Sosok Seorang Pemimpin Bangsa

Sebagai Panutan Rakyat (Role Model)

“Gapailah ambisi Anda setinggi langit! Mimpikan ambisi Anda itu setinggi langit! Karena jika Anda jatuh, Anda akan jatuh di antara bintang-bintang!!” (Bung Karno). Kalau rumah kebakaran, kamu harus belakangan menyelamatkan diri. Kalau musuh datang menyerang, kamu harus berdiri paling depan untuk menyongsongnya. Kalau panen melimpah, kamu harus belakangan makan. Itulah pemimpin. (Emha Ainun Nadjib). Bangsa Indonesia masih ingat pesan Bung karno dalam berpidato makna dari kalimat tersebut di atas bahwa seorang pemimpin sejati dia akan kesatria dalam tugas, mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadinya.

Seorang pemimpin berusaha menolong orang lain dengan sekuat tenaganya. Menjadi panutan masyarakat dan menjadi role model bagi rakyatnya. Begitu pula kata-kata yang diucapkan sederhana, namun tindakannya penuh berisi dengan makna. Kalau rakyat sudah percaya terhadap pemimpinnya, maka negaranya pasti akan maju dan sejahtera. Untuk mencari pemimpin sangatlah mudah, tetapi untuk mendapatkan orang yang jujur dan tidak korupsi sangatlah sulit dan langka di era globalisasi ini.

Biasanya seseorang yang sudah mendapatkan kedudukan, maka mereka berusaha menjadikan keluarganya kaya tujuh keturunan, barulah memikirkan rakyatnya. Kalau demikian cara berpikir seorang pemimpin, maka sudah dipastikan bahwa negara tersebut pasti sedang berkembang. Ketahuilah bahwa di pundak pemimpin yang bebas korupsi, di situlah masa depan negeri. (Najwa Shihab).

Sifat umum kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kepemimpinan organisasi termasuk di dalamnya adalah; 1) kecerdasan; 2) kedewasaan dan; 3) keleluasaan hubungan sosial; 4) motivasi diri dan; 4) dorongan berprestasi, dan 5) sikap-sikap hubungan kemanusiaan.

Sedangkan prinsip seorang pemimpin menurut Bernez dikemukakan dengan mempertimbangkan beberapa prinsip seperti keberhasilan bukanlah suatu hasil akhir dari suatu tugas, Keberhasilan adalah suatu langkah maju berikutnya 1) Mengakui masalah secara terbuka; 2) Mempromosikan keterbukaan; 3) Menciptakan tim kerja; 4) Memberikan proses hubungan kerja yang benar; 5) Mengembangkan disiplin pribadi; 6) Memberikan informasi pada karyawan.

Untuk mendapatkan seseorang yang tepat dalam sebuah organisasi atau sekolah, maka perlunya kriteria seorang pemimpin yang baik dan berkualitas. Menurut Vietzal Rivai dan Boy Raffi Amar dalam “Buku pemimpin dan kepemimpinan dalam organisasi” mengatakan bahwa seorang pemimpin dalam suatu organisasi harus memiliki kriteria tertentu layaknya seorang pemimpin yang sejati yaitu : 1) Pengaruh, seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang–orang yang mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh itu menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang dikatakan sang pemimpin; 2) Kekuasaan / power; seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena ia memiliki kekuasaan yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sangatlah lemah.

Untuk melengkapi kriteria maupun syarat kepemimpinan, maka yang tidak kalah penting juga adalah mengetahui sifat pemimpin tersebut. Ada juga pendapat lain bahwa sifat pemimpin: Menurut George R Terry dalam buku “Manajemen sumber daya manusia” mengatakan bahwa ada beberapa sifat penting dalam kepemimpinan. Sifat-sifat tersebut antara lain; 1) Energi; 2) Memiliki stabilitas emosi; 3) Motivasi pribadi; 4) Kemahiran mengadakan komunikasi; 5) Kecakapan mengajar; 6) Kecakapan sosial; 7) Kemampuan teknis. Sedangkan dari kriteria dan sifat pemimpin perlunya fungsi Kepemimpinan dalam sebuah organisasi.

Menurut Usman Effendi bahwa Fungsi kepemimpinan ialah memandu, menuntun, membimbing, membangun, memberi motivasi kerja, mengarahkan organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang baik, memberikan pengawasan yang efisien, dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dicapai sesuai dengan target dan perencanaan.

Dipihak lain peran kepemimpinan menurut Burt Nanus yang dikutip lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen Jakarta. Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai berikut; 1) Pemberi arah; 2) Agen keterbukaan; 3) Pembicara; 4) Pembina. Dengan demikian dari semua kriteria seorang pemimpin bahwa pada prinsipnya bahwa seorang pemimpin akan menjadi panutan orang banyak, berpikir positif, mempunyai jiwa terbuka, dan yang tepenting, bahwa seorang pemimpin harus mengakar, merangkul, dan menjunjung harkat orang banyak dan membuat negara lebih baik dan ekonomi maju serta rakyat sejahtera demi bangsa dan negara.

Dalam melaksanakan tugas maka kepemimpinan dapat dipengaruhi oleh faktor yang berada di dalam diri pemimpin itu sendiri. Seperti kecerdasan, motivasi, sikap dan lain-lain, dan faktor yang berada di luar diri pemimpin, seperti keadaan kelompok, hubungan sosial dan lain-lain. (Davis Thoha, 2001). Kepemimpinan mengandung semua yang diperlukan untuk merangsang perubahan yang konstruktif (Yudelowitz, 2006). Atau lebih rincinya berupa proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan tugas dari anggota kelompok. Dengan empat implikasi penting, yaitu (1) Kepemimpinan melibatkan orang lain yaitu bawahan. Kepemimpinan sebagai salah satu indikator kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan suatu organisasi.

Demikian juga halnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan di dapat dengan cepat dan memuaskan tanpa mengabaikan kecermatan, ketelitian dan terjaminnya pengamanan kebijakan pemerintah, mutu kepemimpinan memegang peranan yang sangat menentukan (Siagian, 2003). Yang perlu diperhatikan sebagai seorang pemimpin adalah dalam berkomunikasi, Bukan saja dari pikirannya, ucapannya dan perbuatannya tetapi 60 % bahasa tubuh (non-verbal communication) menjadi hal penting seperti pemakaian jari tangan yang penuh makna; 1) Ibu jari. Pemimpin yang bijak adalah orang yang merasa tidak pernah segan dalam memberikan apresiasi, pujian atau sanjungan terhadap orang lain, baik bawahannya, relasi mitranya ataupun lawannya sekaligus; 2) Jari telunjuk. Pemimpin yang bijak adalah seorang pemimpin mampu memberikan perintah maupun tugas kepada bawahannya dengan tegas dan lugas. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan fungsinya akan memudahkan kita bekerja secara team work yang solid; 3) Jari tengah. Kepemimpinan akan terwujud jika kita memiliki kearifan dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah dan menyelesaikan masalah. Seorang pemimpin harus mampu menjadi penengah dan penyelesai masalah (problem solver), bukan problem maker (pembuat masalah) 4) Jari manis. Pemimpin tidaklah kaku, namun dia harus memiliki jiwa humoris yang proporsional. Artinya humoris yang pada tempatnya. Pemimpin juga harus memiliki nilai seni yang tinggi dan bersahaja. Bukanlah sikap yang ditunjukkan secara arogan, emosional dan egois; 5) Jari kelingking. Pemimpin tidak dapat ditentukan secara fisik, karena yang menentukan kepemimpinan kita adalah karakter dan nilai (values) dalam diri kita. Pemimpin harus memiliki jiwa memaafkan dan rekonsiliasi.

“Salam semangat”