sedekah pada bulan Sya'ban. Beliau secara khusus mendorong untuk memberikan sedekah kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Ini sesuai dengan banyak hadis yang menekankan pentingnya sedekah dalam Islam.

4. Puasa Sunnah: Rasulullah ﷺ sering berpuasa pada hari-hari tertentu, termasuk pada bulan Sya'ban. Beliau berpuasa pada hari-hari tertentu dalam setiap bulan, seperti hari Senin dan Kamis, serta puasa-puasa sunnah lainnya. Puasa sunnah ini bisa juga dilakukan di bulan Sya'ban. Ini sesuai dengan banyak hadis yang menyebutkan praktik puasa Rasulullah.

Sumber hukum untuk praktik-praktik di atas adalah hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para ulama hadis dalam kitab-kitab hadis, seperti: Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila masuk bulan Sya'ban, maka perbanyaklah amalan-amalan kebajikan, karena amal perbuatan manusia diangkat pada malam (Nisfu) Sya'ban." (Sunan Abu Dawud, 1378). Selanjutnya dari 'Aisyah, Rasulullah ﷺ biasa berpuasa hingga kami berkata, "Dia tidak akan berbuka," dan kadang-kadang beliau tidak berpuasa sehingga kami berkata, "Dia tidak akan berpuasa," kecuali pada bulan Sya'ban, beliau tidak berpuasa sebulan penuh. (Sunan at-Tirmidzi, 738). Dari 'Aisyah, Rasulullah ﷺ biasa berpuasa pada bulan Sya'ban kecuali beberapa hari saja. (Sunan Ibn Majah, 1715).

Selanjutnya dari Abu Salamah, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada 'Aisyah, 'Apakah Nabi ﷺ berpuasa pada bulan Sya'ban?' Dia menjawab, 'Ya.' Aku bertanya, 'Apakah beliau berpuasa pada bulan Sya'ban sebagian atau sepanjang bulan?' Dia menjawab, 'Dia berpuasa pada bulan Sya'ban sepanjang bulan kecuali sedikitnya.'" (Musnad Ahmad, 2608). Kemudian dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila masuk bulan Sya'ban, maka perbanyaklah amal kebajikan, karena pada bulan itu Allah memutuskan takdir manusia. Dia mengangkat dalam bulan itu amalan kebajikan hamba-Nya, dan saya senang bahwa amalan saya ditinggikan saat saya berpuasa." (Sunan an-Nasa'i, 2106).

Hadis-hadis tersebut memberikan petunjuk tentang beberapa praktik yang dianjurkan dalam bulan Sya'ban, seperti memperbanyak amalan kebajikan, berpuasa pada bulan tersebut, dan mempersiapkan diri untuk bulan Ramadan yang akan datang. Namun, penting untuk memperhatikan bahwa beberapa hadis tersebut memiliki tingkat keautentikan yang berbeda-beda menurut para ulama hadis.

Selanjutnya agaimana dengan kesiapan para pembaca muslim di dalam mengisi bulan Sya’ban ini? Di bulan Sya’ban terdapat 5 hari Kamis dan 4 hari Senin, sehingga terdapat 9 hari untuk berpuasa Senin-Kamis. Puasa Ayyaumil Bidh 3 hari dipertengahan bulan Sya’ban jatuh pada tanggal 23, 24 dan 25 Februari 2024, sehingga semuanya dapat dikumpulkan menjadi 12 hari yang dapat dipergunakan untuk puasa Sya’ban. Mari berlomba-lomba di dalam melaksanakan amal ibadah, untuk bekal akhirat kelak. (srie2502).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post