MENCOBA BELAJAR IKHLAS DAN SABAR

Tantangan hari ke-338

#Tantangan Gurusiana

By : Sri Hastuti, S.Pd.,M.Pd.

Alkisah ada Punggawa sedang mengalami mutasi dari kerajaan. Mutasi yang cukup besar di kalangan para pendidik itu cukup membuat tidak nyaman bagi sebagian besar yang mengalami mutasi. Keluhan demi keluhan disampaikan sebagai rasa kurang "nyaman" di mana sebelumnya merasa aman-aman dan nyaman saja.

Mutasi yang dianggapnya makin jauh dari tempat semula mengabdi. Semula jarak dalam satu kecamatan bahkan dekat dengan tempat tinggal merupakan sesuatu yang membuat nyaman dalam bekerja sehari-hari. Tugas yang menjadikan semangat tersendiri karena terjangkau, perjalanan dekat dan tidak perlu bersusah payah untuk sampai di tempat tugasnya sehari-hari. Maka para penerima mutasi seakan pusing tujuh keliling, ambyar sudah angan-angan dan cita-citanya ketika suratan takdir berkata lain. Dalam surat yang diterima dari kerajaan menyebutkan bahwa tempat tuganya yang baru merupakan tempat yang sangat jauh dari tempat tinggalnya, usia yang sudah mendekati pensiun meronta memohon kebijakan dari pemimpin kerajaan. Namun tidak semua merasa keberatan karena sesuai janji dan panji yang dijunjung waktu pengambilan sumpah dihadapan Tuhan dengan disaksikan serta dicatat para malaikat di bawah Kitab Suci masing-masing dengan tegas diterimanya. Dengan ikhlas dan penuh dedikasi. Sudah menjadi keputusan tentu pertimbangan lain demi kemajuan, sebagai penyegaran tugas-tugas kerajaan.

Semua dikembalikan kepada pribadi masing-masing dan janji suci serta panji-panji yang menaungi. Tempat tugas yang baru harus dijalani, diterima dengan ikhlas sepenuh hati dan jiwa. Bahwa pangkat, jabatan adalah sebuah amanah yang harus dijalankan. Para punggawa harus mencoba belajar iikhlas. Para punggawa kerajaan begitu tahu tugas barunya tidak bisa bergeming hanya bisa berdoa semoga dalam menjalankan tugasnya diberikan kesehatan, keselamatan, kelancaran serta keberkahan. ***has***