Menatap Senja
Selain magang yang setiap hari harus ontime, Ana juga disibukkan dengan tiga mata kuliahnya secara daring. Ia juga harus menyiapkan tugas-tugas kuliah tepat waktu. Bahkan Ana tak punya banyak waktu istirahat, tapi syukurlah fisiknya selalu kuat dan sehat, hingga Ia tetap bisa mengerjakan semuanya tanpa kendala. Ditambah lagi, di tempat magangnya Ia bertemu dengan orang-orang baik yang selalu membantu dan mengarahkannya dalam pekerjaan.
Apa pun itu, Ana harus kejar target menyelesaikan S1 nya dan Ia harus segera bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Cita-cita untuk kuliah hingga S2 akan Ia lakukan setelah Ia bekerja, sehingga Ia bisa membiayai sendiri biaya kuliah S2 nya.
“Sayang…lihat ni disain mama yang terbaru, bagus nggak?”
“Wow…bagus banget ini Ma….selera anak muda banget ini, aku yakin pasti perusahaan suka deh dan lagsung diproduksi.”
“Besok mama mau tunjukin disain ini, yang manual, di laptop juga ada.”
“Mama sudah maju sekarang…ya gimana ya….disainer gitu lho…”
Mereka tertawa lepas.
“Kamu ngejek mama ya?”
“Beneran Ma, ini kenyataan. Apalagi pas launching nama mama digaungkan ke seluruh undangan, wah…semua mata tertuju pada mama, termasuk papa.”
“Mencoba untuk berkarya lagi aja sayang, dulu kan sempat terhalang, jadi sekarang bangkit lagi deh.”
“Tapi Tante emang keren sih, ni di sosmed perusahan, Tante begitu dihargai sekali.”
“Makasih ya Tari, kalian berdua selalu menjadi motivasi untuk mama bisa bangkit lagi.”
“Ana…ayok kita berangkat, biar jangan terlambat.”
Ana mengangguk.
“Ma…aku berangkat ya.”
“Hati-hati sayang.”
“Na…kok kayak ada suara mobil berhenti di depan.”
“Nggak ah, kita kan nggak pesan taksi.”
Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Tari langsung jalan dan membukakan pintu.
“Pak…”
“Anastasia ada?”
“Ana…ada tamu untuk kamu?”
Ana terkejut, siapa pula tamu pagi-pagi sekali. Ana langsung keluar menemui tamunya itu ditemani sang mama. Ana sangat terkejut…
“Pak…ada apa ya?”
“Nggak ada apa-apa, saya cuma mau jemput kamu aja, sekalian saya lewat sini kan.”
“ Saya naik motor aja Pak bareng Tari.”
“Sudah Na…kau sama Pak Bos aja, biar aku yang bawa motor.”
“Tari juga bisa kalau mau sekalian.”
“Tidak Pak, saya biar naik motor aja. Soalnya saya suka mabuk Pak kalau naik mobil.”
Ana bingung akan sikap Ariel yang sangat baik padanya, apalagi sampai menjemputnya segala.
“Bu….saya izin jemput Anastasia, boleh?”
“Terserah anak saya saja Pak, kalau saya mengizinkan saja.”
“Gimana sayang?”
“Iya sudah saya mau.”
“Kalau gitu, ayo kita berangkat, Bu saya pamit ya?”
“Iya Pak.”
“Mama…aku pergi dulu ya.”
Ana mencium tangan mamanya
“Iya sayang, hati-hati ya.”
Ana pun masuk ke mobil Bos Ariel, sementara Tari sudah meluncur dengan motornya.
“Pak…lain kali jangan jemput saya lagi ya, saya nggak enak sama pegawai Bapak dan teman yang lainnya, nanti ngiranya mereka yang nggak-nggak lagi.”
“Kalau nggak di kantor, bisa nggak jangan panggil saya bapak.”
“Iya Kak, aku segan masak iya Bos perusahaan jemput mahasiswa magang.”
“Ada yang salah memangnya? Nggak ada kan? Saya mau jemput siapa, antar siapa saja terserah saya.”
“Iya tapi…saya yang nggak enak Kak, nggak pantas lah Kak.”
“Siapa bilang nggak pantas, sudah kamu tenang aja, semua baik-baik aja ya. Saya kira kamu bilang terima kasih karena saya jemput, ternyata…”
“Makasih ya Kak….sudah jemput aku, maaf kalau tadi kakak jadi tersinggung, maaf ya.”
Ariel tersenyum mendengar pernyataan Ana. Mereka tertawa bersama dan melanjutkan obrolan dengan versinya masing-masing. Hingga tak terasa ternyata mereka sudah tiba di kantor. Syukurlah saat itu keadaan masih sunyi, para pegawai belum banyak yang datang. Jadi Ana tak begitu malu keluar dari mobil Big Bos. Mereka pun masuk ke ruangan masing-masing. Tari senyum-senyum sendiri melihat sahabatnya itu turun dari mobil dan berjalan berduaan menuju ruangan.
Ikuti kelanjutannya!
Asahan, 12 Juni 2024
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Oke saya ikuti lanjutannya bund
Mantap