SRI HARINI

Saya lahir dan sampai SLTA di kota kecil yang ada di bagian Barat Daya Provinsi Jatim, tepatnya di Kabupaten Ponorogo. Sebuah kota yang terkenal dengan sebutan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Lomba Literasi Aksara Jawa, Salah Satu Upaya Pelestarian Budaya
Pembukaan kegiatan lomba

Lomba Literasi Aksara Jawa, Salah Satu Upaya Pelestarian Budaya

Wikipedia Bahasa Indonesia, mengartikan aksara Jawa sebagai aksara tradisional Nusantara yang digunakan untuk menulis Bahasa Jawa dan sejumlah bahasa daerah lainnya. Aksara ini bersanding sejajar dengan sejumlah bahasa daerah lainnya, seperti halnya bahasa Sunda, bahasa sasak ataupun bahasa daerah lainnya. Aksara jawa ini pada perjalanannya tergantikan oleh huruf Latin yang dibawa dan diperkenalkan pertama kali oleh Belanda pada abad ke-19 (Sembilan belas).

Pada pendidikan formal tingkat SD sampai SMA maupun SMKdi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakart (DIY), merupakan muatan local wajib. Sebagai muatan local wajib, maka semua siswa diharapkan dapat menguasai dan menggunakan bahasa Jawa ini dengan baik dan benar. Hal ini sesuai dengan tekad dan kebijakan pemerintah Provinsi DIY yang memasukkan budaya ke salah system penyelenggaraan pendidikan tingkat dasar sampai menengah.

Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah DIY dalam mengembangkan dan melestarikan Bahasa Jawa yang merupakan salah satu unsur kebudayaan. Selain memasukannya sebagai mata pelajaran Muatan Lokal yang wajib diikuti oleh semua siswa di jejang pendidikan SD-SMA/K, bahasa Jawa juga dikembangkan dan dikenalkan kepada generasi muda dalam berbagai event kompetisi. Semata-mata agar bahasa Jawa dikenal, dilestarikan dan digunakan sebagai bahasa komunikasi yang tidak luntur oleh masyarakat.

Salah satu bentuk kompetisi yang dilakukan Pemerintah DIY dalam memelihara dan melestarikan Bahasa Jawa sebagai bahasa Kebudayaan adalah dengan dilombakan. Hal inilah yang dilakukan dalam rangka peringatan Hadeging Kadipaten Pakualaman yang ke -214 (tahun Jawa). Lomba diselenggarakan oleh Kadipaten Pakualaman pada tanggal 27 Januari 2020 bertempat di Kepatihan Pakualaman (STIKES Notokusumo), Jalan Masjid No. 5A, Pakualaman, Yogyakarta.

Kegiatan tersebut bertajuk Lomba Literasi Aksara Jawa Tingkat Nasional. Lomba ini diperuntukkan bagi siswa tingkat sekolah Dasar dan Menengah, dengan materi lomba yang berbeda di masing-masing tingkat. Tingkat Sekolah Dasar (SD) materi lomba meliputi: 1) Mengalihkan aksara Jawa ke aksara latin (bentuknya menulis halus), 2) Mengalihkan Aksara Latin ke Aksara Jawa (Menulis aksara Jawa).

Materi lomba tingkat SMP meliputi: 1) Mengalihkan aksara Jawa ke aksara latin (bentuknya menulis halus), 2) Mengalihkan Aksara Latin ke Aksara Jawa (Menulis aksara Jawa), 3) Nyungging/ mulas renggan (mewarnai renggan/ gambar). Tingkat SMA/K berebda lagi materinya, meliputi: 1) Mengalihkan Aksara Latin ke Aksara Jawa (Menulis aksara Jawa), dan 2) Damel renggan ingkang jumbuh kaliyan isi naskah (membuat gambar yang sesuai dengan gambar yang ditulis dalam aksara Jawa).

Jarak yang sangat jauh (30 km lebih ) dari Pakualaman, tidak menyurutkan tekad SMP Negeri 1 Girimulyo untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan peserta. Siswa yang menjadi duta lomba kali ini adalah atas nama Nurlina dan Yulianti Diana Pratiwi. Keduanya merupakan siswa kelas VIII B SMP negeri 1 Girimulyo. Peserta lomba dari SMP N 1 Girimulyo sebelum beraksi mengikuti lomba selalu dibimbing oleh pamong SMP Negeri 1 Girimulyo untuk mata pelajaran Bahasa Jawa, yaitu ibu Sri Meneng, S.Si dibantu guru BK yaitu ibu Dra. Mardiyati.

Tujuan mengirimkan peserta, selain sebagai bentuk partisipasi, tujuan utama adalah untuk memberi ruang lebih luas kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Selain itu juga untuk memberi pengalaman bermakna kepada siswa, bagaimana dia harus berinteraksi dengan lingkungan dan teman lain selain dunia kesehariannya di sekolah.tetap menumpukan harap, semoga dapat memberi pengalaman bermakna bagi siswa peserta untuk menghadapi masa depannya. Lebih jauh, semoga budaya adiluhung daerah, Provinsi DIY tetap terjaga eksistensinya dan semakin dicintai oleh seluruh elemen negeri tercinta.

Semoga Tulisan ini bermanfaat. Terimakasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post