Bau Jerami yang Menancap di Hati
Seketika pikiran kalut Bandu mendadak tenang.Orang di sekelilingnya pun menjadi heran, melihat Bandu yang semula berteriak - teriak histeris ingin memukul siapa saja yang ada di hadapannya, mendadak diam.
Dengan mata terpejam, Bandu menarik nafas dalam - dalam.Lalu dia membuka matanya dan menoleh ke kanan dan ke kiri seolah mencari sesuatu.Bagai katak yang melompat menemukan mangsanya, Bandu bergerak ke pintu belakang rumah yang terbuka.Sepertinya ia telah menemukan apa yang dia cari.
Di sana ada sawah dengan padi yang sedang dipanen oleh para petani,Bandu memandangnya dengan cukup lama.Rupanya aroma jerami dari sawah yang masuk ke rumah melalui pintu belakang inilah yang menghentikan kehisterisan Bandu.Masa kecilnya yang akrab dengan dunia pertanian, menjadikan dia tenang setiap kali mencium aroma jerami
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ingat waktu kecil. Suka main jerami juga di sawah. Keren. Sukses selalu tuk ibu.
Masa kanak-kanak adalah masa yang indah ya bund.Aamiin...terima kasih motivasinya
Aroma jerami, menyejukkan hati. Semangat berliterasi, sukses selalu.
terima kasih motivasinya....sukses juga untuk anda
Yaa aroma jerami berbau tp khas. Ingat bertani jadinya.Salam literasi.Tetap semangat!
Artikel ini sebagai wujud terima kasih saya pada "Pahlawan Pangan" bund.Salam literasi juga.Terima kasih motivasinya