sri endah swarastuti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AKU BERKACA

AKU BERKACA

AKU BERKACA

Lima menit kupandangi wajahku dengan teliti. Adakah yang aneh ? tidak. Adakah yang berubah ? banyak. Jadi ingat 25 tahun silam, wajah itu lugu tanpa hiasan bedak maupun lipstik, manis, lincah, ceria, cantik dan tanpa beban. Belum terpikir rupiah dan mau jadi apa aku kelak, yang pasti tanpa beban.

Waktu berlalu begitu cepat, kupandangi lagi sejenak wajahku sekarang. Keriput sudah mulai terlihat, wajah yang dulunya lugu dan manis sekarang berhiaskan bedak dan goresan lipstik. Mungkin ini tuntutan atau menutupi kekuranganku sekarang. Tapi kata anakku ibu masih cantik koq diusia kini dibandingkan teman-teman ibu, masih keliatan muda. Kata temenku juga ibu sama aku tuh kaya kakak adek. Apa iya, ya juga sih setiap jalan bareng juga ada yang mengira kakak adek bukan anaknya, jadi tersanjung juga nih. Duh bersyukur aku tapi bukan sombong karena itu. Memang sih walau sudah 40 tahun lebih usiaku masih ada saja seseorang yang tiba-tiba datang dan mengungkapkan kekagumannya kepadaku.memberi perhatian, atau menggodaku juga. Kadang ingin tergoda juga ya buat hiburan lah di saat jenuh, tapi untung semua itu bisa kuatasi. Aku harus selalu sadar kini ku sudah punya keluarga.

Walau rambut mulai ada yang memutih, wajah tak lagi lugu ternyata di mataku terlihat suatu keinginan yang menyal-nyala untuk hidup. Ada rupiah, ada masa depan yang harus digapai dan ada beban yang mungkin tak terungkap. Apa itu ? Keinginan yang kuat untuk masa depan anak-anak, rupiah dan rupiah yang tentunya buat mereka, dan yang terakhir terlihat duh beban dan beban. Kadang badan ini lelah, letih dan ingin menjerit. Adakah yang mau mengerti, adakah yang mau memahami. Kaki ini kadang begitu sakit untuk berjalan dengan cepat. Semua harus kulakukan, semua harus terselesaikan dan ada tuntutan kesempurnaan yang tak mungkin bisa kulakukan. Telah kucoba dengan segala kekuatanku mengurus keluargaku, rumahku dan pekerjaanku. Sesempurna apapun yang sudah aku lakukan sepertinya tidak ada yang sempurna. Walau tak sempurna bahagia melihat anak-anakku sebagai pengobat letihku.

Sri Endah Swarastuti

SAGUSABU PURBALINGGA

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Hebat menggambarkan perjuangan seorang wanita dan next time mungkin lbh teliti lagi ya sebagai sesama newbie msh bnyak typo.hehehe

10 Sep
Balas

ok trims

10 Sep



search

New Post